Lalisa berlari sekuat tenaga saat sosok orang yang dihindarinya semakin mendekat.
Peluhnya bercucuran seiring dengan deras air mata yang berjatuhan membasahi pipi gadis berambut pirang itu.
Suara Lisa tak lagi dapat keluar karena lelah berteriak beberapa saat yang lalu, dan kini ia ketakutan setengah mati.
Langkah orang yang mengejarnya semakin dekat.
Jantung Lisa seakan berserakan pada lantai tempat ia berlari.
"KAU TAKKAN BISA KABUR LALISA!"
"MENJAUH DARIKU, KAU PSIKOPAT!!!"
Lisa memaki dengan keras saat jalan dihadapannya tertutup oleh jendela kaca setinggi tiga meter.
Wanita itu berbalik dan menatap lelaki yang kini tengah berjalan dengan santai ke arahnya sembari tersenyum sinis, "sudah kubilang kau takkan bisa kemana-mana, sayang"
"Kau gila! Kenapa kau melakukan ini padaku?!"
Lelaki itu tertawa keras, "Kau! Kau yang membuatku harus melakukan ini padamu?! Menikah?! Bualan macam apa itu?!"
"Song Mino, tolong sadarlah. Aku dan Sehun adalah temanmu!"
"Persetan!" Mino meludah sembarangan ke arah kanannya, "dia bukan lagi temanku setelah berani merebutmu dariku!!"
"Tapi aku bukan milikmu! Kita bahkan jarang berbicara!"
"Karna kau menghindariku!" Tatapan mata Mino mengilat dalam remangnya lampu yang menyala tak sempurna, "kau menolakku, kau mengacuhkanku dan bahkan tak menganggap perasaanku padahal aku sungguh mencintaimu!"
Lalisa berusaha menghapus air matanya, "aku tidak mencintaimu. Tak pernah."
"KENAPA?!?!?!"
Gadis berambut pirang itu memeluk lengannya sendiri, "karna penilaianku tak pernah salah! Lihat apa yang kau lakukan padaku?! Kau bilang kau mencintaiku? Jika yang dinamakan cinta menurutmu adalah berlaku kasar dan egois seperti ini, kau perlu ke rumah sakit jiwa!!" Lisa menunjuk memar di paha kanan dan pipinya yang memerah.
Ya, Song Mino telah berani menampar dan memukul kulit mulusnya saat gadis itu mencoba untuk melawan.
Semua berawal dua jam lalu, saat Mino menjemput Lisa dari salah satu siaran radio yang Blackpink datangi.
Awalnya Lisa merasa curiga, namun saat Mino mengatakan Sehun yang telah menyuruh Mino untuk menjemputnya, ia pun mencoba untuk percaya.
Nyatanya, pikiran buruknya akan lelaki itu tak pernah salah. Mino membawa Lisa ke tempat asing, sebuah kawasan yang dipenuhi dengan gedung lama dan tak berpenghuni.
Dan mengulang untuk apa yang terjadi, saat Mino membuka pintu mobil, Lisa memukul perut lelaki itu serta berusaha kabur.
Usaha gagalnya menghasilkan sebuah tamparan di pipi mulus Lisa.
Tak hanya itu, ketika Mino memeluk Lisa dengan paksa, gadis itu menginjak kaki Mino dengan heelsnya untuk kabur.
Namun sekencang apapun ia berlari ia masih terperangkap di tempat itu, dan sekencang apapun ia berteriak, tak ada seorangpun yang dapat mendengarnya.
Dan sekali lagi, ketika berhasil menangkap Lisa, tanpa belas kasih, Mino mengambil sebuah balok kayu dan memberi Lisa hadiah berupa pukulan pada paha kanan gadis yang kini sedang berusaha menahan tangisnya.
"Awalnya aku merasa dengan skandal dating kalian tersebar, aku masih ada kesempatan untuk mendapatkanmu, kupikir kalian akan putus beberapa bulan lagi." Mino tertawa sembari berjalan mendekat kearah Lisa, "tapi apa?! Pagi ini kau membuat jantungku seakan berhenti berdetak dengan berita pernikahan kalian, apa-apaan?!?!??!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Spell
FanfictionSi pekerja keras yang fokus akan mimpinya. Itulah sebutan yang kerap kali di dengar Lisa ketika orang lain membicarakannya. Ia sama sekali tak pernah berpikir untuk menyukai seseorang apalagi sampai terikat dalam sebuah hubungan. Namun ketika Oh Se...