23

2.6K 264 23
                                    















Flashback

Sore hari Al siuman, ia menatap sekeliling kamar dan menyadari bahwa dirinya kini sedang berada di rumah sakit . Disampingnya ada sang bunda yang sepertinya kelelahan hingga tertidur pulas .

Dengan nafas yang masih lemah Al melihat langit langit kamar itu , merenungi kebodohannya yang meminum begitu banyak obat tidur hingga mengakibatkan kondisinya menjadi seperti ini sekarang .

Al sebenarnya benar benar frustasi karena memang ia tidak dapat tidur beberapa hari belakangan, ia terus pergi dari club ke club lain hanya untuk mencari pelarian yang sebenarnya sia sia . Al menyesal… sangat , tidak seharusnya ia bertindak ceroboh. Dunianya bukan hanya untuk Yuki seorang , masih ada wanita lain yang sangat mencintainya dan rela berkorban untuknya bahkan yang harus ia cintai lebih dari wanita lain didunia ini yaitu bundanya .

Dengan perlahan Al mengusap pipi sang bunda, merasakan kecemasan dan kekhawatiran dari raut wajah cantik itu .

Maia terbangun karena merasakan usapan diwajahnya, mata wanita setengah baya itupun melebar melihat anaknya sudah sadar . Maia segera memeluk Al dengan erat.

“ syukurlah kamu sudah sadar sayang , bunda takut banget kamu akan meninggalkan bunda “

Al membalas pelukan sang bunda sambil meneteskan air matanya “ Al disini bun, di sisi bunda … maafkan AL ya bun Al bodoh “

“ Ngga sayang, bunda selalu maafkan kamu asal kamu jangan begini lagi ya “

“ Hmm.. Al janji Al ga akan membuat bunda khawatir lagi “

Maia melepaskan pelukannya lalu segera memanggil dokter untuk memeriksa kondisi AL  

“ Bagaimana dok ? “

“ Semuanya baik, dan lambungnya juga sudah bersih, nanti setelah ini makan bubur terlebih dahulu dan minum obat yang saya resepkan. Jangan lupa lidahnya juga harus dibiasakan dengan rasa melalui buah buahan “

“ Baik terimakasih dokter “

“ Sama-sama bu Maia , saya tinggal dulu ya “

“ Ya dok “

Sepeninggal dokter kedua adik Al datang bahkan saudara saudara dari bunda juga ikut menjenguknya membuat kamar itu menjadi ramai serta riang gembira .

“ mendingan lo pulang deh sama Oma , daripada disini bikin telinga gue pengang aja “ goda Al pada Dul yang tidak mau pulang sedangkan rombongan yang lain sudah keluar dari kamarnya

“ Gue kan masih mau disini lagian bunda juga nyuruh gue jagain lo bang , gue nyanyi biar lo terhibur “

Al hanya bisa geleng geleng kepala mendengarkan adiknya yang bernyanyi sambil memetik gitar dengan nada yang amburadul, untung saja kamarnya adalah kamar vip jadi pasien lain tidak akan bisa ikut mendengarkan kekacauan ini .

“ Eh ini apaan bang? “ jeda Dul saat ia melihat sepucuk surat dibawah botol air mineral yang memang sedari tadi tidak AL sadari.

“ Apa? Resep obat? “

“ Ngga deh , bentar gue baca dulu “  dul membaca tulisan dikertas itu dan menyerahkannya untuk AL

“ dari kak Yuki “

Struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang