6

1K 59 3
                                    

"Alex

Kau...

___

Hening...

Tidak ada satupun suara yang terdengar selain daun yang bergesekan karena hembusan angin. semua orang yang ada di sana hanya menatap kedua pasangan itu dalam diam.

"Mate..." Clarissa berdiam tidak menyahut.
Mata biru itu sedih melihat sang mate yang tidak merespon perkataannya.
Kepala nya tertunduk lesu, ia berpikir bahwa sang mate tidak menyukainya.

"Xan..der" pemilik mata biru mengangkat kepalanya dengan binar bahagia tercetak jelas.

"kau... Xander?" Clarissa berjalan perlahan membuat pemilik mata biru itu gugup.

"kau.. memanggilku?" Xander, sang pemilik mata biru itu bertanya dengan raut bahagianya. Clarissa mengangguk, jaraknya semakin dekat dengan Xander, ia segera berlari mempertipis jaraknya dengan Xander.

brukkkk!!! Clarissa memeluk Xander dengan erat, membuat Xander terkejut sekaligus senang karena ini adalah pertama kalinya sang mate memeluknya, ia membalas pelukan sang mate tak kalah eratnya. semua yang ada di sana menahan nafas mereka, entah terkejut, senang, ataupun gemetar khawatir.

"hiks!! hikss!!"

Deg!!!

hilang sudah kebahagiaan Xander saat mendengar isak tangis sang mate. matanya berubah menjadi tajam, sikapnya menjadi waspada, sifat posesifnya datang begitu saja, membuat semua yang ada di sana menjadi waspada akan berubahnya sikap sang Alpha.

"aku khawatir" lirih Clarissa dalam pelukan Xander yang erat. Xander terpaku akan perkataan itu.

"kau mengkhawatirkan... aku?" Xander bertanya dengan nada lembut, sangat lembut, berbeda seperti Alex yang akan bertanya dengan nada ketus nan dingin.

"ya.. aku pikir terjadi sesuatu pada kalian..." Clarissa semakin mempererat pelukannya.

"hehehe" sang Alpha terkekeh tulus, membuat semua orang terkesiap. "jangan menangis lagi, aku itu kuat tidak seperti Alex, mate" Xander tersenyum bahagia dan merapihkan anak rambut Clarissa yang menempel di wajah cantiknya karena tadi ia menangis.

"Alex tidak kuat??" Clarissa bertanya dengan nada polosnya, membuat Xander mengangguk puas.

"ayo kita ke dalam, kita harus berganti baju" Xander segera menarik dengan lembut tangan Clarissa.

___

Xander dan Clarissa saat ini sedang berada di taman yang ada di dalam mansion, menghabiskan waktu hanya sekedar berbincang, Xander yang memintanya pada Clarissa.

"mengapa kau serigala Xander?" Xander yang mendengar perkataan itu mengernyitkan dahinya.

"apa kau tidak menyukai serigala seperti ku?" Xander berkata dengan sedih.

"bukan!! bukan begitu maksudku..." Clarissa menggelengkan kepalanya dengan cepat. "maksudku mengapa kau yang serigala, bukan Alex? apa tidak bisa ditukar??" Clarissa bertanya dengan polosnya membuat Xander tertawa terbahak-bahak.

"tidak bisa Clari.. memangnya ada apa???" Xander memainkan untaian rambut Clarissa yang lembut.

"tidak ada apa apa, aku hanya bertanya" Clarissa tersenyum manis.

"sekarang bolehkah aku yang bertanya?" Xander tersenyum dengan lembut.

"tentu" Clarissa mengangguk dengan semangat.

"kau.. benar-benar tidak takut padaku?" Xander bertanya dengan raut wajah seriusnya.

"apa salah jika aku tidak takut padamu?" Clarissa bertanya dengan wajah cemberutnya. "mengapa banyak sekali orang yang bertanya seperti itu padaku. apa aku salah?? apa seharusnya aku takut padamu??" Clarissa menggembungkan pipinya.

my little mate.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang