• BUT •

2.6K 236 20
                                    

Kini Seulgi dan Jungkook duduk dimeja makan, menikmati sup iga buatan Seulgi. Jungkook begitu antusias menikmati setiap suapan mengingat sup iga yang terbaik hanyalah buatan Seulgi.

Walaupun mereka bukan kakak beradik sekandung, Jungkook sangat menyayangi Seulgi sepenuh hatinya. Ia bahkan rela mendekam dipenjara selama 24 jam karena menghajar pria yang TIDAK SENGAJA menyenggol siku Seulgi ditaman saat mereka berdua bermain bersama.

Tak lama, pintu rumah terbuka. Munculah sosok wanita paruh baya yang membuyarkan keheningan keduanya.

"Ibu." Seru jungkook.

"Ibu, kau sudah datang. Makanlah." Sambung seulgi.

Sebut saja, Choi Bora. Dia adalah ibu kandung Jungkook, dan ibu tiri Seulgi. Bora hanya mengangguk pelan lalu menaiki anak tangga dan meninggalkan keduanya tanpa menyapa atau bahkan menjawab.

Bora bukanlah wanita jahat, hanya saja ia jera dengan Seulgi. Berkali kali bora menanyakan siapa identitas pria yang sudah merenggut kebahagiaan Seulgi. Walau bora hanya ibu tiri yang telah mengadopsi Seulgi saat ia masih berusia 15 tahun, tapi rasa sayang bora tidak pernah tak seimbang antara Jungkook/Seulgi.

Semenjak kejadian dimana Seulgi ditemukan dipinggir jalan dengan pakaian yang tersobek sobek, wajah penuh lebam, dan ada darah diantara dua kakinya, Bora semakin mengekang Seulgi. Ia selalu menyuruh Jungkook menemani Seulgi kemanapun gadis itu pergi. Hingga ada satu hari dimana Seulgi mendapati dirinya positif hamil, Bora naik pitam. Ia sangat marah dan memaksa Seulgi mengatakan siapa pria brengsek yang sudah menodainya. Saking geramnya karena Seulgi tidakmau memberitahu, Bora sempat menampar Seulgi dengan keras. Tentu saja Jungkook selaku adik dari Seulgi pun ikut marah besar. Bagi jungkook, jika ingin marah harusnya pada pria itu, bukan Seulgi. Jungkook juga tau betul, Seulgi itu gadis seperti apa. Bukan Seulgi membela pria itu, hanya saja Seulgi ingin membuka lembaran baru daripada harus kembali bertemu dengan sosok yang sudah merusak masa depannya.

Seulgi tertunduk dan menghentikan kunyahannya. Hati Seulgi benar benar terasa semakin hancur karena ibunya bersikap seperti ini padanya.

"Kakak..kau baik baik saja?."

"Hm?? iya, baik baik saja Kook. Aku sudah selesai makan. Bolehkah aku keluar sebentar?aku harus men----".

Jungkook tersenyum dan mengelus punggung tangan seulgi sambil mengangguk. "Tenangkan dirimu kak, bawa ponselmu. Aku akan melacak keberadaanmu jika kau dalam bahaya."

"Dasar, apa kau juga memasang chip pada ponsel Yeri? Nakal."

"Hehe, semua kulakukan untuk para wanita kesayanganku, termasuk kakak..Oh ya, kakak..semangat! aku menyayangimu!." Seru jungkook sambil tertawa lebar memamerkan deretan gigi putihnya.

Seulgi mengangguk dan meraih jaket serta tas kecilnya. "Aku pergi."

"Hati hati kak."

.





.





.

- Kediaman Park Jimin -

Pria bersurai gelap itu tengah memainkan ponsel dengan cara memutarnya disela sela jemarinya. Raut wajahnya menunjukan kecemasan. Entah apa yang sedang ia pikirkan.

Lalu tibalah seorang wanita berambut panjang, mengelus pundak jimin dengan lembut. "Sayang, apalagi sekarang? apa yang membuatmu gelisah?." Tanya wanita itu.

"Tidak, tidak apa apa. Oh ya, Sana, aku ingin berlari mengelilingi kompleks. Kau mau ikut?."

Gadis bernama Sana yang tidak lain adalah istri dari Park Jimin itu mempout lalu menggeleng cepat. "Aku tidak suka berkeringat jim. Kau saja. Tidak lebih dari 2 jam, paham suamiku?."

Before A SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang