5 tahun setelah itu..........
"LALISA!"
Donghae menghela napas pelan menghadapi putri bungsu nya yang berkepala batu ini. Dia menyeduh kembali teh nya yang sudah mulai mendingin. "Lisa, papa cuman ingin yang terbaik buat kamu. Dengerin papa."
Lisa mengusap wajahnya pelan. Pandangannya berganti ke arah seseorang yang selama ini memberi nya kehidupan yang layak, yang selalu memanjakan dirinya saat kecil. Lisa hanya ingin mandiri dengan usahanya bukan dengan merepotkan orangtua nya. "Sekarang ini, Bang Jin yang udah ngendaliin perusahaan, jadi kenapa Lisa juga harus ikut serta ngendaliin perusahaan? Lisa punya butik, pa. Lisa mau fokus disana dulu."
"Seokjin pewaris, jadi perusahaan harus bisa dikendalikan oleh dia. Papa cuman ingin salah satu anak perempuan papa juga ikut mengendalikan perusahaan keluarga yang sedang naik daun ini, Sa!"
"Sebenarnya papa ingin Seulgi yang bisa ngendaliin perusahaan. Tapi dia malah terjun ke dunia kesehatan, dan kamu mengembangkan jurusan bisnis mu ke dalam fashion jadi papa harap kamu bisa!" Perlahan Donghae menjelaskan kepada putri bungsu nya ini.
Lisa menghela napas pelan. "Bakal Lisa pikirin dulu, Lisa pergi. Mau ke rumah sakit."
"Sakit apa kamu?"
"Hati."
Tawa pecah Donghae memenuhi isi ruangan. "Ada-ada aja kamu, mau ngapain emang?"
"Dih kepo, mau ketemuan ama Jisoo, Rose, Jennie di kantin rumah sakit. Sekalian mau bahas piknik, bentar lagi holiday!"
Lisa pergi setelah memutuskan untuk membicarakan ini dengan sahabatnya. Ya, siapalagi jika bukan Jennie, Rose, dan Jisoo yang selama ini menjadi menjadi sahabat sampai seperti saudara baginya. Mulai dari dia kecil di Korea sampai sekarang tepatnya London, Britania Raya.
Mengingat Korea, Lisa ingin melupakan semua kenangan nya, kecuali kenangan masa kecilnya. Lisa bukan ingin melupakan negara nya, tapi salah satu dari masyarakat nya.
******
"LA? No no no no, kita udah pernah kesana! Cari tempat yg lain aja lah!"
Kantin rumah sakit lumayan sepi dari biasanya, ya karena ini bukan hari yang baik untuk berkunjung menemui salah satu kerabat. "Kita bahas di kantor gue aja, bisa ganggu kalo disini."
Tanpa banyak bicara keempat gadis dengan langkah anggun menelusuri lantai rumah sakit. Hingga akhirnya mereka memasuki ruangan bergaya minimalis dengan perpaduan warna hitam putih yang menambah aura modern ruangan.
"Lyon aja lah!"
"Fix! Gue bosen setahun di Prancis, emg lo ga bosen apa?"
"Lha terus kemana? Cari yang lebih aesthetic dikit lah!"
"Stop!" Bentak seorang wanita dengan balutan blazer putih dan kemeja biru dongker yang menambah kesan wibawa nya. "Udahlah, ngapain dibikin serius sih? Masalah holiday aja dibikin masalah."
"YA MASALAH LAH KIM JISOO!"
Tak lama ponsel diantara mereka berempat berbunyi. "Halo?"
"....."
"Saya sibuk, nanti saja!"
"...."
"Berikan saja ke Yerin, biar dia yang mengurus semuanya, kalo ada yang salah langsung pecat aja!"
Tut tut tut
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE COUPLE [liskook]
FanfictionLalisa Kim gadis dingin dan tomboy namun dapat memikat hati para namja dimana-mana. Sifatnya sedingin es maka disekolahnya dirinya dijuluki 'Ice Princess'. Jeon Jungkook pria dingin yang hidupnya berubah setelah dirinya bertemu seorang gadis yang m...