Duel BMW

35 4 0
                                    

*******

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, Aeon kemudian menghubungi Jose dan Markus untuk menyampaikan tantangan pada keduanya. Tepat seperti yang telah diinformasikan oleh Rila sebelumnya, keduanya sedang berada di Manokwari. Kedua lelaki itu dihubungi oleh Aeon secara terpisah, menyamar sebagai Yonatan dan Theo. Keduanya lelaki itu setuju untuk bertemu pada waktu yang sama.

Setelah menghubungi kedua orang tersebut, Aeon pergi ke rumah Lily. Dia berkendara dengan tunggangan roda dua kesayangan. Saat bunyi mesin sepeda motor itu terdengar di depan pagar suatu rumah, Lily berlari membuka pintu pagar tersebut. Setelah saling menyapa, lelaki itu duduk bersama gadis manis itu di teras. Beberapa saat kemudian, dosen muda itu menelepon seseorang.

"Zul, Sabtu ko ke Manokwari! Sa mo pake mobil," kata Aeon di telepon.

"Aduh, Bang. Itu sa ada.. Aduh bagaimana ee?" jawab Zul.

"Bisa kah tra?" Balas Aeon

"Kalo ko tra bisa, nanti sa bilang Stevy kah, Riko kah. Biar sa pake dong pu mobil," lanjut Aeon.

"Jangan Bang! Iyo sudah! Sabtu sa datang, Bang!" seru Zul.

"Sebelum jam 6 sore, ko jemput sa di kantor!" Aeon kemudian menutup telepon.

"Siapa, Kak?" tanya Lily.

"Zul. Anak yang punya S2000 itu," jawab Aeon.

"Dia mau datang?" tanya Lily.

"Iyo," sambung Aeon.

"Ooh. Oke!" balas Lily.

Ni Ketut Lily Ardita, dia adalah adik kandung I Nyoman Agya Suharso. Dialah saingan Aeon sewaktu keduanya masih berlaga dalam kompetisi drag race, dibawah naungan ANDRA. 'Bli Nyoman', itulah panggilan akrab mendiang I Nyoman sewaktu masih bertanding. Salah satu pembalap paling berbakat yang pernah ditemui Aeon.

Sayang, lelaki ramah dan ceria itu tewas di lintasan saat memacu Ford Falcon Cobra-nya. Kesalahan perhitungan distribusi bobot dan tenaga, membuat bagian depan mobil itu terangkat saat dipacu. Seketika, mobil itu terbang, berputar beberapa kali di udara dan mendarat dengan bagian atap lebih dulu ke lintasan.

Seluruh atap kendaraan itu remuk, membuat Bli Nyoman mengalami cedera kepala dan tulang leher yang parah. Kandang baja yang terpasang sebagai perlindungan, remuk dan menghimpit lelaki di balik kemudi itu. Pertolongan medis yang diberikan, sama sekali tidak mampu menyelamatkan.

Sewaktu kejadian kecelakaan, Aeon-lah yang pertama berlari menolong Nyoman. Tapi, cedera kepala dan tulang lehernya terlalu serius. Lelaki bertubuh gempal itu meninggal, setelah menjalani perawatan selama satu hari di rumah sakit.

Mengingat kembali kejadian itu, Aeon merasa sangat sedih. Walaupun dia sendiri pernah mengalami kecelakaan parah sewaktu mengikuti balapan. Akan tetapi, kecelakaan itu tidak sampai mengambil nyawanya.

Di luar lintasan, kedua lelaki itu jarang bertemu. Akan tetapi, saat berkumpul di lintasan, mereka seperti kawan lama yang baru bertemu lagi. Bercanda bersama, saling bantu memperbaiki kerusakan mobil. Bahkan, Bli Nyoman sudah akrab dengan Regina.

Bli Nyoman banyak bercerita tentang keluarganya, cita-citanya, pekerjaan dan kehidupan pribadinya pada dosen muda itu. Nyoman sangat menyayangi Lily, adik perempuan satu-satunya.

"Kalau saya sudah mapan disini, saya mau ajak bapak, ibu sama adek tinggal disini saja. Hehehehe..." Kata-kata terakhir Bli Nyoman yang selalu diingat oleh Aeon.

Aeon memperhatikan senyuman Lily dan termenung. Senyum itu sangat mirip dengan senyum Bli Nyoman. Tanpa sadar, setetes air mata meluncur di pipinya. Rasa sedih itu tidak tertahankan. Kembali mengingat saat Bli Nyoman menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. Tanpa ada keluarga yang disayanginya, hanya Aeon, Regina dan tim balapnya.

Dosenku drifter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang