TwentySeven

47.3K 3.2K 176
                                    

"Kalau begitu saya pamit, Tuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalau begitu saya pamit, Tuan." Dela beranjak dari ruangan Adamson.

Bos Dela itu mendengus, melirik tubuh Dela yang menghilang di balik pintu. "Memang siapa yang perduli jika kau akan pergi bersama pria yang kau kagum-kagumi itu. Apa mata nya bermasalah? Apa yang lebih baik dari Irfan, dia sangat jelek, tubuhnya tidak atletis, bahkan kekayaannya jauh lebih unggul aku. Definisi gadis bodoh ya hanya tersemat pada wanita beranak itu."

Adamson meraih ponselnya, mendial nomor Veron sebagai tujuan utamanya. "Halo, bawa aku ke salon terbaik. Carikan aku model rambut yang akan digilai banyak wanita seperti idola yang kau bangga-banggakan itu."

Di seberang sana, Veron menganga mendengar permintaan Adamson. Ini adalah moment langka selama berpuluh-puluh tahun, baru kali ini Adamson meminta mengubah gaya rambutnya yang putih seperti uban itu.

[ DIHAPUS UNTUK PROSES PENERBITAN ]

The Perfect Mom (PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang