Kata orang, karma itu pasti akan datang. Hanya tunggu waktu kapan tiba waktunya. Kesempatan indah, tidak lagi terjadi dua kali. Menghargai orang lain adalah modal utama jika diri sendiri ingin dihargai.
Tidak baik menyia-nyiakan usaha seseorang, bukan? Tidak tahu betapa sulitnya mempertahankan suatu perasaan setia yang telah terlanjur melekat. Melekat di lubuk hati yang paling dalam.
Kata orang, kesetiaan itu mahal harganya. Akan kalah jika dibandingkan dengan seluruh harta di dunia ini. Lebih mahal dari ratusan, ribuan, milyaran, bahkan triliunan dollar untuk dihitung.
Terlalu indah jika dibandingkan dengan emas, permata, bahkan berlian tercantik yang ada di dunia. Jika kau ingin mencari pasangan yang cantik dan tampan, itu mudah. Tuhan menciptakan beragam jenis manusia dengan tipe dan keistimewaan yang berbeda.
Jika kau ingin mencari pasangan yang kaya dengan harta melimpah, itu juga mudah. Nikahi saja ribuan artis disana. Masalahnya disini, memangnya mereka mau? Tidak, hanya bercanda.
Sulit itu, jika mendapat pasangan yang setia dan siap menerima diri ini apa adanya. Mencintai setulus hati tanpa memandang dari segi mana pun. Cinta itu buta, bukan?
Lantas, jika kau mencintai seseorang karena alasan sesuatu, apa pepatah Cinta itu buta itu tidak berarti bagimu? Harta tidak bisa dibawa mati. Setelah manusia meninggalkan kehidupannya, dia pasti juga akan meninggalkan hartanya, bukan?
Kecantikan dan ketampanan juga tidak akan dibawa mati. Jika Tuhan mentakdirkan manusia dengan sebuah musibah, anggaplah musibah disini kecelakaan kecil atau apapun yang bisa merusak fisik seseorang.
Bukankah semua itu juga pasti akan hilang? Mudah saja jika Tuhan ingin memberikan musibah kepada siapapun.
Tuhan memberikan manusia itu dengan dua macam cinta. Pertama, cinta karena nafsu. Dan yang kedua, cinta yang memang benar takdir. Takdir, sudah pasti yang terbaik untuk kita.
Jika itu yang terbaik, maka akan datang membawa kebahagiaan di hari kelak. Sedangkan nafsu, belum tentu bisa menjadi yang terbaik untuk kita.
Nafsu, bukan hanya dari semacam berhubungan badan, atau apa yang melanggar norma dan agama. Nafsu, bisa diartikan juga karena haus akan harta, fisik. Dan, ya---seperti yang sudah diceritakan diatas.
Bisa menjamin, jika cinta karena nafsu itu dapat menghasilkan kebahagiaan yang abadi?
..
.
.
.
.
.
"Bodoh! Min Yoongi bodoh! Kenapa sekarang kau yang seakan selalu mengejar gadis itu?"
Yoongi frustasi. Gadis itu benar-benar membuat dirinya jadi setengah gila. Dia, Kim Yewon---baru saja menolak ajakannya untuk diantar pulang. Yoongi hanya bisa menghela nafasnya berat, "Haah---Apa aku segitu menyebalkan baginya?"
Hoseok terkekeh. Memperhatikan senyum miring disana, "Sudah ku bilang kan, Yoon? Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan itu. Sekarang, terimalah akibatnya."
"Ck, sudah tau teman kesulitan. Bukannya dibantu, malah diejek. Dasar manusia jahat! Ku kutuk kau jadi batu, baru tahu." geram Yoongi.
Pria Jung itu kembali terkekeh. Bagaimana bisa dirinya bahagia, melihat Min Yoongi seperti pria yang suka mengemis cinta sekarang?
Mengemis cinta karena Kim Yewon itu. Lucu, bukan? Itulah akibatnya orang yang suka mengabaikan perasaan wanita. Mungkin, karma Min Yoongi mulai datang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Be Your Girlfriend? [REVISI] ✔
FanfictionMencintai seorang Min Yoongi harus senantiasa memiliki kesabaran yang luar biasa. Pria yang menderita kelainan "Social Phobia", kecil kemungkinan untuk bisa didekati. Sikapnya yang cuek dan masa bodo, membuat gadis yang berniat mendekatinya perlahan...