Bab 9

32 15 0
                                    

Udah jarang ngepost. Tapi tetep setia baca ceritanya ya! Makasih:).

Hari ini adalah hari minggu.
Biasanya Lolita suka sekali membantu ibunya--tetapi untuk hari ini ia--

"Mamahhhhh..." Panggil Lolita.

"Mamah di dapur sayang, jangan teriak sini ke dapur!" Perintah Lulu.

"Aku udah mau berangkat, Mah."

"Ih, Lolita sini ke dapur. Mamah nggak denger!"

Akhirnya, dengan amat sangat terpaksa Lolita berjalan menyusuri ruangan menuju ke dapur. Sesampainya di dapur--

"LOLITA?" Ucap Lulu dengan perasaan takjub. Sebab, tak seperti biasanya Lolita secantik ini. Iya, memang Lolita itu cantik. Tetapi yang dimaksud cantik karena ia berias diri, dengan make up tipis--terlihat sangat elegan dan cantik tentunya. Seketika Lulu melihat tanpa mengedipkan mata.

"MAH MAMAH..." Lolita berusaha menyadarkan mamahnya itu. Ia takut mamahnya kesambet setan, padahal ini masih pagi.

"Ya ampun Nak, kamu cantik banget!" Puji Lulu.

"Apaan si, Mah. Ini tuh, B aja tau." Lolita tertawa.

"Kamu kok tumben dandan seperti ini, mau kemana? Ini masih pagi."

"Lolita mau pergi Mah, sama--" belum selesai Lolita berbicara, Lulu memotong pembicaraanya.

"Pacar."

"Ih apaan si mah. Lolita mau pergi sama temen Lolita. Boleh kan mah? Boleh Lolita."

"Kamu apaan si. Mamah belum jawab kok udah dijawab kamu duluan."

"Mamah si kelamaan jawabnya, hehehe."

"Udah sebenernya kamu mau pergi kemana? Sama siapa? Naik apa?" Tanya Lulu seperti wartawan nyasar.

"Ih bawel. Intinya Lolita mau pergi sama temen. Lolita pamit ya, Mah." Lolita kemudian mencium punggung tangan mamahnya itu.

"Iya, hati-hati sayang!"

"DADAH MAH..." Lolita berlari menuju depan rumahnya.

"PULANGNYA JANGAN SORE-SORE YA, NAK." Nasihat Lulu, meskipun Lolita sudah melesat pergi jauh.

***

Disini, ia sedang berdua dengan seseorang yang telah menanti kehadirannya dari tadi.

"Eh maaf, gue telat." Ucap cewek itu to the point.

"Iya nggak papa ta,nyante aja." Jawab cowok itu. Ia tersenyum.

Kaget. Lolita benar-benar takjub melihat senyum manisnya itu. Belum pernah Aldo mengeluarkan senyumnya selangka ini.

Lolita diam ternga-nga.

"TA?" Aldo mencoba menyadarkan Lolita. Sepertinya ia sedang kesambet.

"Eh," Lolita tersadar dari lamunannya. Ia malu, menutup mukanya untuk beberapa saat.

HY (Hate You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang