Bab 12

28 10 0
                                    

Di vote ya kak, follow jg my wattpad @lutt_119

Cowok berambut kecoklatan dan tebal itu, sedang berbaring di atas ranjang dengan malas.

Ih bingung nih, mau ngapain. Batin Aldo.

Entah mendapatkan ide dari mana tiba-tiba Aldo menge-chat teman semejanya itu dengan amat malas.

Dengan secepat kilat, Aldo mengetik tulisan di layar handphone-nya itu.

Fin, bntar lgi gw ke rmh lo

Setelah pesan tersebut terkirim, kemudian Aldo bergegas mandi.

***

Siska sedang sibuk dengan kegiatan memasaknya di dapur. Aroma masakannya mampu menggugah perut kelaparan. Memang benar, Siska ketika memasak selalu saja enak. Mungkin ia punya keturunan darah koki. Begitu yang selalu dipikirkan oleh Aldo dan juga Riko.

"BBUNNNDAAA..." Aldo mengagetkan Siska.

"Ya ampun, Aldo. Kamu hampir aja bikin jantung Bunda copot tahu!" Siska mengelus dadanya sembari mengeleng-geleng.

"Hehehe, maaf Bunda. Habisan Bunda kok diem-diem bae." Aldo malah menyalahkan Siska.

"Masak ya diem. Masa, masak suruh joget-joget. Kamu itu ada-ada aja ya."

"Nyanyi dong Bun, biar nggak sepi."

"Ngapain? Emang Bunda lagi konser?"

"Suara Bunda kan bagus."

"Kamu itu ya, bisa aja ngeles-nya."

"Aku nggak ngeles, Bun. Aku juga nggak sekolah, Bun. Tapi aku mau main, hehehe." Aldo malah meringis kuda.

"Ya ampun. Emang paling pinter ya kamu kalo soal ngeles. Kamu mau ke mana?" Tanya Siska dengan heran. Sebab, tak biasanya Aldo main jam sore begini.

"Ke rumah Fino, Bun. Boleh, kan?" Siska belum menjawab tetapi Aldo langsung berbicara lagi. "Iya, boleh."

"Kamu itu ya, Bunda kan belum jawab."

"Bunda jawabnya kelamaan si, hehehe."

"Ya udah, boleh. Tapi kamu harus makan dulu ya."

"Harus dong, Bun. Masa aku nggak makan masakan Bunda. Aku mah nggak mau kelewatan kalo soal tentang makanan buatan Bunda. Masakan Bunda kan enak. Semua restoran aja kalah. Iya kan, Bun?"

"Kamu itu bisa aja ya, kalo soal gombal-gombal begitu."

"Ih, nggak Bun. Ini bukan gombal. Tapi fakta. Kalo nggak percaya tanya aja sama Riko."

Entah datangnya dari mana, tiba-tiba Riko datang dan berkata--

"Bener Bun, apa kata Bang Aldo. Masakan Bunda tiada duanya." Riko berbicara layaknya anak dewasa. Padahal ia baru menduduki bangku Taman Kanak-kanak.

"Kan apa ku bilang, Bun." Sambung Aldo.

"Iya deh iya. Kalian berdua paling bisa ya kalo soal muji Bunda." Siska merespon.

HY (Hate You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang