Chanyeol mengocok kartu yang ada di tangannya dengan semangat.
Mereka semua berkumpul di ruang tengah untuk bermain Truth or Dare yang digagas oleh Baekhyun dan Chanyeol sembari menunggu Pizza pesanan mereka datang.
Kartu yang sudah ditulis manual oleh Baekhyun dan Chanyeol untuk konten permainan tersebut di buat secara asal dan murni dari pemikiran jahil mereka.
Lisa kembali duduk bersila di sebelah Chanyeol, ia tidak ingin duduk bersebelahan dengan Jennie dan Kai yang sudah terlihat seperti ingus dan kotoran hidung-tak mau lepas.
"Ingat ya, walau ini permainan, tapi aku mau kalian semua harus janji bermain dengan fair untuk setiap kartu yang kalian dapat. Bagaimana? Janji?" Chanyeol mengangkat kelingkingnya di udara.
"Janji" semua orang yang ada disana tengah mengangkat tangannya sembari berikrar serius, kecuali satu orang, yaitu Lisa.
Semua pandangan tertuju pada gadis cantik berambut pirang yang tengah mengalihkan pandangannya. Ia tidak ingin melakukan hal konyol, apalagi jika permainan ini di buat oleh Chanyeol dan Baekhyun yang pasti akan ngawur sekali.
"Lisa-ya, ayolah ini hanya untuk seru-seruan" Jennie berusaha meyakinkan Lisa yang ada di seberangnya.
"Tidak bolehkah aku hanya menjadi penonton?"
"Pengecut sekali" Sehun terkekeh pelan.
"Ya! Oh Sehun jaga bicaramu!" Suho menepuk keras bahu Sehun hingga lelaki itu mengaduh kesakitan.
Lisa menatap Sehun dengan segala amarah di dadanya. Ingin sekali gadis itu menampar wajah rupawan lelaki bermulut pedas itu, "Hei, Oh Sehun apa kau punya masalah denganku?"
"Tidak" Sehun tersenyum sekilas. Membuat Lisa menjadi semakin terbakar emosi.
"Aaa...O oke ayo kita main, kalau Lisa tidak mau yasu..."
"Aku ikut. Ayo mulai permainannya" Lisa menarik lengan kemeja Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya dari Sehun. Begitupun sebaliknya.
Permainan di mulai dengan hompimpah, pemain terakhir dalam hompimpa adalah yang pertama mengambil tantangan.
Di mulai dari Baekhyun yang beralih untuk memilih Dare setelah tak mampu menjawab 'Pernahkah kau diam-diam berharap hubungan seseorang dengan pacarnya putus? Siapa?'
Lelaki cantik itu harus meminum segelas air seduhan saus sambal, cuka apel dan telur mentah. Walau ia harus memuntahkan semua isi perutnya beberapa menit kemudian.
Lalu Jennie yang dengan lantang menjawab pertanyaan 'siapa orang yang menarik perhatianmu di ruangan ini' dengan mencolek kekasihnya, tentu saja banyak suara di ruangan itu yang mengatakan pertanyaan untuk Jennie tidak seru.
Chanyeol yang tak mampu menjawab 'Rahasia apa yg belum pernah kau katakan sampai sekarang kepada teman mu?' Harus rela beralih dengan kartu Dare yang berisi tantangan untuk menerima tamparan dari orang yang duduk sebelahnya. Tentu saja Lisa menamparnya dengan senang hati.
Korban selanjutnya adalah Sehun yang lebih memilih langsung mengambil kartu Dare karena melihat para hyungnya mendapatkan pertanyaan yang berbahaya.
Sehun terdiam sesaat setelah melihat kartunya.
Chanyeol yang penasaran segera merebut kartu yang berada di tangan Sehun.
"Cium orang yang ada di depanmu"
Semua pandangan tertuju pada Lisa.
Gadis itu mendelik tak percaya saat mendapati tempat ia duduk memang tepat di hadapan Sehun.
"Boleh beralih ke Truth tidak?" Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Walau aturan dalam permainan mereka mengatakan 'atas nama privasi, kalian boleh mengganti kartu Truth dengan Dare, tapi jika dari awal kalian memilih Dare, kartu tak bisa diganti dengan Truth', namun Sehun tetap berusaha mencoba.
Lisa terkekeh mendengar ucapan Sehun. Sebenarnya apa kesalahan yang ia perbuat hingga Sehun terlihat begitu membencinya?
"Pengecut sekali" Gadis itu menatap sehun dengan sinis. Bukan karena ia menginginkan ciuman dari seorang Oh Sehun, Demi Tuhan Lisa juga tak sudi, hanya saja reaksi Sehun membuat gadis itu kesal.
"Kalian ini kenapa sih? Apa ada dendam di masa lalu?" Jennie mulai kesal dengan interaksi antar dua maknae line di hadapannya.
"Aku juga tidak tahu, unnie, ini kali pertama aku bertemu dengannya selain di atas panggung, tapi dia sudah mengibarkan bendera perang begini. Dikira aku akan takut padanya walau dia seorang senior? Tampaknya rumor bahwa Oh Sehun adalah orang yang supel itu hanya isapan jempol belaka" Lisa mengangkat rambutnya ke atas dan segera mengikatnya.
Tatapan tajam Sehun membuatnya gerah.
"Kemari kau" titah Sehun pada Lisa.
"Apa?! Kau mau menghajarku?"
"Mari selesaikan permainan ini. Aku tak terima kau sebut pengecut"
"Enak saja. Kau kira aku seingin itu untuk kau cium? Kalau bisa di anulir aku lebih memilih opsi itu daripada mengotori diriku"
"Oh.. maka kau yang pengecut"
Lisa menautkan alisnya dengan kesal, "sudah pengecut, tidak gentle pula. Apa yang bagus darimu selain wajah itu?"
Semua orang yang ada diruangan itu hanya terdiam menonton acara silat lidah antara Sehun dan Lisa.
Sebenarnya ini harus di lerai, namun para hyung berpikir bahwa interaksi mereka sangat menggemaskan.
Sehun menghela nafasnya dengan berat. Ia merangkak ke arah Lisa dan mendekatkan wajahnya ke arah gadis yang kini tengah mendorong tubuhnya ke belakang.
"Sehun kalau kau tidak mau biar aku yang menjalankan tantangan itu" Suara Baekhyun terdengar dari balik bahu Sehun.
"Kenapa kau mundur?" Kata Sehun dengan tatapan datarnya.
"Karna kau terlalu dekat"
"Bagaimana aku bisa menciummu kalau kau terus menghindar?"
"Chanyeol oppa, apa saat menulis tantangan ini kau tidak berpikir jernih? Bagaimana jika Jennie unnie yang mendapatkan kartu in.."
Sehun segera membisukan Lisa dengan mencium pipi kanan gadis itu dan segera kembali ke tempat duduknya."Sudah, hyung. Yang penting cium kan?"
Lisa masih mengerjap di tempatnya. Gerakan Sehun yang tak terlihat membuat dirinya sedikit terkejut walau itu hanya sebuah ciuman di pipi.
"Yayaya anggap saja itu sah, daripada kalian saling mencekik kan? Lisa sekarang giliranmu" Chanyeol membelai lembut puncak kepala Lisa dan membuat gadis itu kembali pada kesadarannya.
Pertanyaan 'Siapa mantan terindah mu? dan mengapa kalian putus?' Membuat Lisa harus beralih ke kartu Dare.
Lisa tak ingin mengungkapkan siapa mantan terindahnya, karena menurut Lisa, tidak satupun yang layak diberi predikat indah jika mereka tak mampu bertahan.
Chanyeol mengambilkan kartu Dare untuk Lisa yang jaraknya memang sedikit jauh dari jangkauan gadis itu.
Lelaki jangkung itu menahan tawa saat membaca tantangan untuk Lisa yang tertera disana. Ia memberikan kartu itu pada gadis yang sedang menatapnya penuh harap.
Sesaat setelah membaca tantangannya, Lisa mengoyak kartu itu menjadi serpihan kecil dan segera ia masukkan ke dalam kantung hoodienya.
"Aku pergi sendiri saja!" Katanya sembari berjalan keluar dari tempat itu.
"Memang apa isi kartu Lisa?" Jennie bertanya kepada Chanyeol.
Chanyeol terkekeh, "pergi ke minimarket di taman dan beli snack sebanyak ₩50000"
Jennie menatap Chanyeol tak percaya, "Hanya itu?? Dan ia marah??"
Chanyeol menunjuk Sehun dengan dagunya, "pergi ke minimarket di taman dan beli snack sebanyak ₩50000 dengan orang di depanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Spell
FanfictionSi pekerja keras yang fokus akan mimpinya. Itulah sebutan yang kerap kali di dengar Lisa ketika orang lain membicarakannya. Ia sama sekali tak pernah berpikir untuk menyukai seseorang apalagi sampai terikat dalam sebuah hubungan. Namun ketika Oh Se...