Now Playing | Psycho - Red Velvet
***
Happy Reading ^.^
Note :
Jangan lupa Bismillah sebelum membaca.🍄🍄🍄
Hari ini Sukma dan Bunga telah berada di sebuah tempat yang berada di pusat kota. Mereka hanya duduk sambil memperbincangkan sesuatu hal.
Bunga mengeluarkan satu buah amplop berisikan uang didalamnya dan diberikan pada Sukma.
"ini uang yang gue janjiin waktu itu." ucap Bunga dan menyerahkan segepok uang di dalam amplop warna cokelat.
Bukannya merasa senang karena akan mendapatkan uang dengan jumlah besar, Sukma malah menolaknya dan mengembalikan uang itu pada Bunga.
"loh, kok dibalikin? Kenapa, uangnya kurang?" tanya Bunga heran
"bukan masalah kurang atau engga nya. Tapi sorry, setelah gue pikir-pikir, gue ngga bisa ngelakuin hal ini lagi." ucap Sukma
"lo mikir ngga sih, suatu saat nanti lo atau gue bakal kena karma karna perbuatan kita sendiri?" lanjut Sukma
"maksud lo?" tanya Bunga tak mengerti
"lo tega bikin hubungan temen lo hancur demi kepentingan diri lo sendiri. Lo gila atau emang udah ngga punya hati?" ujar Sukma mulai geram pada Bunga.
Bunga berdecak pelan dan menatap Sukma tajam.
"denger ya, gue--ngelakuin hal ini untuk dapetin apa yang gue mau. Jadi lo ngga berhak buat ngatur gue, ataupun nasehatin gue. Ngerti lo!!" bentak Bunga tepat di depan wajah Sukma
"uang bukanlah segalanya. Awalnya gue emang berfikiran bahwa dengan gue bantuin lo, gue bisa dapet uang banyak dan foya-foya. Tapi akhirnya gue sadar, bahwa kebahagiaan orang lain jauh lebih pengting daripada mrmikirkan keegoisan diri sendiri." jelas Sukma
"lo jadi orang jangan Munafik!" bentak Bunga pada Sukma.
"terserah lo mau bilang gue itu apa. Udah cukup gue ngelakuin hal bodoh kaya gini. Asal lo tau, gue juga punya adik perempuan. Dan gue ngga mau kalo karma yang harusnya gue terima, itu menimpa adik gue sendiri." jelas Sukma
"Ardila dan Fakhri itu cocok dan saling melengkapi. Buktinya, sudah beberapa kali kita nyoba buat ngehancurin hubungan mereka, tapi ngga ada satupun yang berhasil buat mereka pisah. Lagian, apa sih yang buat lo ngelakuin hal ini ke mereka?"
"rasa penyesalan. Gue--adalah manusia bodoh. Gue nyesel mutusin Fakhri demi keegoisan gue sendiri." ucap Bunga
"tapi dengan cara lo yang kaya gini, gue yakin Fakhri dan cowo manapun termasuk gue, ngga akan pernah nerima cewe berhati busuk kaya lo untuk kedua kalinya." ujar Sukma
"harusnya lo sadar, Ardila sahabat lo. Dia bukan orang lain. Lo sama Fakhri udah putus lama, jadi jangan buat cerita seolah-olah Ardila ngerebut Fakhri dari lo." lanjut Sukma
"gue pergi. Mau sepanjang apapun gue nasehatin lo, lo juga ngga akan berhenti buat ngerebut Fakhri dari Ardila." jelas Sukma dan berlalu meninggalkan Bunga dengan segala amarahnya yang kian memuncak.
Sukma mengambil ponsel di dalam saku jaket miliknya dan mengirimkan sebuah pesan kepada seseorang untuk menemuinya di sebuah cafe.
***
3 orang yang terdiri dari atas Fakhri, Ardila dan Sukma saling bertatap lalu melempar pandangan satu sama lain. Suasana cafe yang terbilang cukup ramai pun mendadak sunyi ketika berada di dalam lingkup mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Yang Salah (Completed)
Teen FictionTepat satu tahun lalu. Ardila dan Fakhri memutuskan untuk memilih berjalan di jalan masing-masing. Keputusan yang benar-benar menyiksa sampai detik dimana Ardila mengungkap perasaannya saat ini. Ardila tau benar bahwa hal ini bukanlah hal yang mudah...