19. E

535 46 2
                                    

By Your side - Ez

+ + +

Derap langkahnya begitu cepat untuk sampai ke tempat tujuan. Entah mengapa hari ini menjadi hari yang pertama kali baginya bersemangat menuju sekolah. Biasanya, pria itu datang ke sekolah dengan ekspresi wajah yang selalu sama. Setiap hari, datar. Dingin, layaknya es balok yang ditaruh di dalam lemari pendingin. Sangat tidak mungkin untuk dicairkan, bukan?

Hari ini beda. Pria berkulit putih pucat itu justru selalu memasang senyuman khasnya sedari bangun tidur tadi. Perasaannya bahagia sekali. Bahkan, sang ibu dan juga adiknya kaget tidak percaya jika ini Min Yoongi. Mungkin Yoongi kerasukan Jung Hoseok?

Atau jiwa Yoongi yang tertukar? Begitu dikira mereka sejak tadi. Entah sedari sarapan, mereka agak aneh melihat Yoongi seceria itu. Bagus, sih---justru ibu dan adiknya senang jika Yoongi bisa tersenyum begitu setiap hari. Bukannya hanya sekali-kali. Semuanya berharap begitu.
.

.

.

.

.

.

.

Selesai.

Setelah sarapan, Min Yoongi dengan semangat berpamitan kepada ibunya. Tersenyum memperlihatkan gummy smile dan gusinya yang khas.

Tak lupa pria itu juga menghampiri sang adik yang dari tadi bengong melihat tingkah aneh kakaknya. Bahkan, sarapannya pun menjadi terlambat. Dia hanya terus memperhatikan sang kakak tadi.

Mengusak kepala adiknya, "Jeon, aku pamit dulu ya?" ujar Yoongi. "Jangan lupa, habiskan sarapannya. Jika tidak, ku sumpahi kau jomblo seumur hidup"

Pria itu kemudian menatap seraya mengerlingkan sebelah matanya ke arah Jungkook. Aneh, sih. Jungkook bahkan tak henti menganga saat meresponnya.

Tidak ada jawaban disana. Hanya sang ibu yang membuka suara disaat keadaannya hening begitu.

"Hati-hati, Yoon" ujar sang ibu.

Yoongi mengangguk seraya tersenyum menatap ibunya. Kemudian, meraih tas berwarna hitam dan meninggalkan rumah sederhana itu.

[ ]

Seperti biasa, Yoongi menuju halte dan menunggu sampai bus sekolah itu datang. Setiap hari, kebanyakan pria-pria seumuran Min Yoongi lebih tertarik naik motor atau mobil pribadi untuk pergi ke sekolah.

Oh, tapi Yoongi tidak. Dia sangat paham keadaan hidupnya. Lagipula, dia sudah terbiasa naik bus umum seperti ini. Yoongi itu bukan tipe pria yang manja. Justru, dia terlahir sebagai pria yang paling tahu apa itu kerja keras.

Yoongi membuka resleting tas hitamnya, hendak mengeluarkan sesuatu di dalam sana. Mengecek keberadaannya, apakah dia lupa membawa atau tidak.

Ternyata, tidak. Setangkai bunga mawar sudah digenggamnya. Mawar itu masih sangat segar. Yoongi sengaja untuk mampir terlebih dulu ke toko bunga sebelum sampai halte.

Senyumanya mengembang. Menatap indah tangkai mawar, dimana bunganya masih ditutupi oleh plastik bening. Tak lupa, Yoongi sudah merangkai tali pita buatannya sendiri.

Pita itu berwarna merah muda. Sebetulnya, Yoongi tidak terlalu mahir membuat kerajinan seperti ini. Namun, itu semua ia lakukan demi si penerima mawar ini. Apapun itu untuknya, Yoongi melakukannya dengan senang hati. Dan dia sangat bahagia setiap kali membahas tentangnya.

How To Be Your Girlfriend? [REVISI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang