Minho bingung, bingung banget, mungkin ini kejadian paling aneh yang pernah dia temuin, bahkan ini terasa lebih aneh daripada saat Jisung pertama kali ke rumahnya.
Minho bangun dan ngedapetin Jisung yang saat ini tengah bersiap dengan seragam sekolahnya, namun bukan hal itu yang mengejutkan melainkan...
"Jisung, kemana telinga dan ekor lo?" tanya Minho setengah berteriak yang mana hal itu mampu mengejutkan Jisung.
"Hah? Apaan kak? Kenapa pertanyaan lo aneh gitu?"
Apa? Lo katanya?
Minho ngacak rambutnya frustasi, ini sebenernya ada apa sih? Minho bahkan udah nonjok diri sendiri dan ngerendem kepalanya di air, berharap kalau semua ini cuman mimpi, tapi sayangnya Jisung justru berdri di belakangnya dengan pandangan bingung.
"Lo kenapa sih kak? Terus ngapain telanjang?"
Minho tersadar, dia langsung nyeburin diri ke dalem bathtub dan ngisi tuh bak dengan air dan juga sabun sampek nutupin tubuh polosnya.
"Lo siapa?" tanya Minho lirih, jujur aja Minho udah pusing banget sekarang, gak ngerti lagi sama keadaan.
Jisung naikin satu alisnya. "Gue? Gue Han Jisung kak, sepupu lo yang lagi nginep di sini."
"Hah?"
"Udah dulu ya kak, gue mau berangkat sekolah, udah mau telat ini." setelah ngomong kek gitu, Jisung langsung bergegas keluar kamar mandi dan nyambar tas sekolahnya sebelum akhirnya pergi berlari menuju halte bis untuk berangkat ke sekolah.
Sedikit penjelasan, sebenernya selain hilang ingatan, serum itu juga memberi efek berupa perubahan pola ingatan bagi penggunanya. Serum tersebut ngebuat Jisung mengingat dirinya sebagai sepupu Minho dan juga memanipulasi pikirannya sehingga yang Jisung inget adalah dirinya hanya seorang lelaki remaja umur 18 tahun yang lagi duduk di bangku kelas dua belas di SMA Skz.
Sekian, simple sekali ya.
Jisung juga mikirnya kalau dia lagi dititip ke rumah Minho karena kedua orang tuanya bekerja di luar negeri. Lelaki manis itu sedikitpun gak inget tentang kejadian masa lalu yang berhubungan dengan hybrid. Bahkan Jisung melupakan Jeongin.
Serum itu ternyata sangat mengerikan.
Minho ngacak rambutnya frustasi dan milih buat nenggelamin diri ke dalam air. Minho bingung setengah mampus, apalagi gue yang iq tengkurap ini.
•
Tok tok tok...
Minho langsung lari ke arah pintu rumahnya yang diketok dengan brutal, astaga ini siapa yang dateng sih? Gak tau apa dia kalau Minho mau berangkat kuliah?
"Eh Jeongin?"
Minho kaget pas ngeliat Jeongin dengan nafas ngos ngosan tengah berdiri di depan pintu.
"Kak, boleh minta minum?" Minho nganggukin kepalanya dan ngebuka pintu lebih lebar supaya Jeongin bisa masuk. Minho kemudian nyuruh Jeongin untuk nunggu di ruang tengah sementara dirinya pergi ke dapur buat ngambil segelas minuman.
Gak lama, Minho kembali dengan segelas air putih di tangannya.
"Nih Jeong."
"Makasi kak." Jeongin langsung nerima gelas tersebut dan meminumnya rakus. Jeongin capek abis lari larian buat kabur dan bolos dari sekolah.
"Jadi, kenapa lo ada di sini?" tanya Minho setelah Jeongin menyelesaikan acara minumnya.
"Gue bolos kak." jawab Jeongin enteng, mengundang banget buat diceramahin sama Minho. Minho lalu ngelirik jam tangan yang ngelingker di pergelangan tangan kirinya, masih ada 45 menit sebelum kelas dimulai jadi Minho masih ada waktu buat ngobrol.
