Salah Paham.

288 29 0
                                    

Ujian Nasional semakin dekat, Raka semakin di sibukkan dengan statusnya sebagai Ketua OSIS, sebelum ini berakhir, juniornya akan menggantikan posisinya.
Saat ini ia sedang mengurus jadwal malam Prom Night.

"Rak, lembur lagi?" tanya Kasih mengambil posisi duduk di sampingnya.

"iya nih, kamu balik gih sebelum Wulan balik juga," Raka memberhentikan aktivitasnya menatap Kasih.

"Gak ah, aku mau di sini aja, temenin kamu."

"gak usah, kan ada yang lainnya, akhir-akhir ini kamu sering loh menemin aku."

Drrrtttt!

Dering ponsel Kasih membuatnya mengalihkan pandangannya.

Melirik sebentar ke layar lalu menatap kembali Raka.

"Hallo?"

"dek, kamu pulang telat lagi?"
Suara bang Bintang dari seberang sana.

"Iya."

"yaudah, mama nitip nih bekal, takutnya belum makan, aku kesekolah kamu yah!"

"Gak usah!  Nanti Kasih beli di kantin aja atau bisa nge Gofood."

"Yah gimana dong? Mama udah nyiapin."

"hem, ya udah deh, bawa aja kalo gak ngerepotin."

Tut... Tut...

Telfon akhirnya terputus.
Ingin rasanya Raka segera bertanya, tapi sepertinya ia menunggu di saat yang tepat.

Selang beberapa menit, Bang Bintang tiba di halaman sekolah, memberi tahu pada Kasih melalui Whatsapp.

"Raka, bentar yah!" Kasih berlari meninggalkan Raka, menuju halaman sekolah.
Disana bang Bintang sudah berdiri sejak tadi.

"nih, lain kali ngomong sama Bunda kalo pulang telat lagi, jadi kan bisa bawa bekalnya dari pagi," celoteh bang Bintang.

"Iya Bang, Kasih juga gak tau."

"masuk sana!" bang Bintang mengusap lembut pucuk kepala Kasih.

Raka mengepalkan tangannya, melihat pemandangan seperti itu membuatnya gerah seketika.

Raka segera duduk kembali di tempatnya sebelum Kasih menyadari posisinya.

"kamu pasti belum makan kan?" ujar Kasih setelah duduk kembali di samping Raka.

Tidak ada jawaban apapun, Raka malah mengambil earphone dan memakainya.

Kasih mengerutkan keningnya, lalu mengangkat kedua bahunya.

Kasih membuka kotak nasi yang di bawa, ternyata nasi goreng dengan sosis beserta telur ceplok.

Kasih menarik salah satu earphone Raka.

"Rak, nih buka dong mulutnya," Kasih menyodorkan sesendok nasi goreng.

"Gak usah, aku belum lapar," Raka kembali memakai earphonenya.

"yah, padahal udah terlanjur di sendok nih, kamu makan deeh sesuap aja, habis itu udah, terserah kamu," Kasih masih belum menyerah.

"kamu denger gak sih Kas, kalo aku bilang gak, yah Gak!" Nada suara Raka meninggi, sontak membuat Kasih kaget membulatkan kedua bola matanya.

Kasih merapikan barangnya lalu segera pergi!

Raka terdiam, menyadari sikapnya barusan.

"yah lo sih Rak, kelewat Kasar, orang Kasih cuman nyodorin nasi doang," celetuk Randy.

A New Piece Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang