Sudah tiga hari semenjak Seulgi pergi dari Panti Asuhan. Selama itu pula dirinya dan Sehun selalu meluangkan waktu untuk menghubungi satu sama lain. Paling tidak dalam sehari mereka akan berbincang via telepon, tidak lama, sekitar setengah sampai satu jam saja.
Saat ini Seulgi sedang berada di kota Busan untuk menghadiri sebuah acara busana bersama dengan Irene. Keduanya sudah tiba kemarin malam dan sore ini mereka akan menghadiri acara tersebut.
"Irene-ah, Seulgi-ah, apa kalian sudah siap?" Tanya Gunhoo.
"Sebentar." Jawab Irene sembari membetulkan rambutnya.
Seulgi mengambil tasnya dari atas sofa lalu berjalan menuju Gunhoo, tidak lama setelahnya Irene menyusul.
"Gunhoo oppa, kenapa mereka memilih tempat di Busan? Bukankah banyak gedung yang lebih besar di Seoul?" Tanya Irene begitu mereka sudah berada di mobil.
"Betul juga. Bukankah desainer acara ini juga memiliki nama yang besar?" Tambah Seulgi.
Gunhoo terkekeh pelan. "Memangnya siapa yang bilang kalian akan ke gedung?"
Irene mengernyit. "Lalu? Bukankah acaranya runway fashion show?"
"Kalian akan ke Pantai Haeundae."
"Kenapa kesana?" Tanya Seulgi.
"Karena acaranya ada disana."
"Maksudmu, model-model itu akan berjalan di atas pasir?" Tanya Irene, bingung.
Gunhoo melirik Irene melalui kaca tengah. "Tentu mereka menyediakan panggung."
Seulgi memandang Gunhoo kebingungan. "Mana mungkin acara seperti itu diadakan di pantai."
Gunhoo menghela napasnya. "Saat ini kan sedang musim panas. Desainer Lee sengaja memilih tempat di pantai untuk menambah estetika pameran koleksi terbarunya."
"Tapi koleksi terbarunya bukan pakaian renang kan?"
"Tentu saja bukan. Kalaupun iya, tidak mungkin pamerannya diadakan malam hari, kau mau para model itu kedinginan?" Jawab Gunhoo yang disambut kekehan Seulgi dan Irene.
"Oh iya, akan ada Suho dan Kai disana." Ujar Gunhoo.
Irene mendengus begitu mendengar sebuah nama. "Lalu? Untuk apa kau memberitahukannya?" Tanya Irene.
Gunhoo menolehkan wajah menatap Irene bingung. "Ada apa dengan dia? Kenapa wajahnya kesal seperti itu?" Tanya Gunhoo pada Seulgi.
Seulgi melambai-lambaikan tangannya. "Biarkan saja, Irene eonnie akan berubah menjadi singa bila mendengar nama Suho oppa." Balas Seulgi.
Irene mendelik. "Yak!" Teriak Irene.
"Yak, bisakah kau ramah sedikit dengannya? Bagaimanapun Suho sering membantumu."
"Mwo? Membantu? Dia bahkan mengacaukanku di depan kamera saat acara relawan kemarin."
"Geuraedo. Dia memiliki hati yang baik, sifat dan sikapnya juga ramah dan sopan." Balas Gunhoo
"Jeonhyeo! Dirinya semakin menyebalkan dari hari ke hari." Elak Irene.
Gunhoo menggelengkan kepalanya. Irene dan Suho selalu saja seperti itu. Padahal tidak ada alasan khusus bagi Irene untuk membenci Suho.
"Yak, hati-hati dengan bicaramu. Bisa saja kau menyukai dirinya nanti."
"Wah! Mustahil! Aku tidak akan pernah menyukainya!" Jawab Irene.
"Aku doakan agar kau menyukai dirinya. Ah, tidak, kau akan mencintainya sebesar dunia dan seluas lautan, kau akan sangat mencintainya sampai-sampai kau merasa gila!" Kata Gunhoo.
"Yak!" Irene kembali berteriak, kali ini tangannya ikut memukul lengan Gunhoo berkali-kali.
ㅡ ㅡ ㅡ
*Geuraedo: Bagaimanapun juga.
*Jeonhyeo: Tidak sama sekali.
ㅡ ㅡ ㅡA/N
Halo semuanya, apa kabar?
Maaf yaa, kemarin banyak ulangan 😭
Minggu ini aku usahain untuk update dua kali yaa 😄
Nggak tahu kalian peduli atau enggak,
tapi aku mau kasih tahu kalau tanggal
14 Februari kemarin aku ulang tahun lho hehehe 💛
Happy Late Valentine juga buat kalian 💛🍫
I love you all~Vote = Lanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL
Fanfiction"Tolong katakan pada stylish-nya, jangan sampai dia mengenakan aksesoris atau benda yang sama lagi denganku." ㅡSeulgi "Sampaikan kepada manajernya, bahwa sebaiknya dia menutup mulut tentang hubungan percintaan saat sedang melakukan siaran." ㅡSehun S...