Two

92.2K 6.6K 484
                                    

7 bulan kemudian

Hari ini Dela telah menyelesaikan sidang skripsinya dengan baik. Akhirnya setelah ini ia bisa lulus dan mencari pekerjaan yang lebih layak. Dela bahkan sudah melakukan 4 kegiatan dalam sehari, aktivitas kuliah, menjadi penjaga toko, menjadi tukang cuci piring di restoran, saat pulang ke rumah pun ia segera membuat kue untuk dijualnya pada esok pagi.

Ini semua demi anaknya, susu formula nyatanya cukup menguras uang. Apalagi dengan konsumen seperti Axel, bayi kecil itu sangat cepat dalam menghabiskan satu kotak susu dalam seminggu bahkan kurang. Ia juga merasa sungkan jika terus menerus meminta ASI dari Mbak Lastri. Meski Mbak Lastri adalah orang yang sangat baik kepadanya. Mungkin Dela akan meminta ASI kala anaknya itu tengah tak enak badan, atau sedang rewel seperti beberapa hari lalu.

Dela menghela nafas, entah ini sudah menjadi kotak susu yang keberapa bagi Axel. Bayi kecil itu benar-benar rakus, tapi Dela selalu berharap bisa membuat Axel kecil tumbuh dengan sehat.

Brakh...

"Awww!!!" Dela meringis, kala bokong sekalnya menghantam permukaan tanah. Ia menunduk, kala puluhan pria berpakaian serba hitam melewati dirinya tanpa permisi. Seolah Dela ini adalah seekor semut yang tak terlihat.

Dela sempat melongo, kala mendapati kotak susu untuk Axel sudah tidak berbentuk lagi. Kotaknya pun sudah tidak seperti semula, bubuk susunya juga berserakan. Pria-pria itu memang harus diberi pelajaran.

"Hai Tuan-Tuan Alien!! Kalian tidak melihat ada seorang wanita yang jatuh di sini?" Teriak Dela marah.

Tidak dihiraukan, Dela semakin merasa dongkol. Saat para pria berpakaian hitam itu berbaris rapi, pintu mobil hitam mewah itu dibuka bak mempersilahkan seorang raja. Dela semakin merasa kesal.

Brakh....

Ditendangnya pintu mobil yang dibukakan oleh beberapa orang berpakaian hitam itu.

"Nona apa yang kau lakukan?" Tanya salah satu pria dengan pakaian serba hitam itu.

"Otakmu dimana?!! Kau yang lebih dulu membuatku marah!!" Teriak Dela semakin menjadi. Mungkin ini alasan mengapa orang-orang bilang, jangan memancing emak-emak untuk bergulat.

 Mungkin ini alasan mengapa orang-orang bilang, jangan memancing emak-emak untuk bergulat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa ini?" Seorang pria tinggi dengan rambut putih datang. Tatapan matanya dingin menusuk, beberapa orang berpakaian hitam itu menunduk hormat.

"Tuan, Nona ini tiba-tiba saja menendang pintu mobil," adu salah satu pria berjas hitam.

"Cih, tiba-tiba saja?!!! Sini ku pukul jantungmu, tidak akan kubiarkan satu pun organ mu utuh lagi!! Aku injak paru-paru mu!! Kesini kau bajingan!!!" Teriak Dela marah, sembari ditahan beberapa orang untuk tidak menyerang pria yang mengadu tadi.

"Sabar Nona, ini bisa dijelaskan baik-baik." Salah satu pria berjas hitam yang lain menengahi.

"Apa yang mereka lakukan hingga membuatmu semarah itu?" Tanya pria tinggi dengan rambut putih dan stelan yang tampak formal. Aura dari pria itu sangat tidak baik, tiba-tiba saja Dela bergetar merinding.

The Perfect Mom (PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang