Pagi ini Vera berangkat pagi pagi sekali, karna dirinya piket kelas sekaligus menghindari guru guru dan osis
Pasalnya, ia tak memakai dasi karna dasinya ketinggalan di rumah, jika ia bertemu guru atau osis, dirinya pasti di hukum
Entah apa yang merasuki Vera, ia melihat Varo berlalu melewati kelasnya, secepat kilat Vera keluar melihat Varo
"VAROO"panggil Vera dengan berteriak membuat dirinya menjadi pusat perhatian
Varo menoleh ke arah Vera, lalu secepat kilat Vera berlari menghampiri Varo dan ia masih memegang sapu ditangan nya
'Gemesin bgt'batin Varo
"Hai! Varo"sapa sambil tersenyum manis
"Lutut lo?"tanya Varo heran, pasalnya kemarin berdarah sekarang udah bisa buat lari. "Oh, lutut Vera udah sembuh kok, makasih ya Varo"
Varo diam saja, ia melihat penampilan Vera dari atas sampai bawah merasa ada yang mengganjal
"Dasi lo?"tanya Varo, Vera lupa jika dirinya tak memakai dasi
Dan
Vera lupa juga
Kalau
Varo
KETUA OSIS!!
Matilah Vera
"Maaf ya Varo, dasi Vera ketinggalan dirumah"ucap Vera menunduk takut dimarahi Varo
"Beli"ucap Varo dingin membuat Vera kembali mendongak. "Maksud Varo?"tanya Vera tak paham
"Beli di koperasi"ucap Varo datar
"Tapi Varo, uang Ver---"ucap Vera terpotong
"Beli, apa kita putus?"tanya Varo dingin membuat Vera menghela napas panjang. "Oke, Vera beli"ucap Vera terpaksa. "Good"ucap Varo mengacak acak kecil rambut Vera lalu berlalu pergi
Masalahnya, semenjak Vera membawa bekal ia hanya membawa uang jajan Rp 15.00,- sisanya Vera tabung, dihitung hitung Vera menaiki angkot membayar Rp 5.000,- berarti total pulang pergi Vera Rp 10.000,-
Berhubung Vera pagi ini diantar sang ayah, dan untungnya Vera tak menolak, Vera pikir sisa uang jajannya ia tabung, ternyata?
Dasi di koprasi pas dengan uang Vera yaitu Rp 15.000,- tapi bagaimana dengan pulangnya Vera? Angkot? Ia sudah tak punya uang lagi
Tapi tak apa, demi Varo Vera ikhlas kok membeli dasi, daripada putus dengan Varo? Vera sudah sangat Cinta dengan Varo
°•°•°•°•°
Pulang sekolah, Vera kebingungan ingin pulang menaiki apa dan juga dengan siapa, ia memutuskan untuk menghampiri Varo meminta dihantarkan pulang
"Varo"panggil Vera membuat Varo dan juga teman temannya menoleh
"Eh imut, ada apa nih?"tanya Bima
"Varo, Vera pulang bareng Varo ya?"pinta Vera
"Gak"ucap Varo membuat Vera pasrah
"Tapi Varo, Vera---"ucap Vera terpotong karena Varo. "Cabut"ucap Varo pada teman temannya
"Parah lo Var, kalo lo nggak mau nganter biar gue aja yang nganter, kasian men! Dia itu cewe"ucap Gana kesal
"Sebenernya lo Cinta nggak sih sama Vera? Sayang bro! Cewe sempurna gitu lo sia siain"ucap Bima
"Bacot"
"Sudah sudah, Bima, Gana terimakasih ya, Vera bisa kok nanti bareng sama Caca. Vera pergi dulu ya"ucap Vera lalu berlalu pergi
"Keterlaluan lo"ucap Gana lalu berlalu pergi diikuti oleh Bima
"Salah apasih gue?".
°•°•°•°•°
Vera berjalan lesu di koridor sekolah, niatnya ia akan nebeng dengan Caca berlalu sia sia, tadi Vera menyuruh Caca untuk pulang dulu
Vera mengira, Varo akan menghantarkan dirinya pulang, tapi ternyata malah dia menolaknya mentah mentah
"Vera kalau jalan disini ke rumah 1,5 km. Lumayan sedikit, Vera jalan aja deh hitung hitung olahraga"ucap Vera sambil tersenyum
1,5 cuma sedikit? Oke strong!
![](https://img.wattpad.com/cover/213806658-288-k251418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF BOYFRIEND
Novela JuvenilLangsung aja spoiler dikit biar nggak kepo "Vera naik ojol aja ya Var"-Alvera Aurel Olivia. "Nggak boleh, ojol cowok cowok"-Alvaro Revan Leonardo. "Terus Vera naik apa, bareng Varo ya?"-Alvera Steffi Olivia. "Gak, gue ada urusan"-Alvaro Revan Leon...