"Alex!!! mengapa aku bisa sakit?" Clarissa menuliskan perkataan yang tidak bisa dia ucapkan. Alex segera membacanya.
"kau keracunan" Alex menatap Clarissa dengan serius.
"benarkah?" Clarissa kembali menulis dengan ekspresi terkejutnya.
"hm" Alex mengangguk sembari menatap Clarissa, membuat Clarissa menjadi salah tingkah.
"ada.. ahk... shtt" Clarissa meringis sakit saat ia lupa bahwa suaranya menghilang.
"jangan berbicara!" Alex menatap tajam Clarissa.
"kau baik-baik saja?" Alex menatap dengan khawatir. Clarissa tersenyum dengan manis, dan mengangguk dengan semangat.
"mengapa aku bisa keracunan? apakah aku memakan sesuatu yang salah?" Clarissa berpikir dengan ekspresi yang kebingungan dengan mengerutkan dahinya.
"kau tidak perlu mengetahuinya, itu tidak penting" Alex segera berdiri membelakangi Clarissa yang duduk di ranjang rumah sakit dengan heran. tangannya meraih pakaian yang dipakai Alex. Alex menatap Clarissa sembari mengangkat sebelah alisnya.
Clarissa segera menulis apa yang ingin ia katakan "kau pergi kemana ?" Alex yang membaca itu tersenyum tipis.
"aku akan mengerjakan beberapa dokumen penting, Stefan akan kemari untuk menemanimu" Alex mengusap lembut rambut Clarissa dan segera pergi meninggalkannya.
___
"hay" Clarissa yang sedang membaca buku terkejut.
"ahh!! hay" Clarissa tersenyum dengan manis ke arah Stefan.
"bagaimana kabarmu Clarissa?" Clarissa tersenyum dan segera menuliskan hal yang ingin ia katakan
"aku baik, hanya saja aku merasa bosan" Clarissa tertawa tanpa mengeluarkan suara.
"aku akan membuatmu menghilangkan rasa bosanmu, kau ingin melakukan apa?" Stefan duduk di sebelah Clarissa.
"bisa kau ceritakan Kakakmu? aku tidak bisa berbicara banyak, tetapi bisa mendengarkanmu bercerita" Stefan tersenyum melihat tulisan Clarissa, dan mengangguk dengan senyumnya yang manis.
"kakakku bernama Athen, dia berumur 25 tahun" Stefan tersenyum sembari memikirkannya. "dia tidak bisa jalan karena kakinya mengalami kelumpuhan, sedari dulu kami selalu berdua, aku memiliki fisik yang kuat, tetapi jika dia... dia memiliki pikiran yang jenius" Stefan tersenyum manis sangat manis.
"dia mendidikku menjadi seperti sekarang, dan aku merasa gagal saat mencoba membunuhmu" Stefan menundukkan pandangannya merasa bersalah pada Clarissa.
"mengapa kau merasa gagal? kau melakukannya karena terpaksa!!!" Clarissa mengerutkan keningnya dengan ekspresi kesal.
"tetapi tetap saja aku membuatmu hampir saja terbunuh, aku merasa sangat bersalah kepadamu" Stefan menundukkan pandangannya menghindari tatapan Clarissa.
"kau tidak perlu merasa bersalah!! kau sudah menebusnya menjadi pengawal pribadiku, kau hanya perlu melakukannya dengan sangat baik, maka aku akan sangat senang" Clarissa tersenyum sangat manis. Stefan yang melihat senyum manis Clarissa tersenyum lembut.
"terimakasih" Stefan tersenyum dan tertawa renyah.
"ayoo ceritakan kembali tentang kakak mu" Stefan yang tersadar pun segera memikirkan hal yang akan ia ceritakan.
"ibuku pernah bercerita kepadaku, saat aku lahir kakak pernah membenciku" Stefan tersenyum sangat lebar saat mengingat hal yang akan ia ceritakan.
"kakak ku sedari dulu menginginkan seorang adik perempuan bukan laki laki" Clarissa yang mendengar itu ikut tertawa geli tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
my little mate.
WerewolfAlexander Edwill Alpha terkuat dengan hati dingin, sikapnya yang bijaksana dan tegas membuat semua orang segan kepadanya, Alexander yang terkenal tidak memiliki belas kasih kepada siapa pun bertemu dengan seorang gadis manis bernama Clarissa yang me...