Now Playing | Love -Bol4
***
Happy ReadingNote :
Jangan lupa bismillah sebelum membaca.***
Suara dering telepon membuat ardila terbangun, dan mendapati sebuah nama tertera di layar, dengan sikap ogah-ogahan ardila pun segera mengangkat telfon tersebut dengan keadaan setengah sadar.
“hallo, aduuh kenapa si nelfon jam segini”
“maaf ya, aku jadi bangunin kamu deh”
“yaudah mau ngomong apa?”
“aku pindah dil..”
“pindah apa? Pindah kamar?”
“pindah rumah lah dil”
Ucapan fakhri itu, membuat ardila langsung 100% sadar dan segera menghujami beberaa pertanyaan.
“pindah kemana?”
“ke rumah om ku,”
“lah emang kenapa pindah?”
“keluargaku pindah ke bekasi, buat jagain nenek dan mereka menetap disana. Sedangkan aku masih harus melanjutkan sekolahku sampai selesai disini”
“om kamu? Di daerah mana ?”
“jalan gatot subroto, gang cipir nomor 23. cat warna biru, pager nya putih”
“elah lengkap amat”
“siapa tau kamu mau nyamperin aku kan haha”
“terimakasih info nya bapak fakhri. eh iya rumah kamu yang dulu dijual?” tanya ardila
“iya dijual..”
“ooh, yaudah aku perlu kesitu ngga?”
“ngga usah, aku udah mau berangkat kok..aku cuma mau ngabarin kamu aja, jangan lupa dateng ya ke acara ulang tahun aku sabtu depan.”
“iyaa bawel, aku pasti dateng kok”
“yaudah, kamu lanjut tidur gih..”
“okeyy, bye ri” ucap Ardila dan mematikan sambungan telephone. Bukannya mandi dan membantu mamah nya, Ardila justru kembali melanjutkan aktivitas tidurnya.
***
Pagi pagi sekali Gilang mengajak Bunga ke suatu tempat yang mungkin akan menjadi kencan romantis buat mereka berdua. Raut wajah Gilang sangat bahagia hingga tak mampu untuk ditutupi lagi. Sedangkan Bunga merasa bosan di sepanjang perjalanan. Yang ia lihat hanyalah hamparan pohon berjejer di setiap jalan. Bunga bahkan tidak tau ia akan dibawa kemana.
“Gilang, ” panggil Bunga lirih
"kenapa?"
"Kita mau kemana, sih". Tanya Bunga pada Gilang yang masih sibuk menyetir.
“udah diem aja, aku mau bawa kamu ke tempat yang spesial. Kalo kamu ngantuk kamu tidur aja dulu. nanti kalo udah sampe, aku bangunin kamu” ucap gilang sembari membelai rambut bunga lembut dan kembali fokus menyetir
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Yang Salah (Completed)
Teen FictionTepat satu tahun lalu. Ardila dan Fakhri memutuskan untuk memilih berjalan di jalan masing-masing. Keputusan yang benar-benar menyiksa sampai detik dimana Ardila mengungkap perasaannya saat ini. Ardila tau benar bahwa hal ini bukanlah hal yang mudah...