• COMPLETE •

1.7K 197 6
                                    

// Sana POV //

Pagi sekali, aku terbangun tanpa melihat Jimin disamping ku. Mungkin dia sudah berangkat bekerja. Tapi tidak biasanya dia pergi tanpa membangunkanku, niat hati aku ingin bersantai menenangkan pikiran. Namun, ponselku berdering.

Kulirik layar ponselku yang tengah menyala dan menampilkan sebuah nama disana.

"hmm.."

Kusentuh ikon (JUKETAAAA JUKETAAAAA) ikon panggilan berwarna hijau disisi kanan layar. Kemudian meletakkan benda tipis itu dirunguku.

"Ya halo? apalagi? Masih pagi."

"........................."

"Harusnya aku tidak mengangkat telfonmu. Tolong beri aku waktu, kau kira mudah melepaskan apa yang sudah ku genggam?."

"....................................."

"Berhenti bicara dengan nada tinggi! kau kira aku tuli?! berhenti mengancamku, jangan mengurusi hidipku!."

"..............."

"Sabar! Aku menyesal telah masuk dalam jebakanmu. Jika aku tau akhirnya begini."

"........................."

"Hiks, berhenti!! ya, aku akan lakukan! puas kau? aku membencimu Jung!."

peep *****

Sambil menangis kusibakkan rambut panjangku kebelakang kepala, isakan demi isakan membuat dadaku sesak. Apa aku sudah terlambat? Apakah aku tidak bisa keluar dari kungkungan ini? Kenapa aku harus mengorbankan Jimin? Sia sia aku menikahinya jika aku telah menyetujui ide gila ini! Bodoh!.

// POV END //









Bora tengah menyiapkan sarapan pagi untuk Seulgi juga jungkook. Sambil beradu dengan spatula, bora sangat lihai membolak balikan steak diatas teflon. Harum daging sangat memabukkan, secara otomatis membuat seulgi dan jungkook berjalan cepat menghampiri bora.

"Oh, sial....ibu memang terbaik, aku berasa ditampar dengan bau daging ini bu." puji jungkook sambil menciumi aroma daging, ia tak sadar jika jarak wajah tampannya dengan teflon sangatlah dekat.

Sama halnya seulgi, gadis bermonolid itu mengembang kempiskan hidungnya menikmati harum daging yang menusuk penciumannya.

Bora terkekeh lalu mencubit lengan jungkook. "Menjauh! kalian bisa terpanggang juga bersama dagingnya!! tunggu dimeja makan, 5 menit lagi akan siap saji!." ketus bora geram dan gemas melihat tingkah kedua anaknya.

Dengan langkah gontai dan raut wajah sebal, jungkook menjatuhkan bokongnya diatas kursi.
"Kak, apa ada cerita soal buntalan didalam perutmu?? penasaran." tanya jungkook sambil memandangi perut seulgi.

"Hmmm, kemarin dia bergerak aktif. Tapi sekarang tidak lagi. Kau terlambat bertanya!."

"Ck, eeiiihh.. harusnya kau memanggilku kak, aku kan juga ingin tau."

"Makanya jangan pacaran terus. Kasian yeri tidak diberi kejelasan hubungan." ejek seulgi.

Jungkook terkekeh. "Belum saatnya, aku masih ingin membahagiakan ibu dan kakak!." jawab jungkook antusias.

Before A SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang