MY POSESIF BOYFRIEND

[01]

Malam ini Vera sedang tiduran di kasur empuknya. Setelah belajar ini, dia ingin sekali mengirim pesan pada Varo, jadi Vera putuskan untuk mengirim pesan pada Varo saja.

Alvaro❤

varo?

hm

varo sudah belajar?

udh

besok varo berangkat sekolah
sama siapa?

sendiri

besok varo bisa jemput vera?

gak

kenapa varo?

gue buru buru

oh yaudah maaf mengganggu varo, good night ❤

read

Vera mencoba untuk postif thingking mungkin saja Varo memang benar benar buru buru, Vera tidak boleh negatif thingking pada Varo.

Keesokan harinya, Vera berangkat hampir saja terlambat. Hari ini adalah hari senin, jadi gerbang di tutup agak cepat.

Vera datang ngos ngosan ke dalam barisan kelasnya, tadi angkot nya sangat lama berhenti untuk mencari penumpang, jadi Vera kesiangan deh apalagi dia belum makan dari tadi sore.

"Kenapa telat?"tanya Varo, dirinya baru ingat bahwa kelasnya bersebelahan dengan kelas Varo.

"Tadi angkotnya Vera lama sekali berhentinya, jadi Vera telat. Maafin Vera ya, Varo"ucap Vera namun tak di balas oleh Varo.

°•°•°

Upacara telah selesai, baru saja Varo ingin melangkah ke kelasnya, namun berhenti karna melihat sang kekasih, Vera seperti lemas.

"Lo kenapa?"tanya Varo mendekati Vera.

"Nggak papa kok Varo, Vera cuma--"

Bruk

Ucapan Vera terhenti karena Vera sudah pingsan duluan, dengan cepat Varo menggendong Vera menuju UKS.

Kejadian itu membuat mereka menjadi pusat perhatian, secara most wanted yang sangat tampan itu dekat dengan perempuan imut dan cantik ini, namun Varo tak perduli yang di perdulikan ini hanyalah keselamatan Vera.

Setelah di periksa, tenyata maag Vera kambuh. Hal itu membuat Varo khawatir pada Vera.

"Nghhhh"Vera akhirnya sadar dari pingsan nya membuat Varo lega.

"Varo!"ucap Vera kaget.

"Belum makan dari kapan?"tanya Varo dingin.

"Apa?"

"Jawab, Vera"ucap Varo tegas.

"Dari tadi sore"ucap Vera menunduk takut.

"Tadi sore? Lo nggak fikir apa! Gimana kalo lo kenapa napa? Untung lo cuma pingsan, nggak mati"ucap Varo marah, ia tak menyangka bahwa Vera belum makan dari tadi sore.

"Hiks, maafin Vera"ucap Vera yang mulai terisak, Vera sangat takut jika di bentak apalagi yang membentak adalah Varo.

Varo frustasi, ia tak tega melihat orang yang di cintainya menangis apalagi dialah yang membuat Vera menangis.

Lalu dengan cepat Varo menarik Vera kedalam pelukan nya, Vera menangis dan Varo merasa ikut tersakiti karena tangisan Vera.

"Maafin gue ya"ucap Varo lembut.

Vera menggeleng. "Enggak, Varo nggak salah Vera yang salah udah nggak dengerin Varo, Vera minta maaf ya Varo."

Lalu Varo melepas pelukannya. "Sekarang makan, gue suapin"ucap Varo tegas, lalu Vera menganggukkan kepalanya.

BRAK

"Halo semuanya bertemu lagi dengan gue, Bima cowok tampan sejagat raya"ucap Bima, teman Varo yang agak nggak waras.

"Berisik"ucap Gana, teman Varo juga.

"Gimana Ver, keadaan lo?"tanya Gana.

"Baik kok, makasih ya Gana"ucap Vera sambil tersenyum manis.

"Ya ampun imut, lo kenapa? Masih sakit? Ayo gue anter pulang sekalian jalan jalan"ucap Bima.

"Gue santet lo"ucap Varo dingin.

"Eh lupa, ada cowonya"ucap Bima sambil cengengesan.

"Yuk pulang"ucap Varo. "Pulang? Kan belum bel, Varo"ucap Vera bingung.

"Gue udah ijin guru"ucap Varo.

"Ya udah, Vera mau nunggu angkot dulu"ucap Vera.

"Buat apa?"tanya Varo.

"Kan kata Varo, Vera boleh pulang ya Vera nunggu angkot buat pulang lah."

"Gue anter"ucap Varo membuat Vera tak percaya.

"Beneran Varo?"ucap Vera dengan mata yang berbinar binar, diangguki Varo.

"Ya ampun, si Varo beruntung bener ya dapet cewe pengertian banget nggak minta aneh aneh, udah gitu cantik banget lagi"ucap Bima.

"Gue bunuh juga lo"ucap Varo dingin.

Lalu Varo beranjak dari duduknya, membantu Vera untuk berdiri.

"Tunggu."

Tiba tiba Varo membuka jaket nya dan ia menaruh itu ke tubuh mungil Vera, membuat Vera tersenyum senang.

"Makasih, Varo."

"KACANG KACANG!"

-15/2/20-