Penguntit

23 0 0
                                    

*******

Aeon kembali ke rumah dengan perasaan senang. Akhirnya dia berhasil bertemu dengan seseorang yang sangat ingin ia temui sejak setahun lalu. Semua terjadi begitu saja tanpa diketahuinya. Dia masih melihat foto di layar smartphone miliknya dan tersenyum tipis penuh bahagia. Foto bersama beberapa orang, memakai pakaian balap dan menenteng helm. Dengan senyum ceria mereka semua pada foto itu.

Ada tiga orang Indonesia pada foto itu. Dua orang mengenakan racing suit, sementara satu orang lainnya, merangkul mereka berdua dan tersenyum ceria. Dikelilingi beberapa 'bule' yang juga mengenakan racing suit dan yang lainnya mengenakan polo shirt tim balap. Dari dua orang Indonesia yang mengenakan racing suit, salah satunya adalah pria bertubuh tinggi dan berkulit coklat. Dia mengenakan racing suit bertuliskan 'Caulfield Castrol Drag Team'. Senyum tipis dan tatapan mata yang sangat khas dari dirinya.

Seorang lelaki lainnya bertubuh gempal dengan kulit kuning langsat. Senyumannya lebar dan terlihat sangat ceria. Dia mengenakan 'udeng' atau ikat kepala berwarna putih pada foto tersebut. Dengan racing suit bertuliskan 'Mobil 1 Drag Racing'. Kedua lelaki itu dirangkul seorang gadis yang bertubuh gemuk berkulit coklat gelap dan berambut ikal.

"Bli... Akhirnya sa ketemu Bli pu ade. Sioo ahhh... Bae-bae di sana ee, Bli." Aeon menarik napas panjang.

***

Seorang gadis baru saja turun dari scooter matic miliknya di dalam pagar sebuah rumah. Memberi salam dengan antusias dan ingin segera masuk ke dalam kamarnya. Dia nampak tidak sabar untuk segera menikmati 'hasil buruan' malam itu.

"Hei! Cuci tangan sama kaki dulu sana! Habis itu makan!" seru gadis yang membukakan pintu.

"Ntar aja, Kak! Ini lebih penting!" Dia mengangkat tas berisi kamera mirrorless miliknya dan ditunjukkan pada kakak perempuannya itu.

"Ya udah. Ingat makan dulu habis itu," balas kakak perempuan gadis tadi.

Gadis itu segera berlari menuju kamarnya, lalu cepat–cepat melepaskan kartu memori dari kamera mirrorless miliknya. Membuka notebook tipis berwarna keperakan bercorak brushed aluminium. Memasukkan kartu memori itu dan cepat-cepat membuka hasil jepretannya. Kemudian, dia tersenyum tipis nampaknya sesuatu berhasil dicapai.

"Kamu ga bakalan bisa bohongin Ka Lina lagi. Awas aja kalo sampe bohong lagi," katanya sambil tersenyum.

Pintu kamarnya diketuk dan dibuka oleh seorang gadis, "Makan dulu! Chatting sama cowoknya nanti aja."

"Iiih... Kakak! Aku nggak chattingan sama cowok!" balasnya dengan sedikit kesal.

"Itu senyum-senyum sendiri. Nanti dikira gila loh. Sudah! Ayo makan!" seru kakak perempuannya.

Gadis itu menutup notebook miliknya dan keluar dari kamar menuju ruang makan bersama kakak perempuannya. Dia berhasil memperoleh sesuatu dalam perburuannya kali ini. Sesuatu yang tidak seharusnya diketahui olehnya.

***

Seperti biasanya Aeon saat pagi hari. Memulai hari dengan memanjatkan syukur pada Yang Kuasa, membereskan rumah sederhana miliknya, meminum sekaleng susu hangat setelah mandi lalu segera membereskan perlengkapan kerjanya. Dalam 15 menit, dia sudah berada di ruang kerjanya. Mempersiapkan diri memberikan kuliah bagi mahasiswa.

Aeon duduk di dalam ruang laboratorium 'Teknologi Kayu'. Hari itu, dia harus memberikan praktikum 'Anatomi, Fisika dan Mekanika Kayu' pada mahasiswa semester lima. Sembari menunggu mahasiswa berkumpul, dia asyik melakukan hobinya, mendengarkan musik. Saat mendengarkan musik, dirinya dapat larut dalam dunianya sendiri. Seringkali tidak menyadari keberadaan orang lain di sekitar.

Dosenku drifter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang