24

3.1K 235 28
                                    






**

Rio kembali ke Solo dengan hati yang berbunga bunga , sejujurnya ia memang kaget karena ketahuan menginap di kamar Yuki namun setelahnya ia justru mendapatkan inspirasi untuk mengaku bahwa ia telah berbuat yang iya iya pada Yuki karena sudah pasti mereka akan dinikahkan .

Mungkin tindakannya gegabah bahkan sekarang ia sudah mendapatkan pesan
ancaman dari sang Ibu untuk tidak mampir mampir lagi dan harus cepat
pulang menjelaskan segalanya .

Tentu ia tidak akan lagi berbelok untuk sekedar mampir karena ia harus
mempersiapkan segalanya untuk membuat lamaran mereka terasa istimewa .

Sampai di Solo , Indah sudah siap duduk tenang di ruang tengah ditemani sang suami yang juga duduk namun terlihat lebih santai .
sedangkan Rio berjalan tegap menghampiri kedua orangtuanya lalu mencium tangan keduanya .

" saya senang ayah dan Ibu menyambut saya pulang, Ibu tau? saya juara 2 "  sapa Rio tanpa dosa

Indah yang memang sudah geregetan langsung memukuli anaknya dengan bantal Sofa .

" Dasar anak kurang ajar kamu le!!! sudah puas mempermalukan ayah sama ibumu hemm!!! Ndak punya malu kamu sampe berani nidurin anak gadis orang "

" Aduh aduh bu.. ampun .. saya bisa jelaskan semuanya "

" Jelaskan apanya? Papah yuki sudah jelasin semua ke Ibu dan ibu benar benar malu sama kelakuan kamu yang sembrono itu , Ibu ndak habis fikir kamu melangkah jauh, kalau sama Sarah mungkin ibu masih ndak percaya
tapi kalau sama Yuki bisa saja kalian berdua kebablasan "

Ayah Rio masih santai menyeruput tehnya sambil memandang kedua orang
yang ia cintai itu dengan tatapan geli .

" Ibu .. saya benar benar tidak melakukan apapun , dan Yuki masih tetap terjaga sampai detik ini bu "

Indah menggeleng " Tapi kata papah Yuki kamu akan bertanggung jawab atas perbuatan kamu. dan mereka meminta kita segera melamar Yuki , Ibu ini seneng tapi juga susah kalau harus diburu waktu begini kamu tau ndak?!? "  Satu pukulan lagi melayang hingga akhirnya Indah kelelahan.

Ibu Rio itu mengambil nafas panjang kemudian menatap suaminya " Bagaimana pendapat ayah?? "

sang ayah yang memang baru juga tiba beberapa jam yang lalu itu hanya
terdiam sejenak lalu kembali menatap istrinya .

" Mau bagaimana? Ayah percaya Rio hanya bermalam saja disana , kalau mau melamar memang harus secepatnya kan bu. kita punya waktu seminggu dan ayah fikir  kita bisa mempersiapkannya dengan baik "

" Tapi orang tua yuki percaya kalau anak kita ini udah ngapa ngapain yah? malu Ibu "

" Ibu bilang ingin secepatnya gendong cucu " sela Rio yang membuat Indah mendelik

" Tentu saja ibu mau , tapi ya kamu seharusnya membicarakan rencana
pernikahanmu itu dengan baik dan benar . bukan bikin jantungan ibu seperti ini "

" Hehe maafkan saya bu, ayah . Saya mengambil keputusan ini karena memang saya ingin secepatnya juga menghalalkan gadis yang saya cintai "

" Tuh Ibu bisa dengar sendiri , betapa gentleman anak kita bu "

" Jadi ayah dukung kenakalan dia?? "

Struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang