*******
Lily masih berkutat dengan mesin mobilnya. Beberapa menit dihabiskan di bawah kap RX-8 miliknya. Aeon menghampiri gadis itu dengan penasaran. Setelah melihat sebuah plat dengan 4 lubang sebesar koin pecahan 1000 rupiah di tangan Lily. Pria itu langsung tahu apa yang baru saja dilepaskan gadis cantik itu dari intake manifold mesin mobilnya.
"Ko pasang restrictor, Dek?" tanya Aeon.
"Iya, Kak. Biar mesin tetap aman," jawab Lily.
Restrictor adalah salah satu cara yang digunakan tim balap untuk mengatur keluaran tenaga maksimum suatu mesin. Dengan jalan membatasi aliran udara yang masuk ke dalam mesin, menggunakan plat yang dilubangi secara presisi dengan ukuran tertentu. Kemudian plat tersebut dipasang pada jalur udara biasanya pada sambungan antara intake manifold dengan throttle body .
"Tembus berapa dk kalo lepas restrictor?" tanya Aeon.
"Tembus 300, Kak. Soalnya sudah street port sama bubut rotor. Tapi, waktu tuning kemarin sama Abang, apex seal jebol. Terpaksa turunin boost sama pasang restrictor." Lily menerangkan.
"Yakin bisa?" lanjut Aeon.
"Yakin, Kak!" jawab Lily.
"Oke. Kakak percaya!" lanjut Aeon.
Lily tersenyum dan menyelesaikan pekerjaan memasang intake manifold mesin berkode 13-B Renesis di bawah kap mobilnya. Aeon pun membantu. Gadis itu memandangi mobilnya cukup lama setelah kap mesin ditutup. Seperti menyampaikan sesuatu lewat tatapannya pada mobil kesayangannya itu.
Vino mendekati Rila sambil berbisik,"Ko liat! Da pu mobil tu masih pake rotari."
"Iyo kah? Kalo dipaksa, siap-siap mesin jebol" kata Rila
"Bikin sampe da paksa mesin bodok itu!" jawab Vino.
" Memangnya Rocketeer V6 300 dk di MX-5 tu 'bunga'?" lanjut Rila.
***
Mobil kedua gadis berjejer di garis start. Stevy, pemuda berambut ikal berkulit sawo matang dengan tinggi hampir sama seperti Lily, menjadi pemberi aba-aba. Mesin kedua mobil meraung keras. Siap untuk melakukan start kapan saja
Dari bawah kap mesin MX-5 milik Rila, terdengar raungan 6-silinder yang ditemani suara blow-off valve. Sebuah alat yang bertugas membuang boost berlebih dari jalur udara saat katup throttle tertutup. Menjaga agar impeller tidak mengalami compressor surge, akibat kiriman tekanan udara yang tinggi dari turbin. Sehingga jalur udara mesin tetap aman dan mengurangi turbo lag.
Mesin wankel milik RX-8 kepunyaan Lily, 'melengking' dengan nada tinggi yang sedikit 'menusuk' telinga. Jarum tachometer mobil itu berputar hingga melewati nilai 11.000 rpm. Nilai terakhir yang tertera pada tachometer standar yang masih digunakan.
"3... 2... 1..." seru Stevy.
Saat kedua tangan Stevy berayun turun, kedua Mazda itu keluar dari titik start. MX-5 bersama Rila, berada di depan lebih dulu. Bobot mobil atap terbuka atau yang lazim disebut roadster itu, lebih ringan dibanding RX-8. Mobil yang ringan dan mesin yang bertenaga, resep yang menentukan apakah mobil tersebut dapat berakselarasi dengan cepat atau tidak.
Lily dan mobilnya terseok! Wheel spin yang dialami RX-8 selama 1 detik, membuat Lily tertinggal. Suhu ban yang belum sesuai, membuat ban harus 'berjuang' mendapatkan cengkraman pada aspal dingin Bembab malam itu. Pada dua tikungan awal, Rila masih di depan. Setelah itu, Lily sudah mulai mendekat dan menempel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku drifter?
ActionApa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata 'dosen' ? Seorang terpelajar, berwibawa, cerdas, disiplin, hidup dalam lingkungan kampus, mengajar mahasiswa dan membimbing skripsi, juga melakukan penelitian. Jauh dari kriminalitas dan kehidupan...