*******
Beberapa hari setelah itu, Rila menelepon Aeon. Memberitahu kalau Jose sedang ada di Manokwari. Dari percakapan mereka, Rila ingin Jose segera diberi "pelajaran". Sayang! Mobil Aeon belum dapat digunakan karena menunggu suku cadang.
"Yo sudah! Biar sa yang turun tangan!" Sambut Theo saat Trident berkumpul di rumah Aeon.
"Tapi, laki-laki itu da pake mobil apa?" tanya Yonatan.
"Rila bilang da pu BMW E92 335i tahun 2010," lanjut Aeon.
"Kimai! Mesin besar!" ucap Theo.
Yang lain terdiam dan berpikir keras. Mulai berpikir ini akan sulit. Skill yang mereka miliki tidak perlu diragukan. Tetapi, bila tidak didukung oleh peralatan yang tepat, nampaknya ini akan sama seperti tindakan bunuh diri.
"Sudah! Nanti sa turun," kata Yonatan dengan santai dan tersenyum.
"Ko pu E30 itu mesin 4-silinder. Itu BMW E92 pake 6-silinder," sambung Theo.
"Atur sa deng dia mau main dimana. Barang jalan biasa!" seru Yonatan.
Esok paginya, BMW E30 318i Yonatan tiba di bengkel MKW Mech. Disusul satu mobil pick-up yang mengangkut satu boks kayu besar. Sekilas nampak berisi sesuatu terbungkus plastik. Setelah boks itu diturunkan dan diletakkan dalam bengkel, Yonatan menjadi sumringah. Theo menyeringai kecil setelah membantu Yonatan membuka boks dan melihat isi dari boks tersebut.
"Yoi mamen!" serunya.
"Ada pantas ko berani sekali!" Theo terkekeh kecil.
"Jelas, Bang! Bantu sa pasang dulu!" Ajak Yonatan.
"Ko bilang Aeon! Sa mo ngantor!" sambung Theo.
Setelah kurang lebih 30 menit dari percakapan dua orang itu, Aeon tiba di bengkel. Hari itu, dia tidak dibebani jadwal mengajar dan memiliki waktu lowong. Dia memutuskan untuk ke bengkel dan melilhat kembali mobil kesayangannya. Setelah turun dari motor, Aeon langsung penasaran dengan kotak seukuran meja ruang tamu, yang ditaruh di samping mobil Yonatan.
"Ini apa?" kata Aeon.
"Bantu buka baru pasang dulu!" jawab Yonatan.
"Oke!" Balas Aeon sambil mengambil pisau cutter.
Aeon membuka pembungkus plastik benda kotak itu. Kemudian, dia tersenyum dengan mata yang membelalak. Segera dia mengambil derek mesin, memasang pada benda itu kemudian mengangkat benda itu setinggi pinggang mereka berdua.
"Selamat datang, sayang!" seru Yonatan.
Di hadapan mereka ada satu unit mesin. Suatu mesin 6-silinder dengan turbo kembar menempel pada exhaust manifold. Yonatan tersenyum puas dengan dapur pacu baru untuk BMW 'Mas Boy' hitam miliknya.
"Ada pantas ko berani! Su punya N54B30 pake keong kembar jadi." Aeon menggerutu sambil memutar mata.
"Oh iyalah!" ujar Yonatan.
"Sudah! Kas jadi di ko pu mobil tu sudah" ajak Aeon.
Keduanya berkutat mengerjakan 'transplantasi' mesin baru pada BMW E30 318i itu. Setelah mesin asli dilepas, kedua pria itu sibuk dengan mounting dan fitment mesin baru itu. Ada beberapa bagian mobil yang dipotong dan disambung, terutama di bagian firewall dan centre tunnel. Belum lagi, Yonatan ingin agar mesin itu digeser beberapa sentimeter ke belakang dari posisi mesin asli. Sehingga mesin itu berada di tengah-depan mobil, guna distribusi bobot yang merata pada mobil itu. Sedapat mungkin membuat pusat gravitasi atau centre of gravity berada relatif ke tengah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku drifter?
ActionApa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata 'dosen' ? Seorang terpelajar, berwibawa, cerdas, disiplin, hidup dalam lingkungan kampus, mengajar mahasiswa dan membimbing skripsi, juga melakukan penelitian. Jauh dari kriminalitas dan kehidupan...