Bab 14

11 13 0
                                    

Jangan bosan-bosan ya kak baca cerita ini. Tetap setia ya.
Luvv yuu kalian semua(:

Hari ini adalah hari Minggu. Kebiasaan yang sering Aldo lakukan adalah membantu Bundanya memasak di dapur. Namun untuk hari ini tidak.

"Bun?" Panggil Aldo ke Siska dengan suara pelan tetapi pasti.

"Kenapa?" Ujar Siska dengan nada keheranan.

"Hari ini aku nggak bisa bantu Bunda masak ya?"

"Oh gitu. Kenapa emang? Kok tumben. Mau kencan ya?" Ledek Siska.

"Hehehe, Bunda kok tempe si?" Aldo tertawa malu.

"Iyalah. Firasat Bunda mah nggak pernah salah."

"Nggak ding. Aldo mau main ke rumah temen kok."

"Temen apa temen?" Siska malah semakin meledek anak sulungnya itu.

"Ih Bunda mah nggak percayaan."

"Musyrik dong kalo Bunda percaya sama kamu." Siska bisa ngeles juga rupanya.

"Bunda kok jadi ketularan aku ya? Jadi pinter ngeles gitu." Aldo tertawa tapi kemudian ia diam.

"Hehehe. Ya udah sana. Tapi hati-hati di jalan ya? Jangan ngebut-ngebut." Siska memberikan nasihat.

"Okeh Bun, siap." Aldo berucap sembari menaikkan tangan kanannya tepat di depan kening kanannya. Kemudian ia berlari menuju ke garasi.

"SAYANG JANGAN PULANG LAMA-LAMA YA? NANTI SORE AYAHMU PULANG." Siska berucap keras tetapi masih terdengar samar oleh Aldo.

"SIAP BUN." Respon Aldo singkat.

Tiba-tiba saja, Riko yang baru bangun dari tidurnya menghampiri Siska dan bertanya--

"Ayah jadi pulang hari ini kan, Bun?" Riko berucap sembari mengucek-ucek ke dua matanya itu.

"Eh sayang. Kamu udah bangun?" Siska belum merespon pertanyaannya Riko.

"Baru bangun, Bun. Ayah beneran jadi pulang hari ini kan, Bun?" Riko bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama.

"Iya, sayang. Sore ini pulang." Ujar Siska sembari mengelus puncak kepala anak keduanya itu.

"Yey... yey... yey..." Sorak gembira dari Riko. Sepertinya ia memang sudah rindu sosok Ayahnya itu.

"Udah sana kamu mandi. Setelah itu kamu sarapan bareng Bunda ya?"

"Iya, Bun." Ucap Riko singkat. Kemudian ia bertanya lagi, "Bang Aldonya mana, Bun? Kok kita tumben sarapan cuma berdua?"

"Bang Aldo udah pergi. Katanya mau main ke rumah temennya."

"Main mulu ya si Bang Aldo."

"Hehehe. Besok kamu jangan tukang main gitu ya? Temenin Bunda di rumah."

"Biasanya Bang Aldo nggak pernah gini ya, Bun? Sekarang aja dia jarang di rumah. Kenapa si Bun emang?" Tanya Riko penasaran.

HY (Hate You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang