Malam ini adalah malam yang sepi, sunyi dan suasana di luar cukup bagus. Pemandangan yang indah, bintang banyak yang bertebaran dan bulanpun memancarkan sinarnya dengan amat tenang.
"Ta, kamu mau kemana coba?" Lulu, seperti biasa ia bawel dalam segala hal yang dilakukan anaknya itu.
"Ah Mamah, kayak nggak pernah muda aja si. Liat tuh di luar pemandangannya bagus banget, Mah. Jarang banget kan hal kek gitu terjadi pada malam hari. Biasanya itu mah, pas malem-malem nggak pernah ada apa-apa mah di luar. Aku mau keluar bentaran ya Mah. Mamah cantik banget deh malam ini." Cerocos Lolita--mungkin ia sudah ketularan Mamahnya. Makanya ia jadi bawel begitu.
"Oh gitu ya, kamu muji-muji Mamah pas ada maunya doang." Lulu sebenernya ingin tertawa, tapi ia tahan. Takutnya Lolita jadi anak yang suka memuji dirinya.
"Yeee... Mamah dipuji bukannya makasih. Malah ngomel-ngomel mulu." Lolita sedikit menurunkan garis bibirnya.
"Ah kamu dibilangin orang tua ngelawan mulu. Ya udah sana tapi jangan lama-lama yah. Inget! Kamu kan anak cewek." Lulu mulai mengeluarkan kata-kata yang sebenarnya males untuk Lolita dengarkan.
"Ya iya la, Mah. Lolita itu cewek masa banci si Mahhhhh!" Lolita kemudian langsung lari tanpa memikirkan ocehan mamahnya lagi.
"HATI-HATI YA NAK, AWAS DI BELAKANG ADA S."
"IYA MAH DI BELAKANG AWAS ADA S MASA ADA N."
"ITU KAMU PINTER."
"SELALU MAH. YA UDAH, DADAH MAMAH CANTEK."
"DAAADDAHHHH..." Lulu tersenyum, melihat anaknya yang mulai banyak ada perubahan. Mungkin ia sudah sadar bahwa ia sudah meranjak dewasa. Tidak seperti dulu, Lolita hanya di kamar mengurung diri, jangankan main, keluar dari kamar saja ia jarang.
***
"Aduh jarang banget nih liat pemandangan bagus di malam hari kek gini," Lolita memandang ke atas. Ada sudut garis senyum terukir dibibirnya.
Diperjelas bahwa Lolita sedang berada di taman dekat sekitar rumahnya, ia berjalan kaki. Karena memang lolita lebih suka dengan hal-hal yang sederhana. Baginya hal yang sederhanalah yang membuat ia merasa bahagia.
"Perlu diabadikan nggak tuh, pemandangan langka kaya gitu?" Seorang cowok berada di samping Lolita-- baru beberapa detik ia menghampiri Lolita.
Lolita melirik ke kanan dan ternyata--
"Hai cantik, malem-malem kok sendirian aja." Cowok di sebelah Lolita itu malah menggodanya.
"Dih, lo kok najong banget ya. Kenapa si gue ketemunya lo terus, Do?"
"Mungkin itu yang dinamakan takdir cinta Ta, hehehe." Aldo meringis kuda.
"Gila lo, Do. Hidup lo kayaknya tentang cinta mulu ya. Jangan-jangan lo itu nggak makan nasi, tapi lo itu makan hati!" Nyinyir Lolita.
"Dih jahat lo, Ta. Gue nangis nih?" Aldo nglawak. Tapi sebenernya bagi Lolita itu malah kayak orang bloon.
"Nangis-nangis aja. Tapi kalo malem-malem gini nggak ada tukang balon, Do."
"Ye kan tukang balonnya lo sendiri, Ta." Aldo menjawab ngawur.
"Yee... gue itu seorang pelajar bukan seorang tukang balon. Lo ngelindur apa nggak waras si, Do?" Lolita mulai kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
HY (Hate You)
Teen FictionTemukan quotes didalamnya! Kisah ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang saling mencintai, namun hubungan mereka hanyalah sebatas teman. Diantara keduanya sudah punya komitmen. Entah apa yang akan terjadi diantara mereka berdua? Akhir yang ba...