Bab 3

47 11 0
                                    

Hari minggu pun telah tiba. Di hari libur seperti ini, Ardila pasti sudah berada di taman kota untuk sekedar Jogging bersama Bunga dan Aura.

Namun, sepertinya mereka tidak hanya bertiga. Diam-diam Bunga mengajak Fakhri turut serta bergabung untuk Jogging bersama. Katanya si untuk melindungi mereka dari para penjahat, bohong Bunga.

Padahal, alasan Bunga mengajak Fakhri Jogging hanya untuk membuat Fakhri dan Ardila menjadi akrab. Namun ternyata kehadiran Fakhri diantara mereka, membuat Ardila risih.

Bukan karna Ardila tidak menyukai Fakhri, melainkan sedari tadi mata Fakhri yang tidak henti-hentinya menatap dan tersenyum manis layaknya seorang playboy.

Ardila pun membuat alibi untuk menghindar dari Fakhri dengan alasan, bahwa pulsa Ardila habis dan akan membelinya di konter pulsa yang letaknya tak jauh dari taman kota.

"guys, gue mau beli pulsa dulu ya di konter depan" ucap Ardila pada Bunga, Aura dan Fakhri
  
"mau gue temenin ngga?" Jawab Fakhri tiba-tiba

"ngga usah..gue bisa sendiri kok. Yaudah gue jalan sekarang" pamit Ardila sembari meninggalkan teman-temannya yang sedang beristirahat di bangku taman.

"hati-hati dil" ucap Aura yang hanya dibalas anggukan oleh Ardila.

🍑🍑🍑

Jawaban Ardila barusan, tidak membuat Fakhri menyerah begitu saja. Sepeninggal Ardila dari taman, diam-diam Fakhri pun mengikuti Ardila dari belakang.

Di dalam benak Fakhri, tiba-tiba muncul sebuah ide briliant. Fakhri yang bersembunyi dibelakang pohon sambil menunggu Ardila selesai membeli pulsa pun harus ekstra bersabar dengan semut yang terus-terusan menggigit tangan dan kaki nya.

Entah salah apa yang telah dilakukan Fakhri, sehingga ia susah sekali untuk mendapatkan nomor Ardila. 2 menit pun berlalu, akhirnya Ardila pun terlihat telah meninggalkan konter.

Setelah melihat keadaan sekitar aman, Fakhri pun langsung berlari dan menuju konter yang di kunjungi Ardila tadi.

"bang.." sapa Fakhri kepada sang empunya konter

"beli pulsa mas ?" tanya abang penjual pulsa

"kaga bang..aduh..gue ngomong nya gimana ya" ucap Fakhri lirih, namun masih bisa terdengar oleh abang penjual pulsa.

"kenapa mas ?"

"jadi gini bang, ehmm..gue mau minta nomor cewe yang barusan beli pulsa disini"

"yaelah mas..kalo minta nomor cewe tuh yang gentle dikit mas. Samperin cewe nya"

"bang..ngga usah dikasih tau juga gue udah usaha buat dapetin nomor nya dia. Tapi dia nya aja yang sok jual mahal. Jadi gimana nih bang, boleh kaga ? Atau kalo perlu, gue bayar deh.."ucap Fakhri

"kaga usah dibayar, nih..gue kasih nomor nya. Gue doain semoga lo bisa dapetin dia.Aamiin " ucap abang penjual pulsa mendoakan.

"Aamiin.."

"yaudah nih catet nomornya, 081678455***"

"makasih bang, nanti gue rekomendasiin ke temen-temen gue deh biar beli pulsa disini aja...gue cabut dulu ya bang" ucap Fakhri dan berlalu meninggalkan konter pulsa setelah bersalaman dengan sang penjual pulsa.

Dewi fortuna memang sepertinya tengah berpihak kepada Fakhri. Akhirnya setelah lama menunggu, Fakhri akhirnya bisa mendapatkan nomor Ardila.

Tapi sialnya, ketika Fakhri sampai di taman tempat mereka istirahat. Bunga,  Aura dan juga Ardila sudah tidak ada di tempat dan meninggalkan Fakhri sendirian.

Biarpun begitu, yang terpenting Fakhri sudah berhasil mendapatkan nomor yang sudah lama ia dambakan.

Ig : @Seninf___

  

Waktu Yang Salah (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang