Waktu Yang Salah (Completed)

Bab 23

Now Playing | Cinta Luar Biasa - Andmesh Kamaleng

***
Happy Reading

Note :
Jangan lupa Bismillah sebelum membaca.

🍄🍄🍄

Kini siang berganti menjadi sore. Ardila beranjak menuju kamar mandi untuk bersiap-siap bertemu dengan Fakhri di cafe.

Ardila terlihat sangat fresh setelah mencuci rambut dan mandi dengan air dingin. Ia lalu berjalan menuju lemari dan memilih beberapa dress warna Maroon polos.

Setelah semuanya siap, Ardila kembali merapikan rambutnya dan selfie di depan kaca sebelum meninggalkan kamar dan menunggu ojek online pesanannya.

Sebelum keluar rumah, Ardila selalu meminta izin pada sang mamah untuk senantiasa mendoakan Ardila dimanapun Ardila berada.

Jam telah menunjukkan pukul 17.30, dan Ardila masih berada di perjalanan jauh dari cafe tempat ia janjian dengan Fakhri.

Tak lama kemudian, dering telefon di ponsel Ardila berbunyi dan menampilkan nama Fakhri di layar ponsel.

"Hallo Fakhri, kamu udah di cafe?"

"udah, aku juga udah pesenin kamu makan."

"aduhh, maaf ya ri.." Kata Ardila

"maaf? Kenapa?"

"aku telat"

"telat? Sama siapa?"

"sama abang ojol nih. Ngeselin banget tau ngga. Pengen nangis."

"astaga Ardila. Kamu lebih milih sama abang ojol, daripada sama aku? Kamu udah telat berapa minggu? Bilang sama aku."

"maksud kamu apa sih, aku ngga ngerti kamu ngarahnya kemana."

"kamu--telat itu kan."

"astaga, ya engga lah ri. Emang aku cewe murahan, apa. Jangan ngaco deh."

"Alhamdulillah ya allah. Terus--sekarang kamu posisinya lagi dimana?"

"di jalan mawar. Bentar lagi sampe kok. Lagi macet soalnya."

"jangan lama-lama ya, udah kangen nih."

"lebay"

"hahaha.."

"udah dulu ya ri"

"iya"

"makanan aku jangan dihabisin. Awas aja kalo tinggal piring sama sendok doang."

"iya Engga. Makannya cepet sampe dong."

"iyyaa sabar dong. Bye ri"

"bye.."

***

Sesampainya di cafe, Ardila mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe. Dari kejauhan, Fakhri melambaikan Tangannya ke arah Ardila.