Haluuuu, sekarang ada lanjutan ceritanya lagi nih! Setelah sekian lama tidak berjumpa. Kangen kan pastinya sama aku? Eh nggak ding, maksudnya sama Lolita dan juga Aldo. Silahkan membaca!
Semoga baper ya:) hehehe."Ren..., Ren..." panggil Bambang pada anak sulungnya itu.
"Lagi ngapain si abang, Yah? Kok belum keluar-keluar kamar juga ya. Atau jangan-jangan abang lupa kalo hari ini hari senin?" tanya Riko dengan memamerkan wajah polosnya itu.
"Sayang, abangmu nggak lupa kok. Mungkin dia mandinya kali ya yang kelamaan." respon Bambang mencoba menghibur putra bungsunya itu.
"Oh, gitu ya, Yah."
"Kamu kalo udah laper, makan duluan aja ya?" bundanya mencoba membuka mulut.
"Nggak mau ah, Riko mau nungguin abang," sergah Riko dengan cepat.
"Ya udah, kita tunggu abang ya."
Setelah hampir seperempat jam lamanya, batang hidung yang sedari sudah ditunggu, akhirnya datang juga. Aldo memasang muka yang tidak bersemangat. Lesu sekali.
"Abang habis ngapain aja si? Lama banget," omel Riko setelah melihat abangnya berjalan menuju ruang makan.
"Kamu kenapa, Nak? Mukamu kok lesu gitu?" tanya Bundanya itu.
"Hm, nggak papa kok," respon Aldo pelan.
"Jagoan Ayah, kok lesu gitu si? Kenapa sayang? Ada apa?" Ayahnya sekarang giliran yang bertanya pada Aldo.
"Renaldo Atta tidak apa-apa." Aldo tetap saja memasang wajah lesunya itu.
"Ya udah, kalo nggak mau jujur juga nggak papa. Nanti kalo ada masalah cerita ke Ayah ya, kayak biasanya jangan sungkan-sungkan."
Aldo hanya merespon ucapan Ayahnya itu dengan anggukan kepala.
"Ya udah, ayok kita semua makan. Sebelum makan kita berdoa dulu ya," Bunda mengingatkan.
Hari ini adalah hari senin. Tidak ada yang berbeda dengan hari senin biasanya. Sama, akan tetap ada upacara bendera seperti biasanya. Namun, ada yang berbeda dengan hari senin ini. Aldo. Ia setelah dari bangun tidur, ada yang terjadi pada dirinya. Tidak seperti biasanya Aldo bersikap aneh seperti ini. Kira-kira apa ya yang sedang terjadi dengan Aldo?
***
Setelah sekitar lima belas menit, Lolita sudah sampai di depan gerbang sekolahnya itu.
Ya, Tuhan akhirnya aku bisa ke sekolah pagi-pagi gini. Mana masih sepi lagi. Hih, apa aku yang terlalu kepagian ya? Lolita tidak sadar ia melamun.
"Eh Nak Lolita, tumben sekali pagi-pagi gini sudah berangkat? Tumben juga nih bawanya sepeda motor?" Pak satpam mengagetkan lamunan Lolita.
"Hehehe." Lolita hanya tertawa.
"Kok malah ketawa si? Bapak salah ya nanya seperti itu ke kamu, Nak?" tanya Pak satpam keheranan.
"Nggak ada yang salah, Pak. Yang salah itu tetap abang tukang bajigur. Hehehe." Lolita kemudian bergegas menyalakan sepeda motornya itu dan pergi menuju parkiran motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
HY (Hate You)
Teen FictionTemukan quotes didalamnya! Kisah ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang saling mencintai, namun hubungan mereka hanyalah sebatas teman. Diantara keduanya sudah punya komitmen. Entah apa yang akan terjadi diantara mereka berdua? Akhir yang ba...