"Hanya itu yang ingin aku bicarakan." Ucap Taehyung membuat Lisa menatap padanya.
"Oh, ya baiklah. Silahkan pergi." Jawab Lisa acuh dan kembali fokus pada kuenya.
"Astagaaa akan seperti apa jadinya rumah tanggaku nanti jika aku menyetujui perjodohan ini." Gumam Taehyung yang masih bisa didengar oleh Lisa.
Lisa menatap tajam pada Taehyung.
"Jangan berbicara yang tidak-tidak."Taehyung menaikan sebelah alisnya.
"Ah rupanya telinga kau tajam juga."Lisa mendecih dan mendelik pada Taehyung.
"Lisa?!" Ucap seseorang menghampiri mereka.
Lisa mendongkak lalu menatap orang yang memanggilnya.
"Jungkook!" Ucapnya seraya berdiri dan memeluk orang itu.Dan orang yang dipanggil Jungkook itu membalas pelukan Lisa.
Baiklah, Taehyung diacuhkan disini.
"Apa kabar?" Ucap Lisa dan menarik Jungkook untuk duduk dikursi sebelahnya.
"Aku baik, kau bagaimana? Lama ya tidak bertemu." Jawab Jungkook.
"Aku juga baik. Kau tau? Aku merindukanmu." Ucap Lisa memeluk lengan Jungkook.
Jungkook terkekeh dan mengelus kepala Lisa.
"Aku juga—""Ehem!" Deheman Taehyung sukses menarik atensi dua orang dihadapannya.
"Apa?" Tanya Lisa datar.
"Tidak, aku hanya ingin pergi." Jawab Taehyung.
Lisa menaikan sebelah alisnya.
"Pergi saja. Lagipula, siapa yang menahanmu disini?"Taehyung mengeraskan rahangnya.
"Baik, aku pergi. Selamat bersenang-senang." Ucapnya lalu berdiri dan berjalan ke luar dari cafe. Entah kenapa dia sedikit kesal melihat Lisa yang terlalu menempel pada pria tadi."Awas saja akan ku balas kau!" Gumam Taehyung yang berdiri didepan pintu masuk cafe itu sembari melihat ke arah Lisa dan Jungkook.
•••
"Bagaimana keadaan bibi?" Tanya Lisa pada Jungkook.
"Ibuku baik-baik saja." Jawab Jungkook yang kini mengambil cangkir cappucino milik Lisa lalu meminumnya.
"Kapan kau pulang dari Swiss?"
"Mm, 2hari yang lalu."
"2hari yang lalu?!"
"Ya, kenapa?"
"Kenapa kau tidak mengunjungiku atau Jimin oppa, Jeon Jungkook?!"
Jungkook tersenyum lebar.
"Maaf, aku terlalu sibuk.""Sibuk apa?!"
"Aku sibuk mengurus pendaftaran ulang masuk universitas disini."
"Wait. Jadi kau akan berkuliah disini?"
Jungkook mengangguk.
"Yasss!" Ucap Lisa senang.
•••
Pagi ini, Lisa berangkat bersama Jungkook. Sedangkan Jisoo dan Rosé menggunakan mobil Lisa. Ya, Jisoo sudah merasa baikan walau masih harus memakai perban elastis dikakinya.
Saat sudah sampai disekolah dan turun dari motor Jungkook, Lisa tak sengaja berpapasan dengan Jennie yang juga baru saja turun dari sebuah mobil tua namun terlihat terawat.
"Wow, lihat. Siapa yang diantar oleh kekasihnya." Ucap Jennie pada Lisa setelah motor dan mobil yang mengantar mereka pergi.
Lisa hanya diam menanggapi ocehan tak berguna dari Jennie. Dia berjalan begitu saja melewati gadis itu.
Jennie mendengus kesal dan sedikit berlari untuk menyusul Lisa.
"Ternyata kau suka dengan laki-laki ya?" Ucapnya terkekeh.
"Ku pikir kau penyuka sesama jenis."Lisa masih diam tak menanggapi. Tak ada untungnya juga meladeni gadis gila disampingnya ini.
"Aku kasihan pada pria itu. Pasti dia tersiksa menghadapi gadis sepertimu, Lisa. Kau kan keras kepala dan berlaku sesukamu." Lanjut Jennie.
"Ah aku tau! Pasti pria itu hanya memanfaatkan kekayaanmu saja.""Lisa, ku beritau ya. Pria semacam itu tidak baik untuk—"
"Shut up Jennie Kim! Kau terlalu banyak berbicara!" Bentak Lisa membuat Jennie sedikit terkejut.
Bukannya takut, Jennie malah tersenyum smirk.
"Jangan membentakku Lisa, aku takut kau akan menyiksaku lagi." Ucapnya dibuat-buat ketika seorang senior berjalan ke arah mereka.Senior itu menatap Lisa. Oh ayolah, siapa yang tak kenal Lalisa Park disekolah ini? Seorang gadis yang berani membully siapa saja yang menurutnya mengganggu. Bahkan pada seseorang yang tak sengaja menatapnya ketika berpapasan.
Lisa mengangkat sebelah alisnya.
"Apa?" Tanyanya pada senior itu. Dan senior itu hanya menggeleng lalu pergi begitu saja melewati mereka.Jennie sedikit heran dengan respon kakak tingkatnya yang seolah takut pada Lisa.
"Kenapa? Kau heran melihat dia pergi begitu saja tanpa menegurku?" Tanya Lisa yang melihat kebingungan diwajah Jennie.
"Ti– tidak! Oh iya, kenapa juga aku harus bingung? Kau kan pemilik sekolah ini. Pasti mereka takut dikeluarkan jika berhadapan denganmu." Ucap Jennie terkekeh dan kini menyilangkan tangan didadanya.
Lisa tersenyum smirk dan ikut menyilangkan tangan didadanya juga.
"Dan kau, apa kau masih ingin berhadapan dengan anak pemilik sekolah ini?"Jennie mengangkat sebelah alisnya.
"Kenapa aku harus takut berhadapan denganmu?""Apa kau tidak takut ditendang dari sekolah ini?" Tanya Lisa dengan tatapan menantang.
Jennie mendecih.
"Aku hanya tinggal menelpon ayahku untuk menarik sahamnya dari sekolah ini.""Memangnya seberapa banyak saham yang ditanam oleh ayahmu, hm?"
"Tak banyak. Tapi mampu membuat sekolah ini kelabakan kekurangan dana."
Lisa terkekeh.
"Jennie Jennie. Kau terlalu sombong pada hartamu yang tak seberapa."Jennie mengeraskan rahangnya. Ya, memang dia salah jika ingin menyombongkan diri pada Lisa dari segi ekonomi. Tentu saja gadis itu lebih unggul darinya.
"Setidaknya aku laku. Tidak seperti kau yang tidak mempunyai kekasih sejak dulu!" Bentaknya dan pergi begitu saja dari hadapan Lisa.Lisa mengangkat sebelah alisnya kemudian tersenyum smirk.
"Setidaknya aku tidak murahan sepertimu!" Teriaknya pada Jennie yang kini sedang mengepalkan tangannya."Awas saja kau Lalisa!" Gumam Jennie dan melangkah masuk ke kelas yang sama dengan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You kim Taehyung! [COMPLETE]
FanficLika liku kisah Lalisa Park yang dijodohkan dengan Kim Taehyung. Start : 24 Januari 2020 Changed : 11 Mei 2020 Finish : 17 Desember 2020