Happy Reading 🌸
"Dahyun ah..." suara lembut itu bisa di dengar oleh Dahyun, suara yang sangat Dahyun rindukan selama ini.
Dahyun membuka mata nya perlahan, dan tampaklah wajah tirus sang oppa. Rasa bersalah menyeruak kedalam diri Dahyun, terakhir kali bersama Oppa nya tubuh nya tidak sekurus ini, wajah nya juga tidak terawat."Oppa..." cicit Dahyun memeluk Heechul dengan erat, menangis dalam pelukan oppa nya dengan situasi mereka yang kurang nyaman karena Dahyun masih duduk di dalam van mewah milik Sehun sementara oppa nya berlutut di depan kursi Dahyun memeluk sang adik.
"Maafkan aku oppa, aku tidak bisa di sebut sebagai adik yang tahu berterima kasih"
"Sst,sst, diam lah. Oppa marah besar karena dahyun tidak bercerita pada oppa, tapi Oppa yakin alasan mu kabur adalah ketakutan mu yang luar biasa. Sekarang karena Dahyun sudah di sini, oppa sudah tenang dan tidak marah. Ayo kita turun sayang, kembali ke rumah kita" ajak Heechul, dan membimbing adik nya dengan perlahan menuruni van tersebut.
"Aigo, aku akan menjadi paman sebentar lagi. Lihat lah, bagaimana bisa gadis kecil seperti mu membawa perut sebuncit ini. Pasti sulit bagi mu kan sayang, ayo sini duduk. Luruskan kaki mu, hanya orang bodoh yang membiarkan seorang ibu hamil duduk berjam lama nya ketimbang menyuruh ibu hamil itu untuk meluruskan kaki nya ke kursi" sindir Heechul saat membawa Dahyun kedalam rumah nya, sementara Sehun merasa terpojok dan menepuk kening nya. Bagaimana bisa Sehun tidak paham dengan keadaan Dahyun.
"Minum dan makan lah dulu, oppa yakin orang bodoh yang membawa mu pulang pasti tidak memberikan makan dan minum selama dalam perjalanan kan sayang" Heechul selalu bisa di andalkan, selalu berperan sesuai porsi nya. Bisa menjadi ayah dan ibu untuk Dahyun, memperhatikan segala sesuatu nya dengan baik.
Kembali Sehun merasa menjadi orang bodoh, bagaimana bisa Sehun membiarkan Dahyun tertidur berjam-jam dalam keadaan duduk, tanpa menyuruh makan dan minum.
Perasaan bersalah itu mulai menjalar ketika melihat Dahyun minum dan makan dengan rakus nya. Sehun lupa bahwa Dahyun sekarang memerlukan makanan bukan hanya untuk diri nya melainkan untuk makhluk hidup di dalam perut nya.
Dahyun duduk di hadapan Sehun, tapi sejak turun dari mobil dengan bimbingan heechul hanya sekali saja mata Dahyun melirik Sehun, dan bisa melihat seperti nya selain akibat perkelahian dengan Jaehyun ada luka baru yang bertambah Dahyun yakin itu adalah perbuatan Heechul.
"Dahyun, sini duduk di sebelah oppa. Jangan lihat pria itu, biar dia merasakan sakit yang kita dua rasakan sayang" Heechul terus saja menyindir Sehun yang masih tetap tinggal di tempat itu walaupun telah di usir Heechul.
"Aku menawarkan pernikahan pada Dahyun, mengingat bisa jadi anak dalam kandungan Dahyun adalah keturunan Oh. Anak itu harus lahir dengan perlindungan nama dari keluarga kami" ujar Sehun, dan di tatap tidak senang oleh kakak beradik Kim itu.
Heechul terlihat sangat marah, sementara Dahyun berkat hormon berlebih dalam diri nya mata nya terlihat berlinang air mata."Sialan...apa anda pikir adik ku ini wanita murahan yang tidur berpindah-pindah dari satu pria ke pria lain.
"Karena beberapa bulan ini Dahyun menghilang dan aku menemukan di rumah salah satu teman yang aku sangat kenal dengan kepribadian nya yang tidak bisa tahan jika tidak meniduri gadis mana pun yang di dekat nya. Bisa jadi anak ini" Sehun jelas sangat merutuki mulut sialan nya tersebut, harus nya dia tidak menyebutkan hal tersebut tapi mulut sialan nya tersebut sudah terlanjur mengeluarkan bahasa tersebut.
"Pergi...pergi dan jangan pernah kau menampak kan diri mu Oh Sehun" jerit Dahyun melempari Sehun dengan bantal yang di pakaikan Heechul untuk meletakkan kaki Dahyun yang memang sedikit bengkak karena kehamilan dan juga terlalu lama dengan posisi duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempting the best Girl
FantasyOh Sehun, seorang pemuda keturunan bangsawan yang bekerja sebagai seorang dokter. Sehun juga merupakan campuran amerika korea. Datang ke Seoul menjadi salah satu dokter dan bertemu dengan seorang gadis yang langsung membuat nya tertarik untuk di jad...