12

5.7K 385 0
                                    

Disinilah (Namakamu) berada di tempat favorit nya . Setelah pulang bersama Maxime tiba tiba moodnya kembali lagi entah (Namakamu) pun gak tau apa penyebabnya. Duduk di depan piano kesayangannya ingin mencurahkan isi hatinya lewat bait bait nada.

Jangan pernah katakan bahwa
Cintamu hanyalah untukku
Karena kini kau telah membaginya

Maafkan jika memang kini
Harus kutinggalkan dirimu
Karena hatiku selalu kau lukai

Tak ada lagi yang bisa 'ku
Lakukan tanpamu
'Ku hanya bisa mengatakan
Apa yang kurasa

'Ku menangis membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas diriku
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamanya

'Ku menangis melepaskan
Kepergian dirimu dari sisi hidupku
Harus selalu kau tahu
Akulah hati yang telah kau sakiti

Maafkan jika memang kini
Harus kutinggalkan dirimu
Karena hatiku selalu kau lukai

Tak ada lagi yang bisa 'ku
Lakukan tanpamu
'Ku hanya bisa mengatakan
Apa yang kurasa

'Ku menangis membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas diriku
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamanya

Ho-o-o-ho ...

'Ku menangis melepaskan
Kepergian dirimu dari sisi hidupku
Harus selalu kau tahu
Akulah hati yang telah kau sakiti

'Ku menangis
Ho-o-o-ho ...
Harus selalu kau tahu
Akulah hati yang telah
Ho-o-o ...
Kau sakiti

Tanpa (Namakamu) sadari dari awal hingga akhir dia bernyanyi air matanya terus saja membasahi pipinya .

Arghh

Brakk!

***********

Keadaan di ruang tamu rumah (Namakamu) sedang sunyi dikarenakan Iqbaal yang tiba tiba datang .

"Mau ketemu (Namakamu) ya baal?" Tanya mami memecahkan keheningan

"Iyaa mi boleh kan Iqbaal ketemu sama (Namakamu)" mami menoleh kearah papi dan keempat putra semuanya mengangguk sambil tersenyum .

"Iyaa bo..." Belum selesai ucapan mami tiba tiba terdengar teriakan dari lantai 2 tepatnya di ruang musik

Arghh

Brakk!!

"(NAMAKAMU)!" sontak semuanya berlali menaiki tangga . Papi membuka pintu dengan kasar pandangan pertama yang mereka lihat adalah (Namakamu) yang terduduk dilantai sambil memeluk lututnya terdengar isakan dari mulutnya . Ruangan disini begitu berantakan.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya mami (Namakamu) mendongak melihat mami lalu tanpa aba aba memeluk mami sehingga membuat mami hampir terjatuh jika tidak di halangi oleh Rizky yang di belakang mami.

"Hei kenapa sayang?" Bukannya menjawab (Namakamu) malah terus menangis kencang.

"Astagaa kemaren gue baru beresin ini ruangan" ucap Karel sambil mengacak kasar rambutnya. Ucapan Karel membuat ketiga abangnya menoleh dengan tatapan tajam membuat nyali Karel menciut.

Kesayangan Iqbaal (IDR) || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang