Bagian 23🐯

2.2K 195 15
                                    

Duaminggu sudah Lisa dirawat dirumah sakit itu. Keadaannya mulai membaik karna orang-orang disekitarnya. Juga ditambah kehadiran dokter Sehun yang membantu cukup dalam membaiknya keadaan Lisa

"Oppa." Ucap Lisa pada Jimin yang sedang menunggunya karna semua orang sedang sibuk.

"Hm?" Jawab Jimin.

"Apa– Taehyung sudah melupakanku?" Tanya Lisa ragu.

Jimin yang sedang mengupaskan buah untuk Lisa berhenti dan menoleh pada adiknya itu.
"Mm, tidak. Tapi dia masih sibuk dengan urusannya."

Lisa menghela nafas dan melihat keluar jendela.
"Aku– merindukannya oppa."

Jimin menghela nafas juga.
"Bersabarlah sebentar lagi hm? Dia pasti akan menemuimu jika urusannya sudah selesai."

Lisa menoleh pada Jimin dan mengangguk kecil.
"Oppa."

"Hm?"

"Apa– Jungkook sudah tenang disana?"

"Pasti. Meskipun perlakuannya buruk padamu, tapi orang baik. Pasti tuhan memberikan tempat khusus untuknya."

"Aku merasa bersalah atas kepergiannya."

"Jangan merasa bersalah. Itu takdirnya."

"Andai aku tidak berontak malam itu, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi." Ucap Lisa sembari mengusap air matanya.

Jimin sekali lagi menghela nafas.
"Lisa, ini bukan salahmu. Jungkook juga tidak akan menyalahkanmu. Ini semua takdir yang telah digariskan tuhan."

Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan menampilkan dokter Sehun yang tersenyum manis padanya.
"Selamat pagi, Lily. Bagaimana perasaanmu saat ini?" Tanyanya.

Lisa menoleh dan tersenyum.
"Aku merasa sangat baik! Tapi aku juga merasa bersalah atas kematian Jungkook, oppa."

Sehun tersenyum dan memeriksa keadaan Lisa.
"Ly, rasa bersalah itu wajar. Tapi, ingat! Jangan seterusnya seperti ini jika kau ingin dia tenang disana."

Lisa menoleh ke luar jendela lagi dan menatap langit.
"Aku ingin dia bahagia disana."

"Maka dari itu jangan terus menyalahkan dirimu dan mulailah hidup yang baru. Kirimi dia do'a setiap kali kau beribadah. Itu yang dia butuhkan. Bukan rasa penyesalan dan bersalahmu." Ucap dokter Sehun.

Lisa mengangguk.
"Saran yang bagus! Terimakasih, oppa."

Dokter Sehun mengangguk.
"Apa kau merindukan rumah?"

"Lisa sudah boleh pulang?" Tanya Jimin antusias.

"Jika nanti sore keadaannya membaik, tentu dia boleh pulang." Ucap Sehun sembari tersenyum.

"Yas!" Ucap Jimin dan Lisa bersamaan lalu bertos ria.

Sehun terkekeh melihat reaksi Jimin dan Lisa.
"Jangan lupa sarapan dan minum obat, oke?"

Lisa mengangguk senang.
"Baik oppa!"

Sehun terkekeh lagi dan mengacak rambut Lisa gemas.
"Oke. Kalau begitu saya pamit untuk memeriksa pasien yang lain."

"Silahkan." Ucap Jimin tersenyum.

Lisa menatap Sehun.
"Oke, nanti siang oppa kemari lagi kan?"

Sehun mengangguk.
"Tentu. Jika kau pulang, ini hari terakhir kita bertemu. Tapiii oppa akan mengecek keadaanmu 2hari sekali nantinya."

Lisa terdiam. Entah kenapa dia tidak ingin berpisah dengan dokter Sehun. Ingat pepatah yang mencinta akan kalah dengan yang selalu ada? Atau bisa karna terbiasa? Mungkin itulah yang kini dirasakan Lisa. Dia tidak siap kehilangan dokter Sehun yang biasanya selalu ada untuknya.
"Mm– bisakah aku dirawat lebih lama?" Tanyanya ragu.

It's You kim Taehyung! [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang