27 - Hello

1.8K 291 49
                                    

Seulgi dan Irene duduk ditempat yang dituntun oleh panitia disana. Sedangkan Suho dan Kai duduk beberapa bangku di samping mereka.

Sudah banyak tamu undangan yang datang menghadiri acara. Dan setelah menunggu selama beberapa menit, lampu yang menerangi akhirnya redup. Suasana bising dari para tamu seketika hilang dan digantikan dengan lantunan musik bernuansa musim panas. Lampu-lampu panggung menyorot pembaca acara yang berjalan di atas panggung.

"Pameran ini tidak main-main." Bisik Irene.

"Maksudnya?"

Irene menunjuk beberapa tamu undangan yang duduk di sebrang mereka dengan dagunya. "Banyak idol yang datang, mereka memang sengaja mengundang kita. Semakin banyak tamu dari dunia hiburan, maka semakin banyak pula berita yang terbit."

Seulgi tersenyum pada Irene. "Eonnie, berhenti berpikir terlalu jauh. Nikmati saja acaranya."

"Yak, hal seperti itu juga penting. Kita harus tahu siapa saja saingan kita." Irene kembali berbisik.

"Tenang saja, grup kita memiliki kelebihan dibanding yang lain."

"Seperti?"

"Kita lebih sering mengeluarkan lagu di musim panas, jadi konsep comeback dan koleksi pameran busana ini sangat cocok." Ujar Seulgi.

Irene menganggukan kepalanya. "Kau benar juga."

Seulgi kembali memfokuskan dirinya pada para model dan busana yang sudah mulai jalan bergilir di atas panggung. Sesekali dirinya membaca brosur panduan mengenai setiap busana yang ditampilkan.

Begitu acara selesai, Seulgi dan Irene kembali berpose dan menjawab beberapa pertanyaan singkat dari wartawan yang datang.

Tidak lama setelahnya, Gunhoo datang menghampiri mereka. "Kalian tunggu sebentar, desainer Kim ingin bertemu dengan kalian." Ujar Gunhoo lalu kembali berjalan meninggalkan keduanya.

Seulgi menghabiskan waktu berbincang dengan Irene sebelum akhirnya Irene ikut meninggalkan Seulgi untuk menemui salah satu teman aktrisnya yang tentu tidak Seulgi kenal. Seulgi tidak tetlalu ambil pusing, lagi pula Irene dan temannya hanya berjarak beberapa meter dari tempatnya berdiri.

Namun sesuatu mengalihkan perhatiannya. Seulgi menoleh saat merasakan tepukan di pundaknya. Dirinya lalu tersentak begitu melihat siapa yang menepuknya.

"Anyyeonghaseyo." Sapa Jinyoung sambil menundukan badan pada Seulgi.

"Anyyeonghaseyo." Seulgi turut menyapa Jinyoung.

"Kenapa kau sendirian? Bukan kah kau bersama dengan yang lainnya?" Tanya Jinyoung.

Seulgi menoleh ke arah Irene berada. "Irene eonnie sedang bertemu dengan temannya."

"Kau sendiri? Apakah kau datang sendiri?" Tanya Seulgi.

Jinyoung menganggukan kepala. "Seharusnya aku datang dengan Jackson, tapi dia memiliki jadwal mendadak di Cina." Jawabnya. Seulgi menganggukan kepala lalu membalas senyum saat Jinyoung tersenyum padanya.

Keduanya terdiam selama beberapa menit. Seulgi tidak tahu harus berkata apa. Seulgi dan Jinyoung memang pernah bertemu di acara musik beberapa kali, namun tidak sampai berbincang panjang. Paling hanya menyapa dan menanyakan kabar sebagai basa-basi saja. Dirinya tidak pernah berpikir bahwa Jinyoung akan menghampirinya di acara terbuka seperti ini.

"Apakah kau menunggu manajermu?" Seulgi membuka suara.

Jinyoung terlihat berpikir sejenak. "Tidak juga. Dia memintaku untuk menunggu karena ada beberapa hal yang harus dia urus terlebih dahulu." Seulgi hanya mengangguk mendengarnya.

SCANDALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang