5

1.1K 63 4
                                    

"Alex tempat apa ini?"

"Tempat para werewolf kecil bermain, kau menyukainya?" Tanya Alex.

"Mereka menggemaskan, Alex apa mereka memiliki sisi serigala sepertimu juga?" Tanya Clarissa.

"Setiap werewolf memiliki sisi serigalanya namun, tidak dari mereka lahir, sisi serigala akan muncul saat kau sudah berumur minimal enam belas tahun" jelas Alex menatap werewolf kecil.

"Sejak umur berapa kau bersama dengan Xander ??" Clarissa bertanya begitu antusias dengan mata bulatnya yang jernih.

"Tiga belas tahun" Clarissa menelan ludah nya dengan susah payah.

"Katamu minimal enam belas tahun, mengapa kau memilikinya dalam umur yang terpaut muda?" Clarissa bertanya dengan tampang terkejutnya yang kentara.

"Sebenarnya sisi serigala datang hanya jika moon goddess sudah mengijinkan kita memilikinya atau jika kita sudah siap"

"Ohh begitu" Clarissa mengangguk mengerti.

___

"Hiks hikss mama hiksss" seorang anak laki laki menangis sesenggukan membuat Clarissa menoleh dengan cepat.

"Hey ada apa dengan mu??" Clarissa menghampiri sang anak dan mensejajarkan tingginya.

"Hiks hiks aku kk kehilangan hiks mama" sang anak itu berbicara sembari sesenggukan.

"Emm seperti apa mama mu?" Clarissa dengan lembut menarik sang anak laki laki tersebut ke arah pangkuannya.

"Grgh" terdengar geraman marah dari arah belakang Clarissa, tempat dimana Alex berada membuat anak anak laki laki itu ketakukan dan memeluk Clarissa lebih erat.

"ALEX!!" Clarissa menaikan nada bicara nya pada Alex membuat Alex membulatkan matanya tanpa ia sadari.

"Rissa kau membentak diriku?" Alex bertanya dengan nada dingin.

"Bukan seperti itu maksudku, mengapa kau menggeram disaat seperti ini, lihat anak kecil ini ketakutan" jelas Clarissa mengusap surai hitam sang anak dengan lembut.

"Tapi dia laki laki!!" Clarrisa menghela nafas lelah.

"Dia anak kecil Alex"

"Tetapi-"

"Diam sebentar ya?" Clarissa memotong ucapan Alex yang membuat Alex terdiam. Sambil menghembuskan nafas dengan kasar.

"Siapa namamu?" Clarissa bertanya dengan lembut.

"Ester" sang anak yang diketahui bernama Ester itu menaikan kepalanya yang tertunduk untuk melihat Clarissa.

"Kau siapa?" Tanya Ester.

"Aku Clarissa, dimana kau kehilangan ibumu?" Tanya Clarissa berniat menemukan ibunya.

"Aku tidak tahu, dia tadi ada bersama ku saat aku bermain, namun saat aku akan menghampirinya dia tidak ada" Ester berbicara sambil menangis kembali.

Alex yang sedari tadi Clarissa perintahkan diam, hanya terdiam melihat interaksi kedua nya.

'Alex bukankah mate kita sangat berhati lembut' Xander menyahut didalam pikiran Alex.

'ya dia seperti mom' dalam hati Alex tersenyum tipis.

'aku bersyukur mendapatkannya' Xander menatap Clarissa yang sedang bercanda gurau dengan Ester yang sudah kembali ceria.

'aku tidak tahu harus melakukan apa jika ia tidak ada' Alex menatap sendu Clarissa yang diangguki oleh Xander.

"Alex!"

my little mate.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang