mohon hargai penulis
Di vote duluu atuh, sebelum bacaaa💃-----------------------
"Ms. Lalisa ini ada beberapa berkas dari Tuan Kim, mohon diperiksa."
Lisa menatap serius beberapa berkas dari papa nya. "Dan besok jam 2 siang anda ada rapat pribadi dengan Mr. Jungkook tentang kerja sama antar perusahaan."
Lisa menoleh ke Shera. "Kosongkan jadwal saya 2 hari ke depan. Saya ingin beristirahat sebentar."
Lisa berdiri sedangkan Shera hanya membungkuk hormat. Lisa menoleh kembali. "Atur jadwal saya setelah 2 hari, kirim jadwal di e-mail saya aja, saya lagi pengen kerja di rumah."
Shera hanya mengangguk saja. Lagipun, Shera juga tidak pernah membantah perintah Lisa, baginya Lisa itu kayak kakaknya sendiri bukan bos nya. Seperti, Lisa yang selalu memberikan sedikit perhatian meski datar.
"Ini jam makan siang, kamu makan dulu."
"Kalo capek, istirahat aja, saya gak papa."
"Kamu bisa disini menemani saya?"
"Tolong jangan biarkan orang lain masuk beberapa jam kedepan. Saya sibuk di ruangan."
"Gausah dilanjutin nulisnya, saya tau kamu kecapean."
"Kamu ikut dengan saya nanti malam buat rapat klien."
"Saya mau kamu buat ngerjain tugas ini, bukan orang lain."
"Saya punya banyak sekretaris, tapi saya pengen kamu yang ngurus ini."
Shera termenung melihat Lisa dengan berbagai tumpukan di meja nya. Dari hari pertama bekerja sampai sekarang, bos nya itu—Lalisa belum pernah memanggil langsung namanya. Bahkan kata karyawan disini, Ms. Lalisa itu gak pernah sekalipun manggil karyawan atau pegawai perusahaan nya dengan nama mereka. Jadi, kalo ada salah satu karyawan yang dipanggil Lisa dengan namanya sendiri, berarti dia bener-bener di percaya sama Lisa.
Bahkan, kalo saja Shera itu laki-laki dan bukan perempuan, Shera memilih Lisa untuk jadi miliknya. Bos nya itu punya aura tersendiri buat orang disekitarnya. Meski sikapnya yang ketus, galak, sensian, dingin, datar, kayak orang pms setiap hari—apalagi waktu meeting serius seriusnya, haduh kayak singa malah.
"Shera, tolong setelah 2 hari buat jadwal hanya beberapa jam. Saya mau bicara pribadi dengan Mr. Jeon mengenai masalah bisnis dan lainnya." iya masalah hati gumam Lisa.
"Dan jangan lupa kunci pintu ruangan saya saat saya gak ada. Kirim semua berkas-berkas penting ke e-mai saya. Biar saya periksa. Dan makasih karena 2 tahun ini udah bantu saya selama ini. Makasih, Shera. Saya pergi."
Dengan langkah dinginnya, juga tatapan datar yang selalu menemani harinya. Lisa pergi meninggalkan Shera yang masih termenung mendengar ucapan Lisa baru saja. Shera tersenyum lebar. "Ini gak mimpi kan?"
******
"HAH? BENERAN LO?"
Lisa berdecak pelan. "Ya kalo bohong, ngapain gue cerita?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE COUPLE [liskook]
FanfictionLalisa Kim gadis dingin dan tomboy namun dapat memikat hati para namja dimana-mana. Sifatnya sedingin es maka disekolahnya dirinya dijuluki 'Ice Princess'. Jeon Jungkook pria dingin yang hidupnya berubah setelah dirinya bertemu seorang gadis yang m...