Vera sedang mendengarkan guru yang sedang menjelaskan pelajaran matematika, sebenernya Vera tidak terlalu faham jadi ya mengangguk mengangguk saja.
KRING KRING
Bel istirahat berbunyi. Ini yang ditunggu Vera dari tadi, selain ia tak faham dengan penjelasan gurunya, ia juga sudah lapar.
Melihat gurunya sudah keluar dari kelasnya, ia langsung mengambil bekal nya di dalam tas, perutnya sudah keroncongan dari tadi.
"Ver, kantin yuk"ajak Caca, sahabat Vera
Vera memutar bola matanya malas. "Udah berapa kali Vera bilang? Caca lupa ya, Vera kan nggak dibolehin Varo buat kekantin, juga Vera ada bekal kok jadi lebih sehat"
Vera memang tidak di perbolehkan Varo untuk kekantin kecuali dirinya yang mengajak, Varo bilang kalau kantin makanan nya nggak sehat sehat, terus juga banyak cowonya, posesif memang.
"Udah deh, temenin gue bentar buat beli makan terus balik lagi ke kelas"ajak Cara, Vera mempertimbangkan Caca lalu ia menangguk ragu.
Sesampainya di kantin, banyak yang menatap Vera heran, tumben dia kekantin. Ia selalu menuruti perintah Varo, tapi hari ini baru dihitung dia 1 kali tak menaati perintah Varo.
'Anjir cantik banget'
'Imut nya astaga Vera'
'Tumben kekantin? Bukannya nggak dibolehin Varo ya denger denger?'
'Paling juga udah putus sama Varo'
'Anjir gue gebet abis ini'
Mata Vera tak sengaja menagkap Varo yang juga sedang menatap dirinya tajam, Vera jadi takut.
Lalu tak disangka, Varo menghampiri Vera dan menarik Vera untuk menjauh dari kantin.
"Varo lepasin Vera, sakiit"lirih Vera kesakitan.
Lalu Varo melepaskan cekalanya dari tangan Vera dengan kasar membuat Vera meringis kesakitan.
"Kenapa?"tanya Varo datar.
"Maksud Varo?"tanya Vera tak paham.
"Kenapa ke kantin?"tanya Varo.
"Tadi Vera cuma mengantar Caca kekantin Varo, Vera bahkan nggak ada niatan buat membeli makanan disana"jelas Vera panjang lebar.
"Sama aja, lo kekantin"ucap Varo lalu berlalu begitu saja, hanya masalah kecil seperti ini mereka bertengkar? Huh!
"Kurang sabar apa Vera sama Varo?"lirih Vera menatap kepergian Varo.
Lalu Vera kembali ke kelasnya dengan wajah yang lesu, disana juga sudah ada Caca yang sedang menyantap makanannya.
"Gimana Ver?"tanya Caca khawatir pada Vera. "Varo marah sama Vera"ucap Vera lemas.
"Sorry banget ya Ver, seharusnya gue nggak ngajak lo"ucap Caca merasa bersalah.
Vera tersenyum. "Nggak apa apa kok Ca, mungkin Varo hanya sedang emosi saja"ucap Vera lalu memakan bekalnya.
"Gue lihat lihat bekal lo itu mulu dah"ucap Caca melihat bekal Vera.
"Varo suruh Vera buat makan ini"ucap Vera membuat Caca melotot. "Makan juga di atur lo? Gila Varo posesif banget anjir".
"Emang lo di suruh makan apa aja sama Varo?"tanya Caca.
"Nasi goreng, roti, yang lain juga asalkan nggak pedas, Varo izinkan"ucap Vera.
"Cabe 1 pun nggak boleh?"tanya Caca memastikan, namun Vera menggelengkan kepalanya membuat Caca kaget, punya pacar kok posesif amat.
°•°•°•°•°
"Varo"lirih Vera saat melihat Varo melintas.
"Varo"panggil Vera sekali lagi dan memegang tangan Varo membuat langkah Varo terhenti.
"Apa?"tanya Varo datar.
"Maafin Vera"ucap Vera sambil menunduk, takut di bentak Varo lagi.
"Lo itu buang buang waktu gue aja"ucap Varo dingin. "Maksud Varo?"tanya Vera merasa tak paham dengan ucapan Varo.
"Banyak hal yang lebih penting buat gue urusin, lo itu buang buang waktu tau nggak! Nggak penting!"ucap Varo berlalu pergi begitu saja.
°•°•°•°•°
Varo mengendarai motor nya melewati koridor sekolah. Saat ia sampai di gerbang sekolah, tiba tiba Vera muncul dan Varo tak sempat mengerem motornya.
Jadi Vera terduduk dengan lutut yang berdarah karna tak sengaja menabrak bagian depan motor Varo.
Varo yang melihat itu cepat cepat ia melepas helm nya dan menghampiri Vera yang sedang meringis kesakitan, Varo heran ada cewek yang spesies nya kaya Vera begini
"Nyusahin"ucap Varo datar membuat Vera mendongak. "Maafin Vera ya, Varo"ucap Vera merasa bersalah
"Bisa nggak sih nggak usah bikin orang khawatir?"ucap Varo dingin
"Maafin Vera"lirih Vera. Lalu Varo menaiki motor nya kembali. "Naik"ucap Varo datar. "Maksud Varo?"tanya Vera tak paham. "Naik dimotor gue"
"Jadi Varo nggak marah lagi sama Vera?"tanya Vera dengan senyum mengembang
"Cepetan"ucap Varo geregetan sendiri. "Jawab dulu"ucap Vera keras kepala. "Iyaa cepet"ucap Varo. "Yeey! Makasih Varo"ucap Vera sangat senang
[06-03-20]!-Special❤-!

KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF BOYFRIEND
Roman pour AdolescentsLangsung aja spoiler dikit biar nggak kepo "Vera naik ojol aja ya Var"-Alvera Aurel Olivia. "Nggak boleh, ojol cowok cowok"-Alvaro Revan Leonardo. "Terus Vera naik apa, bareng Varo ya?"-Alvera Steffi Olivia. "Gak, gue ada urusan"-Alvaro Revan Leon...