"Kenapa lo bolos? Dan yang terpenting, ngapain ke sini woy?" Minho sedikit ngegas di ujung kalimatnya, ngebuat Jeongin meringis seketika.
"Itu kak, ini masalah penting."
"Masalah apaan sih?"
"Jisung..."
Ngedenger nama Jisung disebut, Minho seketika ngerubah ekspresi wajahnya menjadi serius. Cih dasar bucin, giliran Jisung aja langsung serius.
"Jisung kenapa?" tanya Minho yang mulai ngerasa was was, ini juga Jeongin ngapain ngegantungin kalimatnya sih? Apa jangan jangan Jeongin ini adalah doi?
"Jisung, lo udah liat kan dia berubah?"
Meski gak terlalu tau dan gak terlalu ngerti, Minho milih buat nganggukin kepalanya aja.
"Lo tau dari mana Jeong?"
"Ya taulah, orang keliatan gitu anjer." tuh kan Jeongin jadi ikutan ngegas, abisnya greget sih sama kadar otak Minho yang dibawah rata rata.
"Terus, apa lo tau kenapa jisung berubah?"
Nahh...ini nih pertanyaan yang sebenernya dihindarin Jeongin tapi hal ini pula yang mau Jeongin kasih tau.
"Gue bakal cerita, tapi janji dulu lo jangan marah ya kak."
Wah, bau bau mencurigakan kalau udah kek gini mah. Tapi dibanding mati penasaran, Minho pun milih buat nganggukin kepalanya. Kalau nanti endingnya bangsat, kan Minho masih bisa ngebogem Jeongin, toh Jeongin udah ngasih tau jadi bodo amat.
Jeongin ngehela nafasnya bentar.
"Jadi gini kak, beberapa hari yang lalu Jisung dateng ke rumah gue dengan komuk yang sed banget, dia bilang kalau dia pengen jadi manusia lagi."
"Lah terus?"
"Y-ya gue bantuin dong, gue kasih aja serum yang bisa ngerubah dirinya kembali menjadi manusia normal."
Sejauh ini, Minho pahan dikit.
"Tapi kenapa Jisung kayak ngelupain gue gitu."
"Nah itu dia masalahnya kak..." Jeongin ngegantungin kalimatnya lagi dan ngelirik ke sekitar, bersiap siap untuk segera melarikan diri apabila Minho ngamuk dan lepas kendali.
"Efek samping dari penggunaan itu ngebuat sebagian besar memori penggunanya hilang dan ada pula beberapa memori yang dimanipulasi."
Minho diem, dia gak tau harus berkata apa. Minho masih senyum kok, dan secara perlahan ngedeketin Jeongin.
Sinyal alarm di kepala Jeongin dan Jeongin langsung ngambil siaga satu.
"Maafin gue kak, kita damai oke. Nanti gue bantu dah, serius maafin gue."
Jeongin langsung lari dan kabur dari rumah Minho sebelum yang lebih tua berhasil nendang Jeongin sampek ke zimbabue.
Jeongin selamat, setidaknya untuk hari ini.
To Be Continue
Gue benci, gak suka gue sama ff ini :(
^kalimat di atas diketik oleh Bee beberapa bulan yang lalu.
Lebah lupa kenapa pernah sebenci itu sama ff Hybrid!? 🤣
Apakah kalian merasakan hal yang sama? ._.
Tertanda, 21/04/2020
Bee, dugun dugun, apakah ini yang dinamakan tcintah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hybrid!? [Minsung] ✔
Fanfic"Jadi, lo ini sebenernya makhluk apa?" "Aku ini hybrid." "Hybrid itu apaan?" "Hybrid itu aku." Sip, Minho pengen nendang cowok di depannya ini sampai ke wakanda. • "A-akhh...sakit..." "Eh buset lo kenapa?" "A-aku heat kak." "INI GIMANA CARA NGEHADEP...