Bab 2

113 17 2
                                    

Selamat membaca:)

Jika kau benar ingin memilikiku, maka aku harap kau tak menyakitiku--

"LOLITA NAURELIAA!" Tegur guru matematika-Bu Mika, ia dikenal sebagai guru killer.

Skakmat.

Aduh, kenapa gue malah ngelamun gini, kenapa jadi kepikiran dia te--

"LOLITA KAMU DENGERIN IBU APA ENGGAK? CEPAT KERJAKAN SOAL DI PAPAN TULIS, JIKA SALAH KAMU AKAN SAYA BERI SOAL LAGI. YANG LAIN MEMPERHATIKAN KENAPA KAMU ENGGAK?" cerocos Bu Mika, kalau sudah marah-marah seperti ini tak ada yang berani melawannya. Semua murid diam. Tak ada yang berani menatap ke depan.

"Iya, Bu." jawab Lolita malas.

TING TONG TING TONG

Tuhan makasih aku sudah diselamatkan, Lolita tersenyum.

"Okeh, untuk saat ini kamu selamat. Jika kamu seperti ini lagi, ibu akan menyuruh kamu keluar dari kelas, INI BERLAKU UNTUK SEMUANNYA. KALIAN SEMUA PAHAM?" Tegas Bu Mika.

"IYAAA, BUUUU." jawab serempak.

***

"Ta, lo kenapa si?" Tanya Kirana--teman sebangku Lolita.

"Hem--"

"Et ya bocah, ditanya juga. LOLITA NAURELIA YANG CANTIK." Kirana mulai memanas.

"Eh maaf, kenapa Ran?" Tanya Lolita tanpa dosa.

"Tau ah, lo mah dari tadi kenapa ngelamun terus si?"

"Nggak papa kok, Ran." Lolita berbohong.

"Udah nggak usah bohong. Cerita dong Ta." Kirana mulai kepo.

"Iya ntar ya pulang sekolah, hehehe." Lolita malah terkekeh.

"Awas aja kalo nggak cerita!" Kirana mengancam.

"Iya iya, bawel ih."

***

Saat bel pulang sekolah sudah berbunyi, Kirana berjalan di belakang Lolita untuk menagih ucapannya tadi pagi. Namun, tampaknya Lolita tidak mau menepati omongannya itu.

"Ta, Ta, Ta..." Napasnya putus-putus. Mengejar Lolita yang berjalan cepat menuju parkiran.

"Ih, kenapa Ran?" Tanya Lolita sok polos.

"Cerita dong katanya mau cerita?" Kirana menagih janjinya.

"Besok aja ya sayang, DADAH." Lolita berlari menjauh dari Kirana.

"Awas aja kalo bohong!" Kirana mengancam tetapi terkekeh geli juga.

Hehehe, maap Ran ada saatnya gue ceritain ini sama lo, entah gue aja bingung mau cerita darimana dulu, perasaan gue aneh. Bener-bener aneh. Batin Lolita.

Lolita kemudian mengahadap ke belakang dan ia menatap temannya itu dengan tatapan yang tak dapat diartikan dengan jelas.

"GUE BUTUH WAKTU YANG TEPAT BUAT CERITA SEMUANYA KE LO, RAN." Lolita berteriak berbicara dengan Kirana yang masih berada di sana.

HY (Hate You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang