18

5.9K 373 2
                                    

Akhir akhir ini Iqbaal semakin sering lembur di kantor. pulang ketika (Namakamu) tertidur dan berangkat ketika (Namakamu) belum bangun (Namakamu) ingin mengadu kepada Iqbaal atas apa yang dia rasakan dari kemarin tetapi rasanya itu tidak mungkin karena Iqbaal pasti lelah dengan pekerjaannya ditambah lagi dengan dia yang mengeluh.

Sudah hampir 10 kali (Namakamu) bolak balik dari kasur kekamar mandi membuat Agnesia yang tanpa sengaja melewati kamar sang majikan mendengarnya dengan segera menghampiri (Namakamu)

"Ibu mau saya panggilin dokter aja?" Tanya agnesia . Jawaban (Namakamu) hanya menggeleng membuat agnesia bernafas gusar sedari tadi nyonyanya itu sudah ditawarkan berbagai macam hal tetapi jawabannya hanya menggeleng

"Ambilin hp saya tolong" dengan segera Agnesia mengambilkan handphone sang majikan . Setelah handphonenya berada ditangan (Namakamu) mengetikkan sesuatu dan menempelkan pada telinga nya dengan badan yang masih setia terbungkus selimut tebal hingga batas lehernya

'assalamualaikum kenapa sayang?'

"Waalaikumsallam" jawab (Namakamu) dengan nada lemahnya

'eh kamu sakit?'

"Dari kemarin mii"

'udah priksa ke dokter?'

"Gamau mii adek takut sama dokter masa mami lupa"

'tapi suara kamu serak banget adek'

"Adek cuma pusing sama mual aja mii"

'udah minum obat'

"Udah mii"

'yaudah istirahat kalau mami udah pulang mami langsung kerumah kamu ya'

"Cepet pulang"

'iya sayang sabar ya anak mami'

"Yaudah mii bayy"

'Bayy sayang getweellsoon'

"Hmm"

Tuttt

Meletakkan handphonenya diatas nakas membaringkan tubuhnya saat mata (Namakamu) mulai terpejam kembali tiba tiba listrik di rumah mati membuat (Namakamu) ketakutan setengah mati . (Namakamu) phobia gelap jadi ketika listrik atau lampu mati dia akan menangis hebat dan susah berhenti. Seperti sekarang (Namakamu) sedang sendiri dikamar dan menangis sambil meraba nakas mencari handphonenya setelah mendapatkan barang tersebut dengan segera (Namakamu) menelfon Iqbaal

'halo sayang kenapa?'

"Takut hiks"

'sayang?! Kamu kenapa'

"Takut baal hiks"

'ada apa sama kamu cepet bilang'

"Cepet pulang hiks"

'iya iya aku pulang sekarang'

"Jangan dimatiin hiks aku hiks takut"

'iya iya enggak ini aku udah di mobil cerita kenapa'

"Lampunya hiks mati"

'agnesia kemana'

"Gatau . Bayyy CEPET PULANG HUAAAA"

'ini aku mau Sampek rumah'

'sayang kamu denger aku kan?'

'sayang?!'

'(NAMAKAMU)'

Iqbaal kalut saat panggilannya tidak dijawab oleh sang istri . Kenapa sampai bisa sang istri dibiarkan sendirian kemana semua pekerjanya . Iqbaal tau jika sang istri phobia terhadap gelap itu membuat Iqbaal malah semakin kalut . Ini juga kesalahannya yang akhir akhir ini jarang sekali punya waktu dengan sang istri. Setelah sampai di rumahnya Iqbaal melihat lampu yang sudah menyala . Dengan segera Iqbaal berlari kearah kamarnya membuat semua pekerjanya dibuat heran dengan kelakuan Iqbaal . Saat sampai di depan pintu kamar iqbaal membuka pintu dengan sedikit kasar . Pandangan pertama yang Iqbaal lihat istrinya yang sudah tidak sadarkan diri membuat Iqbaal dengan segera menghampirinya

Kesayangan Iqbaal (IDR) || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang