저리가

802 111 16
                                    

VOTE DAN KOMEN GRATIS KOK GUYS 🔊🤚👉👈



Pagi pagi sekali, waktu masih menunjukkan pukul 07.30. Tetapi, ruang kerja Jimin sudah diketuk berkali kali.

"Masuk saja." ucapnya dari dalam ruangan.

krieettt ~

Terkejut sekali, Jimin sampai mengerjapkan kedua matanya berkali kali. Bahkan,ia sampai bangkit dari kursi kerjanya.

"R-rose? kau disini?."

"Iya,aku memutuskan untuk kuliah online beberapa waktu saja. Aku bosan di canada, tidak masalah kan?." seru Rose sembari melempar tas guccinya kesofa lalu duduk menyilangkan kakinya.

Sang kakak pun mengangguk lambat, masih tak paham dengan jalan pikir adiknya yang terlalu modern ini. "Rose, bukankah canada tempat yang bagus? Kau tidak suka?."

"Bukan, hanya saja.. aku rindu Korea, dan..rindu kakak."

"Hmm, oke alasan yang bisa diterima. Jadi, kau ingin jalan jalan? atau?."

Gadis bersurai merah terang itu mendongakkan kepalanya sambil menggerakkan jari telunjuknya dibawah bibir. "Kak, sebenarnya..ada yang ingin aku sampaikan padamu." serunya.

"Iya? apa? katakan saja, Rose."

"Kak, aku tidak menyukai Seulgi."

Sambil berdiri disisi jendela, pria berbibir tebal itu tercekat karena ucapan adiknya. Bukankah, Rose menyukai Seulgi? lalu mengapa sekarang Rose membencinya?

"Kenapa? bukankah kau sangat antusias saat bertemu dengannya?."

Rose menggelengkan kepalanya cepat seraya menunjukkan ekspresi tak suka. "Tidak, aku hanya berpura pura. Apa kalian masih berhubungan?."

"Hmm, sebenarnya kami sudah berpisah."

"Ah? Benarkah? bagus! kak,carilah wanita lain! lupakan Seulgi."

"Tentu, aku sudah menemukan wanitaku sendiri Rose. Nanti, akan kukenalkan padamu." ucap Jimin.

Pria bermarga Park itu melirik jam tangannya sejenak, ia ingat kalau 15 menit lagi, akan ada meeting perusahaan.

"Rose, kau disini atau bagaimana? aku ada meeting, tak apa jika kutinggal?."

"Pergilah kak, aku menumpang sebentar, lalu aku akan pergi." balas Rose dengan senyuman manisnya.

Jemari kecil Jimin mengusap pipi Rose gemas. Sambil terkekeh tipis,ia pun berpamitan pada Rose untuk menuju ruang meeting. Bertingkah seperti biasanya, tidak terlalu sulit.

Rose tersenyum asimetris kala kakaknya keluar dari ruangannya. Ia senang karena Jimin benar benar tidak berubah.

"Suka membodohi oranglain, tapi dirinya tidak sadar kalau sedang dibodohi banyak orang."

Rose mengeluarkan map merah dari dalam tasnya, kemudian menyelipkan map itu ditempat yang seharusnya, lalu ia mengambil satu map merah dari rak buku dihadapannya.

Alis kirinya terangkat keatas, puas sekali bisa menyentuh map itu. "Let's start the game, Park Jimin."




××××××××××××

Seulgi sedang menikmati sandwich buatan Taehyung, pria tampan itu memang jago sekali dalam urusan memasak. Hanya membuat sandwich saja, lainnya... kalian tahu sendiri. 👉👈

Before A SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang