[07]

9.5K 431 27
                                        

Vera memasuki kelasnya, disana sudah terlihat Caca yang sudah duduk dibangku nya.

"Hai Ca!"sapa Vera lalu duduk dibangku sebelah Caca.

"Hai Ra, gimana? Lo gak dimarahin Varo kan?"tanya Caca khawatir.

"Gak tau, Vera belum ketemu Varo dari tadi, mungkin belum berangkat"ucap Vera.

"Tapi 10 menit lo udah sampai kan dirumah?"tanya Caca di balas anggukan oleh Vera.

"Lo kabarin Varo gak?"tanya Caca namun Vera menggelengkan kepalanya.

"Lah kenapa?"tanya Caca. "Vera agak kesal sama Varo, dia itu egois banget. Dia juga gak ngechat ataupun nelfon Vera setelah itu, mungkin dia marah, biarin aja deh Vera udah capek"

°•°•°•°•°

Vera berjalan di koridor sekolahnya, bel masuk masih lama berbunyi, jadi masih banyak sekali siswa yang berlalu-lalang.

Tak sengaja dirinya berpapasan dengan Varo, Bima, dan Gana. Dirinya masih kesal dengan Varo karena kemarin.

"Kemarin pulang jam berapa?"tanya Varo. "Eh ya udah Var, Ra. Kita pergi dulu ya, byee"pamit Gana lalu menarik Bima untuk pergi.

"Pulang jam berapa?"tanya Varo lagi, pasalnya Vera belum menjawab pertanyaan Varo.

"Apa urusan Varo?"tanya Vera datar.

"Lo pacar gue"

"Dan Varo bukan orang tua Vera yang wajib ngatur ngatur hidup Vera!"balas Vera emosi.

"Tinggal jawab pertanyaan gue"ucap Varo sambil menatap mata Vera tajam berusaha untuk mengendalikan emosinya.

"5"

Varo tak salah dengar itu, Vera tak menuruti perintahnya membuat dia sangat emosi, tangannya terkepal mencoba untuk menahan amarah.

"Bagus lo, udah berani ngelawan?"tanya Varo sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Inget! Lo itu pacar gue, jadi nurut dong apa perintah gue"

"Dan Varo ingat juga, Vera itu pacar Varo, bukan budak Varo yang seenaknya Varo suruh, dan semua keinginan Varo akan terkabul"bantah Vera.

"Berani ya lo"ucap Varo yang sudah emosi.

"Kalo boleh jujur, Vera capek sama semua ini, Vera capek setiap Vera mau ngejelasin tapi Varo gak mau denger itu, Varo mau semua perintahnya dikabulkan, gak menerima alasan"

"Vera capek Varo, disaat mereka semua bully Vera, Varo bisa apa? Varo cuma diem tanpa berniat ngebelain Vera, itu semua membuat mereka yakin, yang disini mencintai cuma Vera"

"Vera capek disaat Varo nyuruh Vera beli dasi, apa Varo pikir kalo saat itu uang Vera habis jadi Vera harus pulang jalan kaki kerumah"

"Bahkan Varo gak mau nganterin Vera, bahkan disaat Vera ketabrak motor, Varo bilang kalau Vera nyusahin, padahal ini semua buat Varo"

"Apa Varo perduli kalau Vera itu selalu mencoba untuk mempertahankan hubungan kita, dengan anniversary. Tapi Varo anggap lebay"

"Vera ngerasa, disini yang perjuangin hubungan kita cuma Vera. Tapi Varo merusak semua, Varo malah buat Vera sedih sama perlakuan perlakuan Varo"

"Boleh gak sih, kalau Vera mundur sebentar?"

"Bahkan kalau kita udah punya hubungan sama orang pun masih perlu perjuangan"

"Perjuangan untuk mempertahankan hubungan yang telah kita jalin"

"Tapi sakit rasanya kalau kita aja yang berjuang sendirian"

"Varo bilang aja kalau Varo udah bosan. Biar Vera yang mundur, ini semua demi kenyamanan"

"Mending kita put---"ucapan Vera terpotong karena dengan cepat Varo menarik Vera kedalam pelukannya.

"Maaf"lirih Varo sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh Vera.

"Varo gak boleh gini, Varo gak boleh egois"ucap Vera yang masih dalam pelukan Varo.

"Gue gak mau kehilangan lo, maafin gue. Gue bener-bener minta maaf, Ver"ucap Varo tulus.

Lalu dengan susah payah Vera melepaskan pelukannya dari Varo.

"Sejujurnya Vera juga gak mau seperti ini, Vera mau hubungan kita bisa bahagia terus, tapi kalau sikap Varo seperti ini, maaf Vera gak bisa"lirih Vera sambil menyeka air matanya.

"Gue janji Ver bakal berubah, beri gue kesempatan buat perbaikin hubungan kita"ucap Varo sambil menggenggam tangan Vera.

Vera mengangguk. "Mungkin ini keputusan yang benar, karena Vera juga masih ingin berhubungan dengan Varo"

Lalu Varo menarik Vera kembali ke pelukannya lagi.

"Kita berjuang sama-sama ya"lirih Varo sambil mengecup puncak kepala Vera, dan Vera mengangguk.

MY POSESIF BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang