University Of Oxford

284 26 0
                                    

"makasih," ucap Kasih setelah memberikan helm yang di pakainya tadi.

"Iya, santai aja."

Pukul 17:40 Kasih tiba di rumah, pantas saja jika tadi Raka kelaparan apalagi tadi mereka melakukan aktivitas yang melelahkan, biasanya cenderung lebih cepat lapar sebelum waktunya.

"lo baru pulang Kas?" sapa Bang Bintang yang sedang duduk di ruang tengah.

"iya Bang, tadi ada tugas banyak," Kasih ikut duduk di samping Bang Bintang.

"terus lo pulang siapa?"

"tadi sama Raka, beda kelas tapi," Kasih menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

"kok gak telepon Abang aja?"

"udah tadi, tapi handphonenya keburu mati."

"eh kamu udah pulang baby?" Bunda baru saja tiba ikut bergabung dengan mereka.

"udah Bund, baru aja."

"lah, kok gak langsung mandi terus ganti baju?"

"hah? Iya yah Bund, Lupa," Kasih beranjak dari duduknya menuju kamar.

Kasih melepas pakaian yang ia pakai, bergantian dengan handuk mandinya. Kasih sadar jika jaket milik Raka masih terlilit di pinggangnya.

Sehabis mandi, Kasih merebahkan tubuhnya diatas kasur, merasakan mata yang sangat kantuk, padahal jam baru menunjukan jam 19:35.

Bunda Kasih beranjak dari aktivitasnya, berjalan memasuki kamar Kasih, dilihatnya Kasih sedang tertidur pulas, ada rasa ragu untuk membangunkannya.

"capek banget yah pasti," Bunda Kasih memakaikan selimut dan mencium kening Kasih.

"gimana Bund? Kasihnya udah mau turun belum?" sahut Ayah setelah melihat Bunda menurungi anak tangga.

"Kasih lagi tidur, kalian makan duluan aja, nanti Bunda bawain di kamar Kasih, paling entar kalo lapar bangun kok," Bunda mengambil piring yang tersedia.

                                   ***

Raka Pov.

Mama baru saja menyambut kepulanganku, diatas meja terlihat makanan sudah siap untuk di santap, kuliriknya sekilas lalu beranjak masuk ke dalam kamar.

"Buruan yah Rak, Papa udah pulang dari tadi," Teriak Mama dari balik pintu kamarku.

"duluan aja Ma, Raka masih kenyang kok, tadi makan di jalan sama teman," Balasku kemudian kuletakkan tasku sembarang.

Langsung saja kurebahkan tubuhku ketika mendapati kasur yang empuk ini tanpa mengganti pakaianku terlebih dahulu.

Waktu berjalan, tak terasa jam dindingku sudah menunjukkan pukul 22:08.

"buset gue tidurnya lama amat yak," aku langsung melepas pakaianku dan masuk ke dalam kamar mandi.

Tok! Tok! Tok!
Terdengar suara ketokan pintu kamarku.

"Raka, kamu udah bangun belum?" sahut Mama.

"udah Ma."

"Mama tunggu kamu di ruang televisi yah, Papa udah nunggu."

"Iya Ma."

Aku mengerutkan dahiku, berfikir sejenak, apa yang mereka ingin bicarakan padaku? Tidak biasa mereka memanggilku di jam seperti ini, kan bisa tunggu sampai besok pagi.

Setibaku di hadapan mereka, aku langsung duduk di samping Papa.

"Tadi katanya mau ngomong Ma, Pa?" aku mebenarkan posisiku.

A New Piece Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang