Pulau

335 32 2
                                    

Randy kebelakang Villa mengambil beberapa kayu bakar di letakkan depan Villa, Wulan dan Kasih membersihkan jagung yang di bawanya kemarin.
Sebentar lagi hari sudah malam, mereka berkumpul di depan sambil membakar-bakar jagung.

Bagian membakar urusan Rian, Randy sudah siap dengan gitarnya.
Mereka duduk di batang kayu panjang yang tersedia di sana.

Raka mengambil jagung yang sudah masak, menyodorkan pada Kasih.

"wah, Rian pinter banget yah soal bakar membakar, enak loh ini," ujar Kasih setelah menggigit jagungnya.

"permisi!" mereka berbalik ke sumber suara.

Terlihat pria muda yang usianya seperti mereka, ia berdiri dengan postur tubuh yang tinggi, warna kulit kecoklatan, membawa beberapa ubi kayu yang telah di bakar.
Mereka semua berdiri.

"ada apa yah?" tanya Raka berjalan mendekatinya.

"ohh, hai, perkenalkan nama gue steven, panggil aja stev, ini gue bawain sebagai tanda awal perkenalan dengan kalian," ia menyodorkan tangannya.

"nama gue Raka," ia mengabil ubi itu dan membalas jabatan tangan Stev.

"hallo stev!" serentak mereka semua melambaikan tangan.

"ini Wulan, Kasih, Randy dan Rian," ucapnya memperkenalkan satu persatu.

"ohiya, ini kita juga ada beberapa jagung bakar buat lo dan teman-teman lo," Randy menyodorkan jagungnya.

"terima Kasih yah, kalian nginap di sini berapa hari?" tanya nya ikut duduk bersama mereka.

"cuman 2 malam doang," balas Randy.
"Villa gue yang di sana, kali aja kalian butuh apa-apa, jangan sungkan-sungkan yah," ia berdiri meninggalkan mereka.

"ehh bukannya itu cowok yang ngeliatin lo mulu yah Lan?" tanya Rian.

"Iya, ganteng banget yah," Wulan menggigit bibir bawahnya, masih menatap kepergian Stev.

"apaan, orang dia kesini karena Wulan ngegoda," celetuk Randy.

"ihh, apaan sih lo, siapa juga yang ngegoda," Wulan berdecak sinis menatap Randy.

Malam semakin larut, angin semakin berhembus menembus masuk ke sela-sela pori-pori mereka.

"kok gue ngantuk banget yah, padahal baru jam sembilan," ucap Kasih membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

"gue malah belum ngantuk," Wulan merapikan rambutnya yang yang tiup angin tadi.

                                 ***

Pagi-pagi sekali mereka sudah bersiap untuk bermain air di pantai.

"kalian mau naik apa?" tanya Raka.

"banana boat, gimana?" usul Wulan.

Mereka bersiap, memakai perlengkapan.
Raka mempererat rompi yang di pakai.

"pokoknya kamu harus di depan aku, jangan jauh-jauh," ucap Raka, meraih tangan Kasih bersiap naik.

Kapal kecil yang membawa banana boat mereka mulai berjalan, mengusuri setiap pantai, jelas terlihat wajah bahagia mereka, hingga yang membawa mereka berteriak.

"SIAP!"

byus, Banana Boat mereka berbalik, mereka semua terjatuh ke dalam air, Raka bersiap meraih pinggang Kasih, yang memang sejak tadi memegang tangannya sebelum mereka terjatuh.

mereka membaringkan tubuhnya di bibir pantai di atas pasir.

"hai," Sapa Stev yang tengah berada di atas mereka.

A New Piece Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang