Tiga

148 16 0
                                    

Sebagai seorang anak pertama dari pengusaha sukses, Agni memiliki banyak pengalaman sejak kecil mengikuti ayahnya dalam bekerja dan mengambil keputusan dalam bisnisnya. Awalnya Agni ingin menjadi jurnalis dan researcher dalam dunia militer karena hobinya yang suka membaca dan menonton tayangan berita sejak kecil. Disaat anak perempuan lain memegang buku cerita, ia membaca berbagai macam koran. Disaat yang lain pergi ke taman bermain, ia pergi ke pabrik bertemu bawahan ayahnya dan mengikuti makan malam dengan rekan ayahnya. Entah mengapa meskipun ia dibesarkan sebagai anak yang cerdas, ia memiliki kepercayaan diri yang rendah.

Kini, ia ingin mengikuti jejak ayahnya. Entah mengapa meskipun ia menyukai dunia politik dan militer, ia sadar bahwa ia tidak ingin terjun di dalamnya. Tidak untuk sekarang. Mungkin ketika ia sudah mendapatkan semua yang ia mau dan memutuskan untuk berbakti kepada negaranya. Saat ini, ia ingin menjadi pengusaha yang sukses. Seperti dirinya di masa depan.

"Gam, besok antar gue ke Jakpus ya"

"Mau ngapain?"

"Kompetisi ide startup" Balas Agni tidak menutupi kenyataan.

Agam terkejut dengan jawaban Agni yang terdengar tidak biasa. Ia tahu Agni memiliki pengalaman dalam dunia bisnis sejak kecil bersama orangtua mereka. Namun, Agni sudah lama berkutat dengan dunia perkuliahan yang jauh dari bisnis.

"Mau ikut lomba?"

Perempuan itu berdecak, "Ya iyalah, masa gue jadi juri. Ada-ada aja"

"Kok tiba-tiba ke bisnis?"

"Gue punya ide brilian yang sayang kalau gak gue bawa ke dunia nyata."

"Ide apaan?"

"Just shut up and do your homework." Agni menutup pembicaraan. Ia terlalu malas membalas pertanyaan adiknya yang sudah terlanjur penasaran, yang ada dipikirannya sekarang adalah bagaimana ia mewujudkan idenya menjadi sesuatu yang nyata. Ide yang sudah lama ia miliki namun ia simpan karena keinginannya menjadi mahasiswa yang biasa saja. Kali ini, ia harus menjadi seseorang yang luar biasa.

***

Mengikuti kegiatan pelatihan sampai final pitching, tiga hari sudah Agni menghabiskan waktu mengikuti kompetisi startup terbesar di Indonesia ini. Pemenang utama dari kegiatan ini akan mendapatkan pelatihan, sampai kesempatan pitching dengan investor yang merupakan penyelenggara kegiatan ini. Salah satu syarat dari kegiatan ini adalah ide yang memiliki founder dan co-founder. Ia menyeret Agam menjadi co-founder startup yang ia punya selama kegiatan ini dan berjanji akan mencari partner yang tepat nantinya.

Sekarang tiba saat pengumuman startup terbaik dalam kegiatan ini. Kriteria perlombaan ini adalah startup dengan ide dan potensi yang menarik dan founder yang memiliki jiwa leadership. Meskipun Agni selama ini menutup kemampuan yang ia punya dan menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja, skill yang sudah diasah dari kecil tidak bisa dibohongi. Agni memiliki kemampuan dalam memikirkan framework secara luas dan melakukan presentasi dengan tenang.

"Dan pemenang utama Startup Best Challenge 2020 adalah..."

Agni menutup mata, berdoa dalam hati.

"Credible Mengajar"

Dan ia tersenyum, ia telah berhasil meletakkan batu pertama untuk masa depan yang ia inginkan.

Credible Mengajar adalah sebuah ide startup yang mungkin dianggap semua orang biasa, tapi belum ada yang memiliki. Di era digital dengan kesibukan orang-orang, ada banyak orang yang membutuhkan pendidikan. Dari pendidikan formal sampai non-formal. Akan tetapi, video tanpa interaksi tidak bisa menggantikan tatap muka. Menggabungkan kedua konsep ini, startup yang Agni punya menawarkan kelas online dimana siswa mengikuti kelas dan berinteraksi dengan guru dan teman di kelas melalui video. Guru di studio akan memiliki teknologi yang canggih untuk berinteraksi dan melihat setiap siswanya, juga mengirimkan materi, reward dan tugas dalam bentuk digital. Seperti virtual reality, keduanya bisa berinteraksi hanya dengan laptop dan glasses.

"Terima kasih atas kesempatan ini. Saya tidak sabar membawa Credible Mengajar menjadi sesuatu yang nyata, sesuatu yang bisa diakses semua orang." Agni memberikan kata sambutannya.

Setelah menerima penghargaan dan selamat dari seluruh kandidat dan juri, Agni dibawa ke dalam ruangan khusus untuk interview dan diskusi mengenai kelanjutan Credible Mengajar.

"Mbak Agni, selamat atas ide briliannya. Sebuah rencana dan framework yang menarik. Saya tidak sabar untuk mendukung perjalanan startup Credible Mengajar. Mbak akan terus melanjutkan proyek ini, bukan?" Ucap Anton Pramono, seorang coach untuk startup yang di hire untuk kegiatan ini. Startup Best Challenge merupakan company social responsibility dari Sudjatmiko Group yang merupakan sebuah perusahaan besar di berbagai bidang seperti real estate, energy, hotel, agribisnis dan jasa keuangan. Dengan tujuan untuk membantu perkembangan startup-startup tahap awal di Indonesia untuk maju.

"Tentu saja, pak. Saya tidak sabar untuk membawa Credible Mengajar menjadi nyata."

"Saya harap begitu. Ada banyak sekali startup yang gagal di tahap ini karena mereka tidak siap."

"Saya percaya saya terlahir siap untuk hal ini. Selanjutnya, saya akan merepotkan bapak untuk membantu saya hire beberapa pekerja. Apakah tidak masalah?"

"Tentu saja. Saya sangat senang. Bagaimana dengan virtual reality-nya?" Tanya Anton lagi.

"Saya tahu perusahaan dari Korea Selatan yang bisa membantu saya." Jawab Agni tersenyum tenang. Ia pernah mendapatkan kartu nama dari sebuah Kim Jin Ho, salah satu manager utama VR Corp saat mengikuti acara ayahnya di Korea. Tidak menyangka bahwa ia akan menggunakan koneksinya setelah tiga tahun lamanya.

***

Dari semua ceritaku, sepertinya cerita ini adalah salah satu dengan plot yang cepat. Semoga kalian bisa lihat bagaimana Agni terus belajar dan menjadi Agni yang sukses dalam mengerjakan apapun yang ia inginkan.

Kalian gak akan ketemu dengan pendamping Agni sampai beberapa chapter kedepan, so sabar ya. Agni butuh waktu untuk tumbuh sebelum akhirnya memikirkan hal pribadi seperti hubungan romantis.

Oh ya, walaupun di Indonesia belum ada startup challenge yang benar-benar memberi hadiah funding di awal, tapi di luar negeri hal seperti ini sudah banyak. Menurutku juga koneksi Agni yang memiliki latar belakang baik membuatnya lebih mudah untuk menjalin kerjasama. It is not impossible. Karena aku sendiri merasakan bagaimana koneksi membuatku lebih mudah dalam menjalin komunikasi dengan orang lain, dan menawarkan sesuatu pastinya.

Last, kutunggu komentarnya hari ini!

Agni, pemeran utama [discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang