Kai menatap Sehun tajam. Badannya condong kedepan berhadapan dengan Sehun yang sedang menyantap makan malamnya dengan lahap.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya Sehun.
Kai mendengus sambil memicingkan matanya. "Apakah kau tidak mendengarkanku tadi?"
"Aku mendengarkanmu." Jawab Sehun.
"Lalu hanya ini saja reaksimu?" Tanya Kai.
"Memangnya aku harus bagaimana?" Sehun berbalik bertanya.
Kai kembali menyandarkan tubuhnya ke kursi meja makan. "Benar yang Suho-hyung katakan. Aku tidak perlu memberitahukan kepadamu mengenai Seulgi dan Jinyoung di acara kemarin."
Sehun terkekeh pelan. "Memangnya apa yang kau pikirkan?"
"Entahlah, aku hanya merasa bahwa aku harus memberitahukannya kepadamu. Aku kira kau pasti ingin tahu hal apa yang terjadi pada Seulgi kemarin." Ujar Kai.
Sehun kembali terkekeh. "Lebih baik kau memikirkan cara untuk meminta maaf pada Krystal."
Kai mengusap ramputnya gusar. "Ah, jinjja. Semua orang selalu menyebut namanya, dimanapun aku berada pasti ada saja yang menyebut namanya." Kai melirik Sehun kesal.
"Nugu? Siapa yang kau maksud?" Tiba-tiba Chanyeol memasuki ruang makan lalu mengambil segelas air.
"Krystal." Jawab Sehun.
"Ah, Krystal." Ulang Chanyeol.
"Geumanhae jjom." Ucap Kai.
Chanyeol tersenyum melihat raut wajah Kai. "Wae? Neon yae bogosipeo?" Tanya Chanyeol.
"Aniyo! Untuk apa!" Jawab Kai lantang.
"Yak, tidak perlu mengelak. Kau pikir kita akan lupa bahwa kau menangis dalam keadaan mabuk berat setelah beberapa hari berpisah dengannya." Celetuk Sehun sebelum kembali memasukan sesuap nasi ke dalam mulutnya.
Kai menepuk meja dengan tangannya lalu menunjuk ke arah Sehun. "Yak, neon ibdamureo!"
Chanyeol menggelengkan kepalanya lalu kembali meneguk minumannya. "Kai-ah, kita itu harus membahagiakan gadis yang kita sayangi dengan sepenuh hati."
"Ah, jadi karena itu hyung mengirimkan. Satu kotak besar coklat dan buket bunga kepada Wendy." Balas Kai.
Mendengarnya membuat Sehun tersedak sampai-sampai batuknya tidak kunjung reda. Sedangkan Chanyeol sudah memandang Kai tajam, siap untuk menerkamnya kapan saja.
"Hyung, aku tidak tahu kau sudah sejauh itu. Padahal rasanya baru kemarin kalian bersama di gudang panti." Ujar Sehun.
Chanyeol mengalihkan pandangannya kepada Sehun, matanya membulat begitu mendengar sesuatu yang seharusnya menjadi rahasia diantara mereka. Sehun sendiri kaget akan ucapannya, tangannya terangkat menutupi mulutnya.
Kai memandang Sehun dan Chanyeol bingung. "Gudang? Panti? Apa hubungannya dengan Chanyeol hyung dan Wendy?" Tanya Kai.
Chanyeol menghela napasnya pelan. "Kau sendiri bagaimana? Sudah sejauh apa hubunganmu dengan Seulgi? Aku ingat kau bilang bahwa kau menyukai semua hal tentang Seulgi." Chanyeol mengencangkan suaranya setiap kali mengucapkan nama Seulgi.
Kini giliran Sehun yang menatap Chanyeol kesal. Sedangkan Kai semakin dibuat bingung.
"Kau menyukainya? Kau bilang tadi kau tidak peduli." Ucap Kai, memperkeruh keadaan.
ㅡ ㅡ ㅡ
Seulgi memandangi Yeri yang terus beranjak dari sofa menuju dapur dan kembali dengan sepotong coklat di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL
Fanfiction"Tolong katakan pada stylish-nya, jangan sampai dia mengenakan aksesoris atau benda yang sama lagi denganku." ㅡSeulgi "Sampaikan kepada manajernya, bahwa sebaiknya dia menutup mulut tentang hubungan percintaan saat sedang melakukan siaran." ㅡSehun S...