Nine

61K 3.5K 34
                                    

"Wajahmu, menjadi bentuk ilusi dari rinduku" ~ Adamson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wajahmu, menjadi bentuk ilusi dari rinduku" ~ Adamson


Brakh!!!

Pintu ruangan Adamson terbuka lebar, seorang pria tampan tampak duduk dengan santai di kursi kebesarannya. Menatap pria dengan amarah yang meluap-luap itu secara remeh.

"Kau membunuh ayahku!!! Kau mencuri proyek ayahku, lalu kau membunuhnya dan merekayasa seolah itu kecelakaan?!!!!" Pria itu mengepalkan tangannya kuat, ingin rasanya meninju wajah arogan Adamson. Ingin membuat wajah arogan itu babak belur dan mata biru itu tak lagi terbuka.

"Apa maksudmu, Aldo? Aku tidak mencuri apapun, ayahmu sendiri yang memberikan proyek itu padaku dan menukarnya dengan sekretaris ku yang cantik itu." Adamson tersenyum iblis, tangan besar itu memainkan sebatang rokok yang belum ia Sulut dengan api. Seolah tengah menikmati kemarahan dari pria bernama Aldo itu.

"Tidak!!! Ini konspirasi!!! Kau merekayasa semuanya." Pria itu mendekat, mencengkeram kerah kemeja Adamson, satu tangannya bersiap untuk melayangkan tinju.

"Tanyakan saja pada wanita yang menemaninya kemarin malam. Bukankah dia yang lebih tau, dia yang menikmati malam bersama ayahmu sebelum ayahmu meregang nyawa dengan begitu mengenaskan." Adamson menggerakkan dagunya, memberi isyarat pada pria bernama Aldo untuk menoleh ke belakang.

Tepat di ambang pintu, Dela tengah melotot saat melihat seorang pria hendak melayangkan tinju pada bos-nya. Dela mematung, cangkir yang ada di tangannya ia cengkeram kuat kala mendengar ucapan Adamson yang seolah menyudutkan dirinya.

Aldo menatap Dela marah, menghampiri gadis itu dan tanpa perasaan mencengkram leher mulus Dela dengan kuat. Membenturkan tubuh Dela pada tembok hingga gadis itu tersudut. Dela bergetar, melihat kilatan amarah dari mata Aldo. Cangkir yang berisi cappucino panas itu jatuh, mengenai punggung kaki Dela. Tapi Aldo tidak berniat melepas cengkeramannya. Dela meringis menahan panas.

"Katakan, bagaimana kau menggoda ayahku dengan tubuh sialanmu itu, jalang!!!!" Aldo menatap Dela tajam, gadis itu kesulitan bernafas saat cengkraman tangan Aldo semakin menguat.

"A-ak-u...," Tangan Dela mencoba menggapai apapun, matanya menatap Adamson seolah meminta bantuan. Tapi pria itu tetap duduk santai menyaksikan Dela yang tampak tersiksa mencari oksigen dengan punggung kaki yang mulai melepuh.

"Kau!! Kau bekerja sama dengan Adamson untuk membunuh ayahku, hah?!!!!" Aldo semakin tampak menakutkan, tubuh Dela di tarik lalu kembali dibenturkan pada tembok. Dela merasakan sakit yang luar biasa, punggungnya terasa remuk, kakinya melepuh, dan nafasnya seolah hilang.

"Sini!!! Akan ku buat dunia tau seberapa jalang dirimu!!!" Aldo menarik baju Dela kuat, hingga semua kancing Dela berjatuhan di lantai. Bagian depan tubuh Dela terekspos dengan bra berwarna merah terang. Dela menangis, kemarin malam ayahnya, dan pagi ini anaknya berbuat tak senonoh. Bahkan Adamson tampak santai melipat tangan di depan dada, seolah tengah menyaksikan drama yang menarik.

***

[ DIHAPUS UNTUK PROSES PENERBITAN ]

The Perfect Mom (PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang