Pagi hari, Vera telah siap di halte dekat komplek nya untuk menunggu angkot, seperti biasanya ia tak ingin di antar supir, jika meminta Varo pasti Varo akan menolak.
Tak lama, datanglah angkot berhenti tepat di depan Vera, Vera berjalan agak tertatih karena kejadian kemarin.
Kemarin saat dirinya berjalan, saat menyebrang di depannya ada motor yang melintas, dan alhasil kakinya berdarah dan keseleo.
Itupun ia tak memberitahu Varo, takut Varo marah ya walaupun itu juga karna Varo yang tak mau menghantarkan Vera pulang, tapi Vera tetap takut akan amarah Varo.
Setelah sampai sekolah, Vera berjalan melewati koridor dengan langkah tertatih tak luput dari cibiran cibiran siswi siswi penggemar Varo, si most wanted.
'Kenapa tuh? Kasian banget, pacarnya mana?'
'Rasain tuh! Karma paling'
'Pertanda alam kalo emang nggak cocok sama Varo yang gantengnya nggak ketulungan'
'Duh pas nih, muka jelek cacat lagi haha'
'Gitu terus semoga, biar Varo putusin tuh dia'
Vera mencoba menutup telinga nya rapat rapat, setelah semua orang tahu kalau Vera berpacaran dengan Varo, banyak yang mencibir dirinya.
Hati Vera sedikit teriris mendengar itu semua, bisakah mereka tidak berbicara seenak lidah nya? Jika mereka berada di posisi Vera pun tak kuat mendengar itu semua, ngaca.
"Kenapa?"tanya Varo tiba tiba membuat Vera kaget. "Maksud Varo?"tanya Vera tak paham.
"Kaki lo"ucap Varo singkat.
"Oh kaki Vera nggak apa apa kok, cuma kemarin keseleo dikit gara gara lantai rumah licin"ucap Vera berbohong.
"Gue lebih suka cewe jujur"ucap Varo dingin, Varo mengerti gerak-gerik Vera saat berbohong.
"Kemarin Vera habis ketabrak motor"ucap Vera menunduk takut melihat ekspresi terkejut Varo.
"Kenapa?"tanya Varo meminta penjelasan.
"Kemarin Vera pulang jalan kaki, soalnya Vera nggak ada ongkos pulang karena uang Vera cuma cukup buat beli dasi. Di saat Vera mau nyebrang ada motor, terus seperti ini"ucap Vera takut.
"Bisa nggak sih? Gak usah ngerepotin orang"ucap Varo datar lalu berlalu pergi.
Hati Vera sakit mendengar itu, apakah seorang kekasih yang baik itu membiarkan kekasihnya berjalan sakit sakit gini, malah dimarahin dibilang ngerepotin.
°•°•°•°•°
Pulang sekolah rencananya Vera akan bermain di rumah Caca sekalian mengerjakan PR untuk besok.
Dirinya sedang mencari Varo, ia ingin ijin terlebih dahulu takut Varo marah lagi.
Namun ia hanya melihat teman Varo yaitu Gana dan Bima di parkiran ingin pulang sepertinya, tapi tidak ada Varo di sana. Secepatnya Vera menghampiri mereka.
"Gana, Bima"panggil Vera membuat keduanya menoleh.
"Eh imut, ngapain? Mau bareng ya sama bang Bima"ucap Bima genit.
"Ada apa Ver?"tanya Gana serius.
"Varo ada?"tanya Vera.
"Wah nggak ada tuh, udah pulang duluan. Mau nebeng ya? Sama gue aja yuk"ajak Bima.
"Varo udah pulang Ver, ada pesen nggak sama Varo? Nanti gue sampein"ucap Gana membuat Vera mendesah kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF BOYFRIEND
Teen FictionLangsung aja spoiler dikit biar nggak kepo "Vera naik ojol aja ya Var"-Alvera Aurel Olivia. "Nggak boleh, ojol cowok cowok"-Alvaro Revan Leonardo. "Terus Vera naik apa, bareng Varo ya?"-Alvera Steffi Olivia. "Gak, gue ada urusan"-Alvaro Revan Leon...