Twenty

52.9K 3.3K 83
                                    

~Veron Phillipe Glorius~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Veron Phillipe Glorius~





Pagi itu suasa rumah Dela sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Adamson tengah menemani Axel bermain, sedangkan Dela tengah menyiapkan makanan untuk mereka. Sudah seperti keluarga harmonis, bukan?

"Dela!!! Iblis kecilmu menjambakku!!!" Teriak Adamson dari ruang tamu.

Dela menggelengkan kepalanya berulang kali, Adamson itu pria yang memiliki aura menyeramkan tapi selalu mengadu kala Axel mem-bully-nya. Gadis cantik itu melepas apronnya setelah menyelesaikan masakannya. Kakinya melangkah ke tempat dimana suara lantang itu berasal.

Kali ini apa yang ia lihat? Adamson tengah menjadi kuda untuk iblis kecilnya. Dela terkekeh geli, mungkin orang-orang di luar sana akan menganga kala mendapati direktur dari perusahaan nomor satu di negeri ini tengah ditunggangi bocah kecil.

Dela membawa anaknya ke dalam gendongannya sehingga Adamson bangkit, dan beberapa kali meliuk-liuk kan tubuhnya untuk memastikan tidak ada pergeseran tulang karena tingkah Axel.

"Huh, anakmu sangat suka menyiksaku." Adamson mendengus menatap horor bayi mungil yang tengah mencoba meraih rambutnya yang seputih salju.

"Anggap saja itu hukum karma." Dela terkekeh.

"Makanan nya sudah siap, sarapan lah terlebih dahulu." Dela membawa Axel ke ruang makan, memangku bocah kecil itu lalu menyuapinya bubur.

Adamson mengikuti langkah wanita cantik itu, ia duduk dengan tenang di kursi sembari mengamati perbincangan ibu dan anak itu. Adamson menatap beberapa masakan yang sudah di sajikan, walau tidak semewah yang biasanya Adamson santap setidaknya aroma rempah dari masakan Dela mampu menggoda Indra penciumannya.

"Ah, maaf jika hanya lauk sederhana. Aku tidak punya cukup uang untuk menyajikan makanan yang lebih dari ini, semoga kau menyukainya." Dela tersenyum kikuk, ia juga cukup menyesal tidak bisa memberikan hidangan yang pantas untuk tamu nya.

Adamson tidak banyak bicara, pria tampan itu langsung menyantap masakan Dela dengan tenang. Pria itu tidak menyangkal jika masakan Dela memang lezat pada kenyataanya. Sekalipun masakan dari bahan sederhana namun cita rasanya mampu membuat Adamson menikmatinya.

Setelah acara sarapan selesai, kedua orang itu berangkat bekerja. Adamson sudah mengijinkan Dela untuk membawa Axel bekerja, mengingat tidak ada siapapun yang bisa menjaga Axel di rumah.

Pria dengan manik mata biru itu beberapa kali melirik ke samping, mengamati interaksi ibu dan anak itu. Beberapa kali juga terdengar Axel yang terkekeh geli kala Dela menggodanya. Apa yang membuat wanita itu tertawa tanpa beban? Bahkan dengan kehidupan ekonomi yang miris, dan hutang yang Adamson sematkan seolah mengikat leher wanita cantik itu.

"Kenapa bayimu itu sangat suka tertawa?" Tanya Adamson tanpa mengalihkan fokusnya pada kemudi.

Dela menatap Adamson, lalu bibirnya mengukir senyum. "Aku memang selalu ingin menghibur dia, jika memang bisa... Aku ingin ia tumbuh tanpa merasakan luka."

The Perfect Mom (PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